Tanggal 27 Identik dengan Lailatul Qadar, Bacalah Doa Allahumma Innaka Afuwwun Karim…

Allahumma Innaka Afuwwun Karim

Pecihitam.org– Salah satu yang membuat Ramadhan semakin istimewa adalah adanya Lailatul Qadar. Satu malam kemuliaan yang setara dengan 1.000 bulan. Dan malam 27 Ramadhan dari dulu sudah identik dengan malam mulia ini. Bahkan menurut pengalmaman para ulama, semisal Al-Ghazali, jika awal Ramadhan hari Jumat, maka Lailatul Qadar adalah malam tanggal 27. Dan doa yang dianjurkan adalah Allahumma Innaka Afuwwun Karim

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Lebih lengkap doa tentang kalimat doa Allahumma Innaka Afuwwun Karim beserta penjelasan yang berkaitan dengan Lailatul Qadar akan dibahas secara tuntas dalam tulisan ini.

Daftar Pembahasan:

Keutamaan Laitul Qadar

Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat istimewa yang hanya diberikan kepada Nabi Muhammad, sayyidil mursalin dan umatnya. Menurut qaul mu’tamad, Lailatul Qadar hanya terdapat pada bulan Ramadlan.

Sedangkan keutamaannya sudah Allah tegaskan dalam QS. al-Qadr, yaitu bagi orang yang beribadah bertepatan dengan turunnya Lailatul Qadr adalah lebih baik daripada ibadah 1.000 bulan atau sekitar 83 tahun 4 bulan pada malam-malam biasa, baik orang itu tahu bahwa malam itu adalah Lailatul Qadr maupun tidak.

Keduanya sama-sama mendapatkan keutamaan, tapi jelas bagi orang yang tahu bahwa malam itu merupakan Lailatul Qadr ada nilai plusnya.

Yang Terjadi Pada Malam Lailatul Qadar

Kejadian Lailatul Qadr hanya sebentar laksana kilat yang menyambar. Meskipun demikian, malam tersebut semuanya mempunyai keutamaan disebabkan adanya Lailatul Qadr.

Baca Juga:  Inilah Amalan Doa Agar Mudah Menghafal al Quran

Pada malam tersebut malaikat turun naik sebagai media antara Allah dan hamba-hamba-Nya untuk memenuhi hajat-hajatnya. Namun pada saat itu, setiap individu berbeda-beda tentang apa yang bisa dilihat dan dirasakan tergantung ketaatan masing-masing kepada Allah.

Ada yang dibukakan terhadap mereka alam malakut baik yang di langit maupun di bumi, sehingga mereka bisa melihat bentuk malaikat baik yang sedang rukuk, sujud, berdiri, duduk, berdzikir, dan sebagainya.

Ada juga yang dibukakan kepada mereka syurga dan isinya, sehingga mereka bisa melihat posisi para nabi, auliya’ syuhada’ dan shalihin, juga neraka dan isinya.

Ada pula yang dibukakan hijab antara ia dengan Allah, sehingga ia tidak bisa melihat kecuali sifat jamal Allah. Ada juga yang tidak melihat apa-apa, kecuali ia merasakan ketenagan pada saat itu.

Pada saat terjadinya Lailatul Qadr, para malaikat turun ke bumi mengahampiri hamba-hamba Allah yang sedang qiyamul lail atau melakukan dzikir-dzikir dan menyalaminya. Para malaikat mengucapkan salam kepada mereka.

Pada malam itu pintu-pintu langit terbuka dan Allah menerima taubat dari para hamba-Nya yang bertaubat. Rasul juga pernah bersabda:

وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه

dan barangsiapa yang menegakkan Lailatul Qadr karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya…  (HR. Bukhari)

Pada Lailatul Qadar pula, Allah telah menurunkan Al-Quran sebagai pedoman bagi nabi Muhammad dan seluruh makhluk secara keseluruhan dari lauhul mahfudz ke baitul izzah/langit dunia.

Baca Juga:  Doa dan Amalam Malam Lailatul Qadar Sesuai Ajaran Nabi Saw

Doa Allahumma Innaka Afuwwun Karim

Salah satu amalan yang bisa kita lakukan pada malam Lailatul Qadar adalah membaca doa Allahumma Innaka Afuwwun Karim… dan seterusnya.

Berikut teks lengkap dari doa Allahumma Innaka Afuwwun Karim, sebagaimana diajarkan Nabi Muhammad kepada Sayyidah Aisyah radhiyallahu anha.

Arab

اللَّـهُـمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُـحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Latin

ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU ‘ANNII

Arti

Ya Allah, sesungguhnya Engkau Dzat Yang Maha Pemaaf dan Pemurah maka maafkanlah diriku.

Riwayat Doa Allahumma Innaka Afuwwun Karim

Riwayat yang menyebutkan bahwa nabi mengajarkan doa Allahumma Innaka Afuwwun Karim kepada Sayyidah Aisyah salah satunya bisa ditemukan di dalam Kitab Syu’abul Iman karya Imam Al Baihaqi.

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ القَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا؟ قَالَ: قُولِي: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Wahai Rasulullah, jika aku menjumpai satu malam merupakan lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan di malam itu? Beliau menjawab: Ucapkanlah: ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN KARIM TUHIBBUL AFWA FA’FU ANNI. (HR. Al-Baihaqi)

Maka malam ini, mari perbanyak membaca doa Allahuma Innaka Afuwwun Karim yang menurut prediksi para ulama yang telah mendapati malam mulia ini, malam ini yakni malam 27 adalah kemungkinan besar terjadinya lailatul qadar. Semoga dengan melakukan ibadah ditambah dengan membaca Allahumma Innaka Afuwwun Karim, kita termasuk orang pilihan Allah yang dianugrahi mendapatkan dan merasakan keutamaan Lailatul Qadar.

Baca Juga:  Akhiri Setiap Perkumpulan dengan Selalu Membaca Doa Penutup Majelis, Berikut Faedahnya!

Amal Lain Dianjurkan

Selain doa di atas. berikut hal-hal yang perlu dilakukan guna mendapatkan keutamaan Lailatul Qadr

  1. Melaksanakan shalat fardhu lima waktu secara berjamaah
  2. Melaksanakan qiyamul lail(shalat malam), seperti tarawih, tahajjud, dan sebagainya)
  3. Membaca al-Qur’an sebanyak mungkin secara tartil dan tadabbur
  4. Memperbanyak dzkir, istighfar dan doa

Anjuran bagi yang Mendapatkan Lailatul Qadar

Disunnahkan bagi orang yang melihat Lailatul Qadr untuk tidak mengatakan pada orang lain, karena hal itu merupakan fadlilah, sedangkan fadlilah hukumnya sunnah untuk disimpan.

Demikianlah ulasan lengkap dan panjang mengenai doa Allahuma Innaka Afuwwun Karim yang dianjurkan dibaca malam ini yang memang kemungkinan besar terjadi Lailatul Qadar, malam yang setara 83 tahun atau 1.000 bulan.

Faisol Abdurrahman