Kitab Jurumiyah, Kitab Nahwu Karya Syekh Ibnu Ajurrum

kitab jurumiyah

Pecihitam.org – Bagi kalangan para santri kitab Jurumiyah sudah tidak asing lagi didengar.Kenapa bisa seperti itu? Karena Kitab Jurumiyah merupakan kitab Nahwu yang biasanya di pelajari oleh santri baru, sebagai dasar pemahaman ilmu alat. Pada dasarnya kitab jurumiyah diyujukan untuk mempelajari tata cara membaca kitab kuning ( struktur bahasa Arab).

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Kitab Jurumiyah merupakan karya Syeikh Ibnu Ajurrum atau nama lengkapnya Syeikh Ibnu Ajurrum Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Dawud Al-Shinhaji, dengan mengkasrahkan huruf Shod, bukan dengan memfathahkannya seperti yang sering disebutkan oleh sebagian kalangan.

Syekh Ibnu Ajurrum lahir di kota Fasa, sebuah kota besar di Negara Maroko pada tahun 672 H dan wafat di kota Fasa juga pada hari Senin ba’da Dzuhur, tanggal 20 Shafar 723 H.

Beliau menimba ilmu di Fasa, hingga pada suatu hari beliau bermaksud untuk menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Ketika melewati Mesir, beliau singgah di Kairo dan menuntut ilmu kepada seorang ulama nahwu termasyhur asal Andalusia, yaitu Abu Hayyan pengarang kitab Al-Bahru Al-Muhith sampai mendapat restu untuk mengajar dan dinobatkan sebagai salah satu imam dalam ilmu nahwu (gramatikal bahasa arab).

Selain terkenal sebagai ulama nahwu, beliau juga terkenal sebagai ahli fiqih, sastrawan dan ahli matematika, di samping itu beliau menggeluti ilmu seni lukis, kaligrafi dan tajwid. Karyanya yang dipersembahkann berupa kitab-kitab yang ia karang dalam bentuk arjuzah, bait-bait nadzam dalam ilmu qiro’at dan lain sebagainya. Dua diantara karyanya yang terkenal adalah kitab Fara’id Al-Ma’ani fi Syarhi Hirzi Al-Amani dan kitab Al-Muqaddimah Al-Ajurrumiyyah”.

Baca Juga:  Kitab Nashoihul Ibad Karya Syekh Nawawi al-Bantani

Identitas Kitab

Dalam penamaannya kitab ini dikenal dengan nama yang dinisbatkan kepada pengarangnya, sehingga kitab ini dikenal dengan nama Al-Ajurrumiyyah atau Al-Jurmiyyah. Sebagaimana tatacara penisbatan dalam gramatikal bahasa arab bahwa murokkab idhofi (kata kompleks) yang disandarkan seperti kata Ibnu Ajurrum pada bab nisbat biasanya dihapus awal katanya dan dinisbatkan pada kata kedua.

Kitab ini dikenal juga dengan nama Al-Muqaddimah Al-Ajurrumiyyah atau Muqaddimah Ibnu Ajurrum. Dinamakan Muqaddimah karena bentuk karangannya adalah muqaddimah atau dalam bahasa indonesia berupa bentuk karangan prosa bukan berupa bait-bait nadzam.

Selain tidak memberi nama khusus pada kitabnya, Ibnu Ajurrum juga tidak menyebutkan kapan kitab ini dikarang sehingga para penulis biografi tidak mengetahui secara pasti kapan kitab ini disusun. Hanya saja Ibnu Maktum yang sejaman dengan Ibnu Ajurrum dalam Tadzkirahnya menyebutkan bahwa kitab itu dikarang sekita tahun 719 H.

Baca Juga:  Kitab Sullamul Munawraq (Ilmu Mantiq), Karya Syekh Abdurrahman al-Akhdhori

Adapun tempat penulisan kitab ini, Al-Ra’i, Ibnu Al-Haj dan Al-Hamidy meriwayatkan bahwa Ibnu Ajurrum mengarang kitab ini sepanjang perjalanan beliau menuju Mekkah. Imam Suyuti dalam Bughyat Al-Wu’at menyebutkan bahwa Ibnu Ajurrum berkiblat pada ulama Kufah dalam karangan nahwunya.

Hal ini dibuktikan dalam pembahasan asma’ al-khamsah yang merupakan pendapat ulama Kufah, sedang ulama Bashrah menambahkannya menjadi asma’ al-sittah. Hal lain yang mengindikasikan ke-Kufah-annya adalah dengan memasukan “kaifama” dalam jawazim, adalah hal yang ditentang oleh ulama Bashrah.

Kitab ini mendapat apresiasi yang sangat besar baik dari kalangan para ulama maupun para murid. Bentuk apresiasi ini terlihat dari munculnya para ulama yang menciptakan bait-bait nadzam, syarah dan komentar dari kitab ini. Pengarang kitab Kasyfu Al-Dzunun menyebutkan bahwa diperkirakan lebih dari sepuluh kitab yang menjadi nadzam, syarah, dan komentar dari kitab ini.

Diantara yang menciptakan bait-bait nadzam dari kitab ini adalah Abdul Salam Al-Nabrawy, Ibrahim Al-Riyahy, ‘Ala Al-Din Al-Alusy dan yang paling terkenal adalah kitab “Matnu Al-Durrah Al-Bahiyyah” karangan Syarafuddin Yahya Al-Imrithy.

Adapun yang menjadi syarah kitab ini diantaranya adalah;

  1. Kitab Al-Mustaqil bi Al-Mafhumiyyah fi Syarhi Alfadzi Al-Ajurrumiyyah yang dikarang oleh Abi Abdillah Muhammad bin Muhammad Al-Maliky yang dikenal juga sebagai Al-Ra’i Al-Andalusy Al-Nahwy Al-Maghriby.
  2. Kitab Al-Durrah Al-Nahwiyyah fi Syarhi Al-Ajurrumiyyah karangan Muhammad bin Muhammad Abi Ya’la Al-Husainy Al-Nahwy.
  3. Kitab Al-Jawahir Al-Mudhiyyah fi halli Alfadz Al-Ajurrumiyyah karangan Ahmad bin Muhammad bin Abdul Salam.
Baca Juga:  Biografi Syekh Ibnu Ajurrum Pengarang Kitab Jurrumiyah

Diceritakan setelah Syeikh Ibnu Ajurrum selesai mengarang kitab Jurumiyah, kitab itu dibuang ke laut. “Sambil membuang kitab, beliau mengatakan; “Kalau kitab ini akan bermanfaat, dan murni karena mengharap ridha Allah walaupun aku buang ke laut, akan kembali.” Ketika Syekh Ibnu Ajurrum pulang ke rumah, kitab itu sudah ada di meja kamarnya. Wallahu’alam Bisshawab.

Silahkan download kitab tersebut pada link dibawah ini:

Kitab Jurumiyah karya syekh Ibnu Ajurrum
Terjemah Kitab Jurumiyah

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *