Warga Diduga Provokator Kericuhan di Buol Saat Shalat Id Ditangkap

Pecihitam.org – Sejumlah warga yang diduga menjadi provokator dalam kejadian kericuhan saat pelaksanaan Shalat Idulfitri di salah satu desa di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng), diamankan aparat kepolisian.

Adapun warga yang diduga menjadi provokator tersebut yakni sebanyak 19 orang. Mereka merupakan warga Kecamatan Gadung, Kabupaten Buol.

Para warga ini diduga melakukan kekerasan terhadap perangkat dan aparat desa.

Dari 19 warga tersebut, satu di antaranya yakni bernama Manap terekam jelas dalam video memukul seorang petugas Hansip aparatur desa setempat.

“Ada 19 orang kita bawa ke polsek, termasuk yang di video, yang pakai baju putih, itu kan yang beri pukul linmas sampai jatuh. Atas nama Manap,” kata Kapolsek Bunobogu, AKP Muhammad Hasby, Minggu, 24 Mei 2020, seperti dikutip dari Detik.com.

Baca Juga:  Hadiri Diskusi Tokoh Agama di Vatikan, Gus Yahya Dukung Piagam Persaudaraan Kemanusiaan

Pihaknya menyebutkan bahwa Manap sebagai salah satu provokator yang membuat suasana memanas.

Hasby juga menyebut Manap tak termasuk dalam 30 orang jemaah yang melaksanakan shalat Id.

“Dia diduga ikut memprovokasi. Padahal dia tidak shalat Id,” ujarnya.

Kasus tersebut kini telah dilimpahkan ke Polres setempat. Kesembilan belas warga itu juga telah mengaku salah atas kejadian tersebut.

“Di polsek sudah aman, di desa juga sudah tidak ada lagi yang ribut. Mereka sudah mengaku salah, Kemudian mereka kami limpahkan ke polres,” ujar Hasby.

Sebelumnya, viral di media sosial video yang memperlihatkan sejumlah warga mengamuk lantaran dilarang oleh kepala desa untuk melaksanakan Shalat Idulfitri berjamaah viral di media sosial.

Baca Juga:  Soal Kasus Asusila Putra Kiai di Jombang, Ansor: Usut Tuntas!

Dalam video tersebut, terlihat puluhan warga tersebut menyerang aparatur pemerintahan desa setempat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa dalam video viral itu terjadi di salah satu desa di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah pada Minggu pagi, 24 Mei 2020, saat pelaksanaan shalat Idulfitri.

Adapun kericuhan tersebut disebutkan dipicu lantaran kepala desa setempat melarang warganya untuk menggelar shalat Id berjamaah.

Tak terima dengan larangan tersebut, warga pun emosi dan sontak mengamuk ke kepala desa.

Bahkan, dalam video itu terlihat seorang petugas aparatur desa setempat didorong kemudian dikejar warga dan hendak dipukul.