Sosok Nasruddin Hoja, Sufi Jenaka Sepanjang Zaman

nasruddin hoja

Pecihitam.org – Selain sang sosok sufi legendaris nan jenaka Abu Nawas, kita juga tidak asing lagi dengan sosok Nasruddin Hoja. Tokoh yang satu ini sebelas dua belas dengan Abu Nawas, penuh canda, unik dan sealalu menggunakan petuah-petuah humor dalam berdakwah.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Tidak hanya pada masa hidupnya saja bahkan hingga wafatnya Nasruddin Hoja masih tetap bisa melucu. Ia wafat pada umur 80 tahun dan diyakini dimakamkan di Aksehir, Konya. Yang lucu, pada pintu masuk ke dalam kubah makam (di antara dua pilar penyangga), dibangun sebuah gerbang besi yang tinggi lengkap dengan gemboknya yang kuat yang seakan-akan sulit untuk dimasuki.

Namun jika lebih dekat lagi, ketiga sisi makam yang lain sama sekali tidak berpagar alias terbuka. Bahkan orang dengan mudah bisa masuk tanpa harus melewati pintunya. Selain itu dimakamnya tertulis “Di sini dimakamkan Nasruddin, meninggal pada tahun 386”. Bagi yang jeli pasti akan geleng-geleng kepala dan juga ingin tertawa, sebab sesungguhnya Nasruddin meninggal pada tahun 683 H.

Tulisan tanggal dimakamnya hanya di balik saja. Mungkin maksud Nasruddin pada makamnya ditulis demikian ingin mengatakan, bahwa kematian tidak dapat membendungnya untuk menghibur dan membuat orang lain tertawa. Seakan-akan ia ingin terus mendapatkan pahala dari orang yang tertawa bahagia karenanya.

Baca Juga:  Mengenal Emha Ainun Nadjib, Sang Kiai Mbeling

Hidup Nasruddin Hoja memang penuh lelucon. Tingkah dan kesehariannya selalu diingat sebagai insan yang kocak, konyol namun cerdas. Buku-buku Nasruddin sudah banyak diterjemahkan ke berbagai bahasa di seluruh dunia. Bahkan kisahnya begitu melegenda dari jazirah Arab, Persia, Eropa, Asia Tengah hingga Indonesia.

Orang menyebutnya dengan bermacam nama, seperti Nasreddin Hoca di Turki, Nasrudddin Khwaja di Persia, Juha Nasruddin di Arab, Nasruddin Mala bagi masyarakat Urdu, Nasrudddin Hoja bagi masyarakat Bosnia dan lain sebagainya.

Nasruddin diyakini hidup pada abad ke 13. Selain dikenang sebagai tokoh jenaka yang penuh ide, ia juga dikenal sebagai tokoh sufi legendaris. Banyak sekali nasehat-nasehat penuh hikmah dari Nasruddin yang bisa dibaca hingga sekarang. Dan untuk mengenang tokoh ini hingga sekarang diadakan Festival Nasruddin setiap tanggal 5-10 Juli di Turki tiap tahunnya.

Menurut Prof. Mikail Bayram nama lengkapnya adalah Nasiruddin Mahmud al-Hoyi. Ia mempunyai gelar Ahi Evran (pemimpin organisasi ahli). Lahir di Kota Hoy di Azerbajan. Pendidikannya di tempuh di Hurasan dan menjadi murid seorang mufassir Quran yang terkenal Fachruddin Ar- Razi di Herat. Ia dikirim ke Anatolia oleh oleh khalifah di Baghdad untuk mengorganisasi pertahanan dan perlawanan terhadap invasi Mongol. Ia menjabat sebagai seorang kadi di Kayseri.

Baca Juga:  Al Biruni, Ilmuwan Muslim Penghitung Pertama Kali Keliling Bumi

Sumber lain mengatakan bahwa Nasruddin Hoja lahir di Desa Hortu di Sivrihisar Turki pada abad ke-13. Ia kemudian tinggal di Aksehir dan pindah ke Konya ketika pemerintahan Dinasti Saljuk. Akhirmya ia meninggal tahun 1285 M.

Kisah-kisahnya menyebar ke berbagai penjuru dunia bahkan tema-tema dalam cerita menjadi bagian cerita rakyat di beberapa Negara sebagai bagian dari kesusastraan.

Meskipun sebagian orang menggambarkan sosok Nasruddin hidup di lokasi desa yang kecil, namun beberapa ada yang mengisahkan dengan konsep masa hidup Nasruddin yang tidak dibatasi waktu. Mereka melengkapi folklorenya dengan kebijaksanaan ringkas tetapi tajam. Manuskrip Nasruddin tertua disebutkan pada tahun 1571

Pada beberapa wilayah, sosok Nasruddin menjadi bagian kebudayaan dan seringkali disebut dalam kehidupan sehari-hari. Karena ada ribuan kisah Nasruddin yang berbeda-beda dan terkadang kisahnya selalu ada saja yang sesuai dengan kejadian sehari-hari dalam masyarakat.

Baca Juga:  Renungan dari Abu Nawas; Kebohongan Bisa Menjadi Kebenaran

Nasruddin sering muncul sebagai tokoh bertingkah-laku aneh dalam berbagai tradisi rakyat Albania, Arab, Armenia, Azerbaijani, Bengali, Bosnia, Bulgaria, China, Yunani, Gujarati, Hindi, Italia, Kurdistan, Pashtun, Persia, Romania, Serbia, Rusia, Turki, dan Urdu.

Tahun 1996–1997 diumumkan sebagai Tahun Internasional Nasruddin oleh UNESCO. Anekdot-anekdotnya sering dianggap sebagai salah satu cara yang paling satir untuk mengenal diri lebih mendalam.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *