Inilah Hukum, Tata Cara dan Keutamaan Mandi Pada Hari Jumat

Mandi Hari Jumat

Pecihitam.org– Menurut Madzhab Syafii mandi pada hari Jumat bagi yang ingin melaksanakan shalat Jumat adalah termasuk sunnah.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Ada banyak keutamaan yang didapat bagi orang yang mandi sebelum pergi melaksanakan Jumat, sebagaimana disebutkan dalam hadis.

Maka, tulisan ini, selain akan menguak beberapa keutamaan tersebut, juga akan menampilkan tata cara mandi sunnah pada hari Jumat ini.

Daftar Pembahasan:

Hari Jumat dan Keutamaannya

Hakikatnya setiap hari adalah baik. Dalam Islam, tidak ada istilah hari buruk. Akan tetapi hari Jumat memang lebih istimewa dibandingkan hari-hari lainnya.

Karenanya, hari ini disebut sebagai sayyidul ayyam. Selain itu hari Jumat merupakan hari haji-nya orang-orang muslim. Karena ibadah pada hari ini setara dengan haji mabrur.

Para ulama menyebutkan, setidaknya 4 keutamaan hari Jumat sebagai berikut:

  1. Waktu paling mustajab untuk berdoa
  2. Hari penghapusan dosa
  3. Keberkahan shalat Jumat setara dengan pahala setahun puasa dan shalat
  4. Hari terbaik untuk bersedekah

Hukum Mandi Hari Jumat

Dalam hal ini para ulama berbeda pendapat. Ada yang mengatakan wajib. Ada pula yang mengatakan sunnah. Namun menurut pendapat mayoritas, sebagaimana yang diambil oleh mazhab Syafi’i, hukum mandi pada hari Jumat adalah sunnah.

Penyebab perbedaan pendapat ini adalah perbedaan di dalam memahami sabda Nabi yanh diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim berikut:

إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمُ الجُمُعَةَ فَلْيَغْتَسِل

Apabila salah seorang di antara kalian mendatangi shalat Jumat, maka hendaklah ia mandi. (Muttafaqun ‘alaih)

Baca Juga:  Hukum Mandi Pada Hari Jumat, Wajib Atau Sunnah? Ini Jawabannya

Pendapat yang menyatakan wajib, karena kalimat falyaghtasil yang merupakan fiil amar yang bermakna perintah, sedangkan perintah menunjukkan kewajibannya.

Adapun menurut pendapat yang mengatakan sunah, hadis tersebut harus dipahami berdasarkan asbabul wurud-nya. Dan mereka mengatakan bahwa asbabul wurud dari hadits tersebut adalah, waktu itu, saat pelaksanaan salat Jumat, saat Nabi menyampaikan khutbah di atas mimbar, tiba-tiba datang orang suku badui dari kampung dalam keadaan yang kotor.

Pada saat itulah, Nabi bersabda: Apabila salah seorang di antara kalian mendatangi shalat Jumat, maka hendaklah ia mandi.

Maksudnya agar bau yang tidak sedap tidak mengganggu orang lain di sekitarnya. Jadi dalam hemat mereka, hadis tersebut tidak menunjukkan wajibnya mandi ketika ingin melaksanakan salat Jumat.

Tata Cara Mandi Hari Jumat

Mandi pada hari Jum’at, tata caranya sama saja dengan mandi wajib, seperti mandi junub, yakni dengan niat di dalam hati dan meratakan air ke seluruh tubuh.

Kecuali jika pada anggota tubuh seseorang terdapat najis, maka terlebih dahulu najis itu disucikan.

Adapun lafadz niatnya adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِحُضُوْرِ صَلَاةِ الْجُمْعَةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla li hudhuri shalatil Jum‘ati sunnatan lillahi ta‘ala

Saya niat mandi sunah untuk menghadiri salat Jumat karena Allah Ta’ala.

Keutamaan Mandi Hari Jumat

Adapun keutamaan mandi pada hari Jumat, setidaknya ada tiga, yakni sebagai berikut:

Baca Juga:  Bolehkah Qadha Shalat Sunnah Qabliyah Subuh? Ini Dalilnya!

Setara dengan Ibadah Setahun

Orang yang memperlakukan hari Jumat secara istimewa dengan mandi, memakai wewangian dan pergi berjalan kaki dengan langkah tenang, maka baginya ibadah Jumat yang setara dengan ibadah selama setahun.

Hal ini sebagaimana sabda Nabi yang dikutip oleh Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ Syarh Muhaddzab

من غسل واغتسل يوم الجمعة وبكر وابتكر ومشى ولم يركب ودنا من الإمام واستمع ولم يلغ كان له بكل خطوة أجر عمل سنة صيامها وقيامها

Barangsiapa yang membasuh kepalanya, mandi pada hari Jumat, berangkat pagi-pagi, berjalan kaki tidak menggunakan kendaraan, mendekat pada posisi Imam, mendengarkan khotbah yang disampaikan dan tidak melakukan sesuatu yang sia-sia, maka baginya dari setiap langkahnya setara dengan ibadah setahun dalam keadaan berpuasa siang harinya dan qiyamulail malam harinya.

Dimohonkan Ampun Oleh Malaikat

Saat manusia melaksanakan salat Jumat di atas muka bumi, maka di atas sana para malaikat juga melakukan salat Jumat.

Dan para malaikat itu memohonkan ampunan bagi orang yang mandi pada hari Jum’at, sebagaimana sabda Nabi dalam hadis berikut:

إن تحت العرش مدينة – وقال القرطبي في تفسيره سبعين مدينة – مثل الدنيا سبعين مرة، مملوءة من الملائكة كلهم يقولون: اللهم اغفر لمن اغتسل يوم الجمعة وأتى الجمعة

Baca Juga:  Bolehkah Non Muslim Ikut Berkurban? Ini Penjelasan Para Ulama

Sesungguhnya di bawah Arasy itu terdapat sebuah kota. Dalam tafsir al-Qurtubi disebutkan terdapat tujuh puluh kota yang kota tersebut seukuran tujuh kali besarnya dunia yang dihuni malaikat. Semua malaikat itu berdoa, “Ya Allah, ampunilah orang yang mandi pada hari Jumat dan menghadiri salat Jumat.

Menggugurkan Dosa-dosa

Orang yang mandi pada hari Jum’at, maka berguguranlah dosa-dosa kecil dari sekujur tubuhnya, sebagaimana sabda Nabi dalam riwayat Imam Thabrani berikut:

إن الغسل يوم الجمعة ليسل الخطايا من أصول الشعر استلالا

Mandi pada hari Jumat itu benar-benar merontokkan dosa-dosa kecil dari pori-pori (kulit) rambut. (HR. Thabrani)

Kesimpulan

Demikianlah kajian tematik hari Jumat kali ini yang mengetengahkan tentang hukum dan tata cara mandi pada hari sayyidul ayyam ini. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bisshawab.

Faisol Abdurrahman