15 Strategi Dagang Dalam Islam Yang Harus Kamu Ketahui

15 Strategi Dagang Dalam Islam Yang Harus Kamu Ketahui

PeciHitam.org – Islam menjelaskan bahwa bergadang atau berwirausaha dianggap sebagai salah satu pekerjaan yang mulia, bahkan mempermudah datangnya rezeki Allah SWT, karena strategi dagang dalam Islam murni untuk kebaikan kedua belah pihak.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Rasulullah SAW juga merupakan seorang pedagang sejati yang dalam sejarah Beliau memulai bisnisnya sejak berusia 12 tahun dan dikenal sebagai pedagang yang jujur, ramah dan sukses.

Kesuksesan nabi Muhammad SAW dalam berdagang tidak hanya perihal materi, tapi juga keberkahan rezeki yang diperoleh serta memupuk tali persaudaraan antar Umat.

Berikut ini merupakan beberapa strategi dagang dalam Islam yang Rasulullah SAW gunakan untuk mengembangkan bisnis agar lebih sukses dan mendapat ridho Allah SWT:

  • Diniatkan karena Allah SWT.

Dasar utama Rasulullah SAW berdagang yakni atas dasar niat karena Allah SWT, bukan untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya demi menupuk harta, ataupun untuk memikat wanita, karena segala sesuatu yang diniatkan untuk mencari ridho Allah SWT, pasti akan di mudahkan.

  • Bersikap jujur.

Dalam menjalani aktifitas berdagang Rasulullah SAW dikenal akan kejujurannya, dan Beliau tidak pernah mengurangi takaran timbangan dengan selalu mengatakan apa adanya tentang kondisi barang, baik kelebihannya ataupun kekurangan barang tersebut. Bahkan atas kejujurannya beliau pun dianugerahi julukan “Al-Amin” yakni seseorang yang dapat dipercaya.

  • Menjual barang berkualitas bagus.
Baca Juga:  Ciri Ulama Akhirat Menurut Imam Abu Hamid al Ghazali

Prinsip berikutnya yang dianut Rasulullah SAW dalam berdagang yakni menjaga kualitas barang jualannya yaitu dengan Beliau tidak pernah menjual barang yang cacat.

  • Mengambil keuntungan sewajarnya.

Rasulullah SAW selalu mengambil keuntungan sewajarnya dan bahkan ditanyai oleh pembeli perihal modalnya, maka Beliau akan memberitahukan sejujur-jujurnya.

  • Tidak memberikan janji atau sumpah berlebihan.

Ketika berdagang sebaiknya jangan memberi janji atau sumpah berlebihan, sebab kita tidak tahu apa yang akan terjadi sebagaimana semua hal dapat berubah atas izin Allah SWT, apalagi sampai bersumpah palsu, jelas perkataan tersebut termasuk dusta yang dibenci Allah SWT.

  • Saling menguntungkan kedua belah pihak.

Cara berdagang Rasulullah SAW dengan mengutamakan prinsip saling menguntungkan serta suka sama suka antar pembeli dan penjual, dengan tidak ada yang ditutupi dari barang dagangannya dan harus mencapai kesepakatan bersama.

  • Menjual barang miliknya sendiri.

Kita pasti sering mendengar sistem penjualan barang dengan dropshipping,dan jual beli dengan metode dropshipping tentunya cukup berisiko, sebab kita tidak mengetahui kondisi barangnya secara langsung, maka dari itu, Rasulullah SAW menyarankan agar kita tidak menjual barang yang bukan milik kita sebab itu bisa merugikan pihak lain.

  • Tidak melakukan penipuan.
Baca Juga:  Mempelajari Sihir untuk Menolak Sihir, Bagaimana Hukumnya?

Rasulullah SAW juga tidak pernah melakukan penipuan dan perlu diketahui bahwa tindakan menipu pembeli, sekecil apapun bentuknya itu tentu dilarang oleh agama.

  • Tidak menimbun barang.

Menimbun barang merupakan keadaan dimana seseorang membeli barang dengan jumlah sangat banyak dari pasar, kemudian menyimpan barang tersebut dalam jangka waktu yang lama dan menjual kembali di saat persediaan pasar sedikit dengan harga yang melampaui batas wajar, karenanya aktifitas ini menyembabkan terganggunya mekanisme jual beli di pasar sehingga merugikan pihak lain, dan perlu diketahui juga barang yang telah ditimbun dalam waktu lama itu biasanya kualitasnya menurun, entah rusak, cacat atau habis masa kadaluarsanya.

  • Bersikap ramah dengan pembeli.

Rasulullah SAW ketika berdagang bersikap ramah, selalu tersenyum dan santun kepada pembeli, jadi apabila bersikap baik kepada pembeli, maka pembeli pasti senang, sebaliknya jika kita menunjukkan wajah tidak mengenakkan tentu pembeli akan malas membeli dan kabur.

  • Tidak menjual barang haram.

Menjual barang haram jelas tidak diperbolehkan dalam Islam dan Rasulullah SAW juga tidak pernah melakukan hal tersebut, maka jauhilah berdagang barang yang tidak jelas perihal kehalalannya.

  • Tidak menjelekkan dagangan orang lain.
Baca Juga:  Siapa dan Bagaimanakah Wali Allah di Dunia?

Saat berdagang sebaiknya lakukan secara benar sesuai syariat agama, jadi tidak perlu menjelekkan dagangan orang lain dengan tujuan agar semua konsumen membeli dari kita.

  • Memberikan upah kepada karyawan tepat waktu.

Hal penting lain yang harus diketahui, jika memiliki seorang karyawan maka berikan upah kepada karyawan tersebut dengan tepat waktu dan jangan menunda-nundanya, sebab seorang karyawan juga telah memeras keringat demi menjalankan usaha agar lancer, jadi berikan hak-hak sebagaimana perjanjian yang telah disepakati.

  • Tidak mudah putus asa.

Pedagang tidak akan bisa sukses jika mudah berputus asa, maksudnya bahwa segala seuatu membutuhkan proses, begitu pula dengan berdagang ataupun berbisnis, kecuali Allah SWT yang berkehendak lain.

  • Tidak melupakan ibadah.

Kunci utama keberhasilan Rasulullah SAW dalam berdagang yakni tidak melupakan ibadah, karena segala sesuatu hal yang dilakukan hanya Allah SWT lah yang menentukan.

Demikianlah strategi dagang dalam Islam sebagaimana Rasulullah SAW ajarkan, semoga dapat bermanfaat dan bisa membantu untuk memulai maupun menjalankan bisnis yang berkah dan sukses. Amin

Mochamad Ari Irawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *