Ini Hikmah Kesehatan Dalam Sholat Dari Segi Kedokteran

Ini Hikmah Kesehatan Dalam Sholat Dari Segi Kedokteran

Pecihitam.org- Dari segi kedokteran terdapat hikmah kesehatan yang terdapat dalam sholat, karena di sisi lain gerakan yang terdapat pada sholat dinilai bisa menyehatkan oleh medis dan termasuk dalam kategori olahraga.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Sudah banyak para cendikiawan dan dokter yang mengungkapkan baik dalam bentuk tulisan yang berupa buku, diantaranya ialah: Drs. HM. Masduqi dan Dr. A. Saboe dalam buku yang berjudul “Hikmah kesehatan dalam sholat”. Mereka meninjaunya dari dua sisi yaitu:

Pertama, dari segi wudhu atau mandi yang harus dilakukan sebelum shalat, atau dengan kata lain dari segi kebersihan yang harus dilakukan sebelum sholat dikerjakan.

Dalam hal kebersihan mempunyai hubungan yang erat dengan kesehatan, sudah kita ketahui dan kita yakini, sehingga ada pepatah yang mengatakan “Bersih merupakan pangkal dari kesehatan”.

Kedua, dari segi gerak dan sikap tubuh ketika mengerjakan shalat itu, seperti ruku, sujud, duduk iftirasy, tawarruk, dan sebagainya. Dalam hal ini Dr. A. Saboe mengatakan:

Ditinjau dari ilmu kesehatan, setiap gerakan, setiap sikap serta perubahan dalam gerak dan sikap tubuh pada waktu melaksanakan shalat adalah yang paling sempurna dalam memelihara kondisi kesehatan tubuh kita. Oleh sebab itu, setiap penyimpangan dari sikap dan gerak badan, sebagaimana telah di contohkan oleh Nabi Muhammad tidak dapat di benarkan, oleh sebab setiap gerak dan sikap badan, adalah sesuai dengan tuntutan ilmu kesehatan”.

Baca Juga:  Ini Perbedaan Pendapat Ulama Perihal Qadha Shalat

Dengan demikian jelaslah, bahwa shalat menyehatkan jasmani manusia. Tetapi untuk meyakinkan baiklah kita kutip keterangan Dr. A. Saboe tentang bagaimana ruku, sujud dan duduk iftirasy membuat jasmani manusia menjadi sehat.

Menurut clinical excerptsno yang ditulis oleh Dr. Friedrich W, Dr.g. Laborie dan Dr.ty. Arramon Bordeaux, tentang “principles of rheumattisme therapie”, bila sikap rukuk ini dilaksanakan sesuai dengan syarat syarat ilmu kedokteran, maka banyak sekali penyakit terutama penyakit yang menyerang ruas tulang belakang.

Diantara penyakit-penyakit tersebut meliputi ruas tulang leher, ruas tulang punggung, ruas tulang pinggang dan ruas tulang tungging (ekor), dapat di sembuhkan dan di hindarkan, seperti: (1) Accute lumbago, (2) Chronic recurrent lumbago, (3) Displacement of the cervical colum with humero scapular peri-arthrites dan lainnya.

Bersujud dengan meletakkan jari-jari tangan atau telapak tangan di samping, kemudian semua otot otot tersebut diatas akan berkontraksi, yang mana mengakibatkan, bahwa bukan saja otot-otot akan menjadi besar dan kuat.

Baca Juga:  Bagaimana Jika Bermakmum di Belakang Imam yang Tidak Fasih?

Begitu pula urat urat darah sebagai pembuluh nadi (arteria) dan pembuluh darah balik (Venae) serta urat urat getah bening (limpha) akan terjepit atau terurut, sehingga peredaran darah dan limpha menjadi lancar di dalam anggota anggota badan tersebut. Hal mana sangat membantu pekerjaan jantung dan menghindarkan mengerutnya dindingdinding pembuluh darah (arterio sclerosis).

Demikian juga otot otot yang bekerja dapat menghasilkan energi panas yang diperlukan dalam proses pencernaan zat makanan yang di perlukan oleh tubuh kita sebagai zat hidrat arang, zat telur, zat lemak, Vitamin, garam, zat besi, zat kapur, fosfor dan zat cair lainnya. Dan pula otot-otot yang bekerja menghasilkan lebih derasnya aliran darah, untuk membuang zat zat kotor yang asalnya dari zat zat makanan tersebut di atas.

Pada sikap duduk iftirasy, sebenarnya kita duduk dengan otot otot pangkal paha (musc gluracus maximus medius, musc oblurator extermus, musc perilormis) dimana di dalamnya terdapat salah satu saraf pangkal paha yang besar (nervus ischiadicus) di atas kedua tumit kaki kita, tumit ini dilapisi sebuah otot (musc triceps surae) yang berfungsi sebagai bantal.

Baca Juga:  Batasan Aurat Laki-Laki Ketika Melaksanakan Sholat

Dengan demikian, maka tumit menekan pada otot-otot pangkal paha serta sarat paha (nevralgia) yang terasa sakit, nyeri bahkan menusuk hingga tidak dapat berjalan, penyakit ini dinamakan “Ishcias”.

Demikian Pula urat urat nadi (arteria) dan pembuluh pembuluh darah balik (vena) yang terdapat dalam lingkungan pangkal paha, dapat terurut dan terpijit, sehingga aliran darah terutama darah yang mengalir kembali kejantung dapat diperlancar, hal mana menghindarkan timbulnya penyakit “wasir”.

Begitulah antara lain kita kutipkan tentang kesehatan yang ditimbulkan oleh gerak dan sikap ruku, sujud dan duduk iftirasy dalam sholat, dengan demikian jelaslah, bahwa sholat adalah penyehat jasmani manusia.

Mochamad Ari Irawan