PKM di Desa, Dosen FEB UMI Sosialisasikan Pengelolaan Tanaman Obat Keluarga

PECIHITAM.ORG – Dosen pengabdian Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMI melakukan PKM di Madrasah Aliyah Wihdanul Ulum, Desa Borisallo, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, pada Maret 2023 lalu.

PKM ini diketuai oleh Prof. Dr. Basri Modding, SE, MSi bersama anggotanya, Dr. Suriyanti, SE, MM, Musdalifa HR dan M. Arkam Gaffar.

Tim pengabdian ini mensosialisasikan pengolahan tanaman yang bisa bermanfaat untuk obat-obatan kesehatan tubuh. Mereka mengajarkan masyarakat pengembangan Tanaman Obat Keluarga (TOGA).

Menurut Prof. Dr. Basri Modding, tanaman obat merupakan salah satu sumber daya yang telah ada sejak dahulukala, dan dimanfaatkan oleh nenek moyang dalam mengatasi masalah kesehatan dengan menjadikan tanamam obat tersebut sebagai ramuan dengan bahan tanaman obat. 

Baca Juga:  Klarifikasi Sekretariat Wapres Soal Mobil Dinas Kiai Ma'ruf Amin Kehabisan Bensin

Ia mengatakan, Teknologi sederhana yang harus diadopsi untuk membawa manfaat luas bagi masyarakat, tidak hanya dalam proses swasembada pangan, tetapi juga swasembada kesehatan melalui pengembangan Tanaman Obat Keluarga (TOGA).

Dari sejumlah penelitian, Prof. Dr. Basri Modding menyebut sejumlah, Jenis tanaman obat yang biasa ditanam yakni, kunyit, jahe, lengkuas, temulawak, dan jeruk purut. 

“Tanaman obat keluarga dapat digunakan untuk pengobatan penyakit sehari-hari seperti masuk angin, flu, panas dalam, batuk, bahkan ada beberapa jenis penyakit yang dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi tanaman obat keluarga seperti tumor dan kanker,” paparnya dalam hasil peneliti.

Selain menjadi obat, dari sejumlah penelitian juga menyebut bahwa tanaman toga juga dikembangkan menjadi bahan alat kosmetik alami untuk menjaga kecantikan, kesehatan kulit, dan kesehatan tubuh. 

Baca Juga:  PKM Internasional di Malaysia, Dosen FEB UMI: Raup Cuan dari Olahan Limbah Kain Perca

Dari hasil-hasil temuan itulah, Prof. Dr. Basri Modding bersama tim pengabdian lainnya ingin menyebarluaskan hal tersebut agar masyarakat dapat memanfaatkan sejumlah tanaman itu menjadi obat keluarga.

“Kami Memberikan ilmu pengetahuan megenai tanaman Pemanfaatan TOGA terhadap kesehatan. Meningkatkan minat warga terhadap tanaman pemanfaatan TOGA untuk penanganan kesehatan, dan Menjadikan warga yang memanfaatkan tanaman TOGA,” pungkas Prof. Dr. Basri Modding.