Yang Penting Berjilbab Dulu atau Sholat Dulu? Ini Jawabannya

berjilbab dulu atau sholat dulu

Pecihitam.org – Ada yang bilang jilbab itu wajib sehingga walaupun sudah sholat tapi belum berjilbab maka tidak diterima sholatnya. Ada pula yang bilang yang penting sudah sholat dulu menghijabi hati, baru kemudian jilbab dikepala. Lantas mana yang penting kita sadari dan wajib diutamakan, apakah berjilbab dulu atau sholat dulu?

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Memang terkadang ada perempuan yang memakai jilbab ternyata bukan sebagai penutup aurat namun sebagai penutup aib belaka. Hingga berita yang sering kita lihat tentang tindakan kejahatan maupun tindakan pelanggaran norma yang pelakunya adalah perempuan berjilbab.

Semua itu tidak bisa dihindari begitu saja, karena banyak perempuan yang belum memahami aurat yang harus ditutup, bisa jadi hanya untuk menandakan bahwa dia beragama Islam secara lahiriah saja namun secara batiniah wujud ketaatan pada Sang Maha Pencipta masih belum ada.

Yang pertama, menutup aurat adalah perintah ALlah SWT. Sehingga dapat dikatakan bahwa jilbab adalah salah satu bentuk upaya menutup aurat perempuan.

Yang kedua, shalat adalah tiangnya agama dan amalan yang pertama kali akan dihisab sehingga shalat adalah kewajibab seluruh umat Islam baik perempuan ataupun laki-laki.

Perintah menutup aurat adalah Allah turunkan untuk melindungi kaum perempuan dari gangguan serta godaan dimana hal tersebut dapat merusak kemuliaan dan kehormatannya dalam segala aspek kehidupan, hal tersebut Allah firmankan dalam surat Al-Ahzab: 59

Baca Juga:  Tiga Nikmat Allah yang Harus Disyukuri Karena Tak Ternilai Harganya

يَاأَيُّهَاالنَّبِيُّ قُلْ لِّأَزْوَجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَبِيْبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُرًا رَحِيْمًا

“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka! Yang demkian itu supaya mereka lebih mudah dikenali (menjadi identitas), dan karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (QS. Al-Ahzab:59)

Sehingga ketika seorang perempuan sudah memiliki niatan yang kuat dalam hati untuk memakai jilbab maka sebaiknya menyegerakan, karena berjilbab adalah salah satu usaha dalam menutupi aurat. Jangan pernah sampai menunggu dan merasa tidak pantas karena alasan shalatnya yang masih bolong-bolong misalnya.

Selama niat untuk melakukan kebaikan maka segerakanlah, karena setelah satu kebaikan dicapai dan dilakukan secara terus menerus maka akan menarik kebaikan yang lain, dan semakin hari hal baik yang dilakukan semakin bertambah.

Shalat adalah sesuatu hal yang bisa mencegah dari kemungkaran, seperti firman Allah SWT:

Baca Juga:  10 Ciri Orang Ahli Mujahadah dan Muhasabah Menurut Syekh Abdul Qodir Jaelani

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Sesungguhnya salat itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar” (QS. Al-Ankabut: 45).

Shalat dapat mencegah perubuatan keji dan munkar, dimana termasuk didalamnya adalah perbuatan maksiat. Jadi antara berjilbab dan shalat adalah dua hal yang memang harus beriringan, dimana yang pertama dia mendekatkan diri kepada Allah dengan menjalankan kewajibannya yaitu sholat.

Disisi lain dia berusaha menambah ketaatan yaitu dengan berusaha menutup aurat. Dan tidak ada standar khusus bagi perempuan manakala dia ingin memakai jilbab. Jilbab bisa dikatakan memiliki dua hal, pertama menjilbabi lahiriah atau badan dimana seseorang memakai kain untuk menutupi kepalanya dan yang kedua yaitu menjilbabi hati.

Analoginya seperti kita shalat dengan khusyu, melupakan segala hal yang bersifat duniawi kemudian menyembah serta tunduk dan hanya mengingat Allah SWT. Memang khusyuk adalah salah satu hal yang sulit dilakukan, namun bukan berarti jika belum khuyuk lantas berhenti sholatnya.

Yang dilakukan yaitu tetap menjalankan shalat dan terus berusaha sedikit demi sedikit agar mencapai tingkat kekhusyu’an, karena khusyu tidak serta merta langsung dilakukan, pasti butuh yang namanya proses. Sebab ketika seseorang yang belum bisa khusyu’ dan dia berhenti melaksanakan shalat, maka dia adalah termasuk orang yang sangat merugi.

Baca Juga:  20 Hal Yang Membatalkan Syahadat, Hati Hatilah!

Menjilbabi aurat pada dasarnya juga menjilbabi hati dan fikiran. Sehingga mempercantik diri denga menutup aurat sama dengan mempercantik hati. Sehingga mana yang lebih penting berjilbab dulu atau sholat dulu?

Jawabannya yaitu dilakukan bersama-sama, karena ketika wanita memakai jilbab maka ini adalah langkah awal ia menutup aurat. Ketika aurat sudah tertutup maka hati ikut tertutup dan ketika hati tertutup dari hal yang membahayakan, kemudian dia akan melaksanakan sholatnya dengan khusyu’. Wallahu a’lam bisshawab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik