Surah Yunus Ayat 7-8; Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an

Surah Yunus Ayat 7-8

Pecihitam.org – Kandungan Surah Yunus Ayat 7-8 ini menjelaskan bahwa mereka yang meremehkan atau bahkan melupakan tanda-tanda perwujudan, kekuasaan dan kebijaksanaan Allah Swt, dan menjadikan mereka tersibukkan dalam urusan dunia, tidak berpikir mengenai akhirat, dan mereka tidak menganggap ada kemungkinan bertemu dengan Tuhan pencipta alam pada Hari Kiamat. maka mereka di akhirat kelak mereka akan dijebloskan ke dalam neraka.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an Surah Yunus Ayat 7-8

Surah Yunus Ayat 7
إِنَّ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا وَرَضُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاطْمَأَنُّوا بِهَا وَالَّذِينَ هُمْ عَنْ آيَاتِنَا غَافِلُونَ

Terjemahan: Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami,

Tafsir Jalalain: إِنَّ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا (Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan/tidak percaya akan pertemuan dengan Kami) pada hari berbangkit nanti

Baca Juga:  Surah Al-Kahfi Ayat 57-59; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

وَرَضُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا (dan mereka merasa puas dengan kehidupan dunia) sebagai ganti daripada kehidupan akhirat karena mereka tidak mempercayai adanya hari akhirat itu

وَاطْمَأَنُّوا بِهَا (serta merasa tenteram dengan kehidupan itu) merasa tenang dengan kehidupan dunia وَالَّذِينَ هُمْ عَنْ آيَاتِنَا (dan orang-orang yang terhadap ayat-ayat Kami) bukti-bukti yang menunjukkan kepada keesaan Kami غَافِلُونَ (mereka melalaikan) mereka sama sekali tidak mau memikirkannya.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah berfirman seraya mengabarkan tentang orang-orang yang celaka, yang mengingkari pertemuan dengan Allah pada hari Kiamat. Mereka tidak dapat mengharapkan sesuatu apa pun dari pertemuan itu, mereka hanya senang dan tenang dengan kehidupan dunia.

Al-Hasan al-Bashri berkata: “Demi Allah, tidaklah mereka menghias dunia dan tidak juga mengagungkannya (berlebih-lebihan terhadapnya) sehingga mereka ridla dengannya, sedangkan mereka lalai dari ayat-ayat Allah yang kauniyyah (berupa alam ciptaan-Nya), mereka tidak memikirkannya, begitu juga terhadap ayat-ayat syar’iyyah-Nya, mereka tidak melaksanakannya, sesungguhnya tempat kembali mereka pada hari Kiamat adalah neraka, sebagai balasan atas dosa-dosa, kesalahan-kesalahan dan kejahatan-kejahatan yang mereka perbuat di dunia, ditambah dengan kekafiran mereka kepada Allah, Rasul-Nya dan hari akhir.”

Baca Juga:  Surah Yunus Ayat 20; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Tafsir Quraish Shihab: Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada hari kebangkitan dan hari pertemuan dengan Allah pada hari akhir, berkeyakinan–atas dasar praduga saja–bahwa kehidupan dunia adalah kehidupan akhir bagi mereka, yang tidak ada kehidupan setelahnya.

Dengan keyakinan seperti ini, mereka merasa tenang dan tidak mengetahui apa yang terjadi setelahnya. Mereka lalai dengan ayat-ayat Allah yang menunjukkan hakikat kebangkitan dan perhitungan.

Surah Yunus Ayat 8
أُولَٰئِكَ مَأْوَاهُمُ النَّارُ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Terjemahan: mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan.

Tafsir Jalalain: (Mereka itu tempatnya ialah neraka disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan) berupa kemusyrikan dan perbuatan-perbuatan maksiat.

Tafsir Quraish Shihab: Tempat tinggal mereka adalah neraka, sebagai ganjaran atas kekufuran dan perbuatan-perbuatan buruk. yang mereka lakukan.

Baca Juga:  Surah Yunus Ayat 15-16; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Yunus Ayat 7-8 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Quraish Shihab dan Tafsir Ibnu Katsir. Semoga khazanah ilmu Al-Qur’an kita semakin bertambah.

M Resky S