Pecihitam.org – Seorang perempuan bangsawan arab yang terkenal, ialah Khadijah binti Khuwailid atau biasa kita kenal dengan sebutan Khadijatil Kubro, istri pertama Rasulullah Shallallau ‘alaihi wasallam.
Sebelum pernikahannya dengan Rasulullah, ia pernah bermimpi adanya matahari yang berputar-putar diatas kota Makkah, kemudian perlahan matahari itu menjadi cahaya yang sangat menakjubkan, cahaya tersebut kemudia masuk kedalam rumahnya.
Mimpinya pun ia sampaikan kepada sepupunya yaitu Waraqah bin Naufal dengan penuh kegembiraan, Waraqah pun berkata kepada Khadijah aku berikan berita gembira kepadamu, kamu akan dipinang oleh laki-laki yang agung nan mulia.
Laki-laki itu memiliki kedudukan yang penting dan ia masyhur, semakin lama kemasyhurannya semakin tinggi, akhirnya dengan kehendak Allah Khadijah menjadi istri baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Rasulullah merupakan salah satu pedagang muda kala itu, ia menjualkan barang milik Khadijah, karena begitu jujur dan kemuliliaan akhlak Rasulullah, sehingga Khadijah pun ahirnya tertarik kepada Rasulullah SAW.
Pada waktu itu Khadijah lebih dahulu meminta untuk meminang Rasulullah dengan perantara orang ketiga yaitu Nafisah binti Munyah, dan paman Rasulullah Abu Tholib sebagai pembuat peminangan.
Pernikahannya dengan Rasulullah sangatlah istimewa, Rasulullah memberikannya maskawin berupa 100 unta. Jika dikalkulasikan harga unta pada zaman sekarang adalah 30 juta per unta maka dapat kita ketahui Rasulullah memberikan maskawin senilai 3 miliyar kepada Khadijah.
Dalam suatu riwayat ada sebagian keluarga Khadijah yang tidak menyetujui pernikahannya dengan Rasulullah, namun Khadijah tetap dalam pendiriannya untuk tetap menikah dengan Rasulullah.
Memanglah usia Khadijah dan Rasulullah tidak sama, kala itu Khadijah berusia 40 tahun sedangkan Rasulullah berusia 25 tahun, namun cinta kedua insan mulia ini mengalahkan angka pada usia.
Sebegitu cintanya Khadijah dengan Rasulullah ia pernah berkata, bahwa jika segala kenikamatan dunia, kekuasaan raja Persia dan Romawi diberikan kepadaku, tetapi aku hidup tidak bersamamu, maka semua itu tidak lebih berharga dari sebelah sayap seekor nyamuk.
Tentu itu bukanlah ucapan gombal ataupun modus semata, tidak seperti sebagian manusia zaman sekarang yang hanya pandai berkata-kata namun tidak ada pembuktian dari perkataannya.
Tatkala Rasulullah mendapatkan wahyu yang pertama dari malaikat Jibril ketika berada di gua hiro’, Khadijah adalah orang yang pertama mengimani kenabian beliau, dan Khadijah adalah perempuan yang pertamakali memeluk agama islam.
Perjalanannya bersama Rasulullah sangatlah luar biasa, beliau merupakan perempuan yang sangat istimewa, ia rela memberikan seluruh hartanya kepada Rasulullah sebagai sarana untuk penyebaran agama islam.
Ia sebagai sandaran dan tempat keluh kesah Rasulullah, kesetiaannya dalam semua urusan selalu ia curahkan kepada Rasullah, hingga akhirnya ia dikarunia tiga anak bersama Rasulullah yaitu Qasim, Abdullah dan Fatimah.
Lika-liku kehidupan ia jalani bersama Rasulullah, bahkan Rasulullah pernah bersabda tentang keistimewaan istrinya itu.
“Ketika semua orang mengusir dan menjauhiku, ia beriman kepadaku, ketika semua orang mendustakan aku, ia meyakini kejujuranku, sewaktu semua orang menyisihkanku, ia menyerahkan seluruh harta kekayaannya kepadaku.”
Selama dua puluh empat tahun ia habiskan waktu bersama Rasulullah susah, senang, menangis tertawa ia lalui dengan penuh ketakwaan dan keimanan, dan pada usianya enam puluh empat tahun Khadijah kembali kepada Allah.
Duka mendalam dirasakan oleh Rasulullah, seseorang yang memberikan semangat dan menjadi salah satu kekuatan Rasulullah kini telah kembali kepada sang Khaliq, dalam riwayat lain juga dijelaskan bahwa akhirnya Allah meng mi’roj-kan Rasulullah SAW sebagai salah satu penawar dari keterpurukan Rasulullah.
Demikian sekilas tentang Khadijah binti Khuwailid selain seagai istri pertama Rasulullah SAW beliau juga wanita pertama yang masuk Islam.