Gus Baha: Kisah Terbebasnya Mayit dari Siksa Kubur Karena Surat Al-Mulk

gus baha

Pecihitam.org – Dalam sebuah kajian, Gus Baha menyampaikan bahwa seseorang harus memiliki pegangan atau ketergantungan terhadap wali (ulama). Seperti Umar yang mencintai Rasulullah Saw bahkan ia menjadi sahabat dekatnya Rasul.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Kemudian Gus Baha menceritakan bahwa Ali bin Abi Thalib pernah bermimpi, setelah Sayyidina Umar wafat di dalam kubur beliau pernah melawan saat di tanyai oleh malaikat.

Jadi ,Umar bin Khattab justru bertanya pada malaikat “ Wahai malaikat Allah, apakah kau tahu aku ini siapa?” di jawab oleh malaikat “ Ya tidak tahu, yang jelas kami di suruh menanyai kamu”.

Umar lalu berkata “ Aku ini adalah teman akrab kekasihnya Allah, yaitu Nabi Muhammad Saw”, mendengar jawaban Umar bin Khattab, malaikat pun terkejut, ketakutan dan tidak berdaya setelah mengetahui bahwa Umar bin Khattab adalah teman akrabnya Rasululullah Saw. Itulah sebabnya, seseorang harus memiliki pegangan/ ketergantungan terhadap wali (ulama).

Gus Baha kembali menegaskan “Malaikat itu takut dengan Allah Swt, jadi kalau kita takut terhadap Allah Swt maka malaikat juga akan takut karena sama-sama takutnya”.

Jadi, sipapun yang takut kepada Allah Swt maka yang lainnya pun akan menjadi segan, karena adanya ‘nur’ dalam diri kita yang akan melawan malaikat. Salah satunya yang ada dalam hadist mutawatir yaitu Surat Al-Mulk.

Baca Juga:  Memahami Makna Assalamualaikum, Bukan Sekedar Sapa Namun Juga Doa

Jadi, di jelaskan dalam sebuah hadist bahwa Malaikat Munkar Nakir kebingunan saat akan menyiksa orang yang dzalim dan orang tersebut ternyata hafal Surat Al-Mulk. Itulah sebabnya kenapa surat Al-Mulk menjadi sangat popular di masyarakat.

“Saya pernah cerita kenapa Surat Al-Mulk sangat popular, kisah ini terdapat dalam sebuah hadist dan bukan hanya sekedar cerita dari dunia wali saja. Bisa di lihat di kitab tafsir-tafsir tentang fadhilah surat Al-Mulk.” Kata Gus Baha.

Jadi ada orang yang pernah dzalim yang akan di siksa oleh para malaikat, tapi kemudian amalan Surat Al-Mulk yang ia miliki menjelma menjadi ‘nur’ dan mengatakan “ Hai Munkar Nakir, kenapa kalian tidak menghargai aku, padahal aku ini Kalamullah”

Lalu di jawab oleh malaikat Munkar Nakir “ Aku ini di tugaskan oleh Allah Swt untuk menyiksa orang ini karena ia dzalim”. Kemudian ‘Nur’ dari Surat Al-Mulk tersebut mengatakan “Masalahnya aku ini ada di dalam dadanya orang ini, kalau kamu menyiksa dia maka akan mengenai saya karena saya ada di dalam dadanya.”

Baca Juga:  3 Keutamaan Niat Yang Harus Kita Pahami

“Makanya ini harus hafal karena ini yang menjadi syaratnya, sebenarnya saya janggal kalau ada yang membaca saja tapi tidak hafal itu sebenarnya termasuk atau tidak karena di dalam hadist jawaban Surat Al-Mulk itu adalah di dalam dadanya. Jadi kalau hanya sekedar pernah membaca ya repot. Tapi sepertinya syaratnya dalam konteks ini adalah harus hafal, ya semoga saja bukan menjadi syarat tapi ya masak iya bisa di nego.” canda gus Baha.

Akhirnya, malaikat Munkar-Nakir dan ‘Nur’ surat Al-Mulk saling membantah, sehingga membuat malaikat bingung. Karena ketika seseorang tidak bisa menjawab pertanyaan malaikat maka hal tersebut tidak dapat di nego oleh apapun.

“Karena memang malaikat di ciptakan tidak untuk berfikir, kalau Allah Swt memberikan akal kepada malaikat maka mereka tidak berani menyiksa orang cantik atau tampan, kan repot” begitu kata Gus Baha.

Terjadilah perdebatan yang cukup panjang, namun karena yang di debat ini adalah kalamullah sehingga malaikat tidak bisa melakukan apa-apa. Dalam hadist menyebutkan bahwa,

Baca Juga:  Arus Besar Metode Ushul Fiqih dalam Islam

“ Sesungguhnya Allah Swt tidak akan menyiksa hati yang hafal Al-Qur’an”

Sehingga, siapapun yang takut kepada Allah Swt serta memiliki hafalan Al-Qur’an di hatinya maka ia akan selamat dari siksaan Allah Swt. Selain itu apabila seseorang memiliki panutan seorang wali atau ulama maka ia juga akan ikut di masukkan ke syurga bersama dengan para ulama yang ia cintai dan di jadikan sebagai panutan tersebut. Wallahu a’lam.

Naskah ini diterjemahkan dari kajian KH Bahaudin Nursalim, versi bahasa aslinya dapat dilihat disini.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik