Pecihitam.org – Dalam rangka menyegarkan dan membangun kedisiplinan organisasi, Pengurus ranting NU Kembaran, Kebumen, Jawa Tengah rutin mengadakan rapat tiga bulanan, pada Sabtu, 31 Agustus 2019.
Rapat tersebut digelar juga untuk hasil infak warga NU yang diwadahi melalui program ‘Koin NU’.
“Visi utama agenda Koin NU adalah membangun keistiqamahan warga NU untuk mengembangkan pendanaan mandiri organisasi serta nguri-nguri (memelihara) solidaritas sosial antar warga NU,” ujar Ketua NU Ranting Kembaran, Mudzakir, dikutip dari situs resmi NU, Selasa, 3 September 2019.
“Karena aksi Koin NU akan dikembalikan untuk warga dalam bentuk program yang manfaatnya dapat dirasakan langsung umat,” sambungnya.
Lanjut Mudzakir, pengumpulan Koin dilakukan secara sederhana, hanya dengan menaruh sekitar 20-an kaleng plastik. Kaleng plastik ditaruh di warung-warung milik warga NU yang ada di Desa Kembaran. Dilaporkan oleh koordinator Koin NU, Tarkhimudin, hasil infak yang terkumpul per Agustus 2019 sebanyak Rp1.078.500.
Dalam forum tersebut juga dicetuskan pentingnya memerankan Banser dalam pengamanan lalu lintas demi menyelamatkan anak-anak sekolah.
Sekedar diketahui, Desa Kembaran adalah desa urban di Kabupaten Kebumen yang memiliki akses yang baik dengan berbagai lembaga publik utamanya sekolah dan perkantoran pemerintah.
“Karenanya setiap pagi dan siang hari selalu ramai dengan hilir mudik kendaraan anak sekolah dan pegawai kantoran,” kata Sekretaris NU Kembaran, Widodo.
“Kondisi ini mengancam keselamatan, utamanya anak-anak SD Kembaran 2,” tambahnya.
Widodo juga mengimbau agara pengurus ranting NU secepatnya berkoordinasi dengan pihak sekolah, komite sekolah dan juga kepala desa, sehingga usulan dapat diterima para pihak tersebut.
Dalam pertemuan tersebut juga terungkap gagasan agar NU Ranting Kembaran mulai melakukan penelusuran jejak sejarah pendiri NU Kebumen.
“Karena salah satu pendiri NU Kebumen adalah warga Kembaran yaitu KH Sujai,” ungkap Syuriah NU Kembaran, Kiai Ismail.
Dalam arahanya, Kiai Ismail berpendapat agenda ini penting karena di dalam sejarah ada iktibar berharga bagi generasi saat ini dan akan datang.
