Larangan bagi Manusia Bersifat Sombong Walau Hanya Seberat Dzarroh

larangan bersifat sombong

Pecihitam.org – Allah menciptakan manusia adalah sebagai khalifatullah fiil Ardl, dimana menusia diciptakan agar menjaga ketentraman bumi dan segala apa yang Allah berikan adalah sebuah titipan yangg sewaktu-waktu dapat diambil oleh penitip-Nya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Sehingga tidak sepantasnya sebagai makhluk yang diciptakan berperilaku sombong, congkak, merasa memiliki sepenuhnya. Karena hanya Allah-lah yang pantas sombong sedangkan manusia dilarang untuk membanggakan dirinya. Seperti firman Allah dalam surat Luqman ayat: 18

ولا تصعر خدك للناس ولا تمش فى الارض مرحا ان الله لايحب كل مختال فخور

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”

Rasulullah SAW juga dengan tegas menyatakan larangan umatnya agar tidak bersifat sombong dan supaya menjauhinya. Dalam suatu riwayat Rasulullah SAW bersabda:

“Maukah kuberitahukan kepada kalian siapakah penghuni neraka itu? yaitu, setiap orang yang berperilaku bengis, kasar dan menyombongkan diri. (HR Bukhari-Muslim)

Banyak manusia yang tidak menyadari tipu daya setan yang menggoda manusia agar tergelincir pada sifat kesombongan. Padahal kita tahu bahwa setan dan jin adalah penghuni surga dan makluk Allah yang sangat taat beribadah. Namun Allah mengusir setan dari surga sebab sifat kesombongannya.

Baca Juga:  Cara Meredakan Amarah Menurut Islam, Salah Satunya dengan Berwudhu

Diriwayatkan ketika Allah menciptakan Nabi Adam as. Sebagai manusia pertama, namun iblis tidak menyukai kehadiran Nabi Adam. Hingga ketika Allah memerintahkan iblis untuk menghormati Nabi Adam iblis menolaknya, dia dengan sombongnya mengatakan bahwa dirinyalah yang berhak dihormati karena dia tercipta dari api dan adam hanya diciptakan dari tanah.

Kemudian Allah murka dan mengusir iblis dari surganya. Sehingga ketika ada seseorang yang congkak dan sombong maka dia termasuk bagian dari sifatnya iblis. Karena sepantasnya kita sebagai manusia, makhluk yang Allah ciptakan dengan sempurna tidak sepantasnya bersikap sombong. Selayaknya malah harus menghinakan diri kita dihadapan Allah sang Maha segalanya. Sehingga sikap sombong harus dibuang sejauh mungkin.

Dalam hadits riwayat dari Abdullah bin Mas’ud menjelaskannya

عن عبد الله ابن مسعود رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: لايدخل الجنة من كان فى قلبه مثقال ذرة من كبر, فقال رجل: إن الرجل يحب أن يكون ثوبه حسنا ونعله حسنة. قال إن الله جميل يحب الجمال (الكبر) بطر الحق وغمط الناس

Baca Juga:  Jangan Mudah Terlena, Inilah Adab Ketika Dipuji dalam Islam

Dari Abdullah bin Mas’ud dari Rasulillah Saw bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada sifat sombong seberat dzarroh (atom yang paling kecil). Lantas ada seseorang yang berkata: Sesungguhnya ada laki-laki yang suka berpakaian indah dan bersandal bagus. Nabi saw bersabda “Sesungguhnya Allah itu Indah dan suka keindahan. Sombong adalah menentang kebenaran dan memandang rendah orang lain”

Dari hadits diatas bisa kita lihat, bahwa tidak akan masuk surga bagi orang yang dalam hatinya ada sifat sombong, bahkan jika itu sebiji atom sekalipun. Karena sesuatu yang timbul dari kesombongan tidak akan pernah ada ampunan terhadapnya.

Dari Sufyan as Tsauri, beliau mengatakan bahwa:

كل معصية عن شهوة فانه يرجى غفرانها وكل معصية عن كبر فانه لايرجى غفرانها لان معصية ابليس كان اصلها من الكبر ان زلة سيدنا أدم عليه السلام كان اصلها من الشهوة

“Setiap maksiat yang terlahir karena dorongan nafsu, sesungguhnya masih ada harapan ampunan dari-Nya. Namun setiap maksiat yang lahir karena dorongan rasa sombong, sungguh tidak ada harapan pengampuanan dari-Nya. Karena demikianlah kedurhakaan yang dilakukan iblis berawal dari rasa sombong dan kesalahan yang dilakukan oleh Nabi Adam (dengan memakan buah huldi) berawal dari dorongan syahwat.”

Jelas sekali bahwa Allah tidak menyukai orang yang sombong dan dan Rasulullah memberi larangan umatnya bersifat sombong. Tidak ada celah ampunan untuk orang yang berperilaku demikian.

Baca Juga:  Maka Nikmat Tuhan Mana yang Engkau Dustakan?

Lantas apakah sebagai makhluk ciptaan Allah masih akan berbuat sombong? Padahal dunia dan seisinya alam dan segala yang ada di dunia dan akhirat adalah milik Allah termasuk kita manusia. Wallahua’lam bisshwab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik