Kisah Nabi Ayyub: Sebuah Pembelajaran Tentang Kesabaran

Kisah Nabi Ayyub: Sebuah Pembelajaran Tentang Kesabaran

PeciHitam.org – Kisah Nabi Ayyub adalah sebuah kisah yang harusnya dapat menjadi contoh bagi umat Islam pada masa sekarang tentang hebatnya sebuah kesabaran dan kepasrahan kepada Allah swt. Bagaimanakah kisah nabi Ayyub tersebut? Begini ceritanya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Ayyub adalah anak Amush anak Zarun anak Al’aish bin Ishaq bin Ibrahim AS. Istrinya bernama Siti Rahmah, anak dari Ifratsim bin Yusuf AS. Dia diutus oleh Allah kepada penduduk Hauran, Damaskus. Sementara itu tempat bermukim Ayyub adalah sebuah daerah dekat Damaskus yaitu Batsaniah. Batsaniah adalah daerah yang termasuk kota Damaskus. Ia adalah sebuah desa antara daerah Adzra’at dan Damaskus.

Ayyub adalah seorang nabi yang ditugaskan untuk menyeru agama tauhid. Dalam perjanjian lama, Ayyub pernah tinggal di Uz, bagian utara Saudi Arabia di antara Siria dan Teluk Aqabah. Sedangkan dalam Al-Quran dengan Terjemahan dan Tafsir Singkat, edisi Malik Ghulam Farid menceritakan bahwa Ayyub tinggal di suatu negeri yang diperintah oleh raja penyembah berhala. Raja tersebut menentang ajaran yang dibawa Ayyub. Meskipun demikian Ayyub tetap gigih dalam mempertahankan dan mendakwahkan akidah tauhidnya.

Nabi Ayyub termasuk nabi Bani Israil dan orang yang terpilih. Allah sebutkan beliau di dalam Al-Quran dan memujinya dengan perkara yang mulia serta kesabaran beliau dalam menghadapi cobaan. Allah mengujinya dengan mengambil anak, keluarga, harta kemudian memberinya penyakit ditubuh beliau.

Baca Juga:  Kisah Said bin Amir Seorang Pemimpin yang Takut dengan Dunia

Sebelum diuji oleh Allah SWT dengan kemiskinan dan penyakit yang dialami, Nabi Ayyub adalah nabi yang kaya raya, hartanya melimpah, dan ternaknya tak terbilang jumlahnya. Meskipun dikaruniai segala kemewahan dunia yang melimpah, beliau tetap tekun beribadah. Segala nikmat dan kesenangan yang dikaruniakan kepadanya tidak membuat lupa kepada Allah. bahkan, beliau gemar berbuat kebajikan, suka menolong orang yang menderita, terlebih dari golongan fakir miskin. Selain itu Nabi Ayyub juga sangat sabar dan rendah hati. Kekayaan tidak membuatnya sombong dan angkuh.

Melihat ketaatan dan keikhlasan Nabi Ayyub beribadah kepada Allah, para malaikat sangat terkagum-kagum. Berbeda dengan Iblis, jantung iblis berdegup kencang. Ia marah, cemburu dan merasa iri sehingga berusaha menjerumuskan Ayyub agar menjadi orang yang tidak sabar dan celaka.

Kemudian Iblis mencoba menggoda Ayyub agar tersesat dan tidak bersyukur kepada Allah. Namun usaha yang dilakukan oleh iblis gagal. Kemudian Iblis meminta izin kepada Allah untuk menghilangkan semua harta yang dimiliki oleh Nabi Ayyub. Karena menurut Iblis Nabi Ayyub hanya takut kehilangan kenikmatan yang telah diberikan kepadanya.

Menurut iblis semua ibadah yang dilakukan Nabi Ayyub tidak ikhlas dan bukan karena cinta kepada Allah. Andaikata Nabi Ayyub terkena musibah dan kehilangan harta benda, anak-anak, dan istrinya belum tentu Nabi Ayub akan tetap taat dan ikhlas menyembah Allah.

Baca Juga:  Walaupun Ayahnya Seorang Nabi, Tapi Anaknya Durhaka, Inilah Kisah Kan'an!

Untuk menghancurkan keimanan Nabi Ayyub iblis membinasakan semua hewan ternak yang dipelihara Nabi Ayyub serta lahan pertanian yang dimiliki oleh Nabi Ayyub. Namun usaha yang dilakukan oleh iblis gagal karean menurut Nabi Ayyub harta dan semua yang dimiliki adalah titipan dari Allah dan sewaktu-waktu dapat diambil oleh Allah. Nabi Ayyub tetap teguh dan semakin rajin beribadah kepada Allah.

Selanjutnya iblis menghancurkan kediaman Nabi Ayyub sehingga anak-anaknya meninggal semua. Usaha ini juga gagal dilakukan oleh iblis. Kemudian iblis menyebarakan penyakit yang menimpa sekujur tubuh Nabi Ayyub. Hal ini membuat semua istri Nabi Ayyub meninggalkannya kecuali Rahmah. Selama kurang lebih 7 tahun nabi ayub menderita penyakit kulit akan tetapi ia tetap tabah dalam menjalankan ibadah kepada Allah.

Dalam sakitnya tersebut beliau lantas berdoa:

  أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

“(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang”. (QS. al-Anbiya; 83).

Iblis tidak terima dengan keimanan Nabi Ayyub yang tetap teguh beribadah kepada Allah. akhirnya iblis menggoda istri Nabi Ayub yang masih setia hingga akhirnya sang istri berkeluh kesah dengan keadaan suaminya. Ketika itu Nabi Ayyub marah dan bernadzar akan memukul istrinya seratus kali.

Karena melihat ketabahan dan kesabaran yang luar biasa dari Nabi Ayyub, Allah menyembuhkan penyakit yang selama ini diderita oleh Nabi Ayyub dengan dengan minum dan mandi dari air yang memancar dari kakinya. Seluruh penyakit yang diderita Nabi Ayyub akhirnya sembuh. Kulitnya telah bersih kembali seperti sebelum menderita penyakit. Maha Besar Allah dengan kuasa-Nya.

Baca Juga:  Humor dan Inspirasi Gus Dur di Prancis

Manakala Allah telah sempurna dalam mengujinya untuk mendapatkan derajat yang tinggi serta keridhaan di sisi-Nya, maka Allah memberinya ilham sebuah doa yang mustajab. Doa itu menggambarkan kelemahan dan kepedihannya, dan tidak ada tempat kembali kecuali kepada Allah. Kemudian Allah menyembuhkan penyakitnya serta mengembalikan seluruh keluarga dan hartanya.

Demikianlah kisah Nabi Ayyub yang bisa kita jadikan panutan bahwasanya sebaik baiknya memohon dan berharap hanyalah kepada Allah swt.  Bahkan Iblis pun hingga akhirnya, tidak dapat menggoda Nabi Ayyub.

Mohammad Mufid Muwaffaq

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *