Situs Biting, Jejak Kerajaan Islam Tertua di Lumajang Jawa Timur

kerajaan islam lumajang

Pecihitam.org – Ada beberapa pemahaman yang selama ini keliru dan kurang tepat yang diajarkan dalam pelajaran sejarah di sekolah, khususnya tentang Sejarah Islam. Selama ini kita diberikan tugas hafalan bahwa Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa. Dijelaskan pula bahwa Raja Demak, Raden Patah berhasil menumbangkan Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh ayahnya sendiri,yakni Prabu Brawijaya V.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Pemahaman sejarah demikian itu berdasar sumber-sumber yang lebih luas ternyata keliru. Menurut Agus Sunyoto dalam Atlas Walisongo (2017) dengan mengutip catatan ekspedisi Tome Pires ketika mengunjungi Nusantara pada tahun 1513 M yang kemudian diterbitkan menjadi buku Summa Oriental.

Dalam catatan tersebut dijelaskan bahwa saat ia mengunjungi Jawa, Kerajaan Islam Demak bukanlah kerajaan Islam pertama yang berdiri. Menurutnya di sekitaran Jawa Timur sudah ada beberapa kerajaan lain yang lebih tua yang sudah pernah berdiri.

Sekaligus Tome Pires juga mengoreksi pemahaman sejarah bahwa Kerajaan Demak ketika berdiri mula-mula dengan menghancurkan Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Prabu Brawijaya V. Dijelaskan bahwa saat Demak dipimpin oleh Raden Trenggono (putera Raden Patah), Kerajaan Majapahit masih berdiri di Jawa Timur dan memiliki 100.000 pasukan perang.

Baca Juga:  Sejarah Penutupan Masjidil Haram dan Penundaan Haji Sejak 14 Abad Lalu

Catatan tersebut diperkuat oleh seorang Italia bernama Antonio Pigafetta yang pada tahun 1522 M datang ke Jawa. Pigafetta menjelaskan bahwa kerajaan Maghepahet (sebutannya untuk Majapahit) yang bukan kerajaan Islam masih berdiri kuat di Timur dan masih memiliki pasukan yang kuat.

Kemudian terkait dengan kerajaan Islam tertua adalah kerajaan Islam Lumajang. Pada tahun 1861 M seorang peneliti Belanda melakukan riset tentang situs Biting di Lumajang. Di sana ditemukan reruntuhan bangunan yang secara arkeologis dapat dilacak dari abad ke 14 M.

Situs tersebut berlokasi di Dusun Biting, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lumajang. Di sana dimakamkan raja pertama Kerajaan Islam Lumajang, yakni Raja Arya Wijaya beserta keturunannya dan adipati-adipati penting dalam kekuasaan Kerajaan Islam Lumajang.

Di lokasi tersebut, ditemukan data arkeologis berupa bangunan tua yang terbuat dari batu bata dan kepingan keramik dan gerabah. Lokasi situs tersebut mencapai 10 KM atau 135 hektar. Penemuan tersebut konon adalah data arkeologis terbesar tentang sejarah Islam di Jawa.

Baca Juga:  Pengaruh Cina dalam Proses Masuknya Islam di Nusantara

Terkait asal-usul dari Kerajaan Islam di Lumajang ini tak lepas dari raja pertamanya yakni Raja Arya Wijaya. Mulanya Arya Wijaya adalah orang yang memiliki jabatan penting dalam lingkaran kekuasaan Kerajaan Singasari. Arya Wijaya juga merupakan orang terdekat Raja Kertanegara Wikramotunggadewa, raja Singasari.

Suatu ketika Arya Wijaya dibuang dan dijadikan adipati di Madura karena ia menolak keinginan Raja Kertanegara yang memiliki ambisi untuk ekspansi ke seluruh Nusantara. Arya Wijaya sebagai seorang muslim keberatan dengan ambisi raja yang penganut Syiwa-budha dengan sekte Tantra-birawa yang dibalik motif kekuasaannya juga memiliki ambisi untuk menyebarkan agama Budha ke seluruh Nusantara.

Ambisi Raja Kertanegara tersebut dinilai berbaghaya oleh Arya Wijaya, sebab Budha sekte Tantra-birawa ini termasuk aliran Budha yang ekstrim. Suatu kasus ketika raja dari wilayah Rum atau Persia mengirimkan 20.000 muslim ke Jawa. Mereka dibunuh oleh orang-orang Tantra-birawa ini. Dalam kisah tersebut yang berhasil melawannya adalah Syaikh Subakir di Gunung Tidar, Magelang.

Baca Juga:  Sejarah Kodifikasi Hadits dan Perkembangannya (Bagian 2)

Kemudian, setelah Arya Wijaya dibuang ke Madura. Ternyata Kerajaan Singasari mengalami kemerosotan. Lantas kemudian Kerajaan Singasari diserang oleh kekuatan kerajaan dari Bali. Dan Raja Kertanegara tersebut dapat dibunuh dan kekuasaan Singasari beralih ke pemberontak.

Dalam situasi seperti itu, yang dapat selamat dari pembunuhan tersebut adalah menantu dari Raja Kertanegara yang bernama Nararya Sanggramawijaya yang kabur ke Madura dan kemudian diselamatkan oleh Arya Wijaya. Dan pada saat itu Arya Wijaya dijanjikan oleh Nararya akan dberikan separo kerajaan kedepannya.

Benar saja, setelah itu Nararya Sanggramawijaya berhasil melawan pemberontak tersebut dan mendirikan kerajaan baru, yakni Kerajaan Majapahit. Setelah ia berkuasa kembali, Arya Wijaya diberikan kekuasaan di Lumajang. Dan di Lumajang, Arya Wijaya mendirikan kerajaan Islam pertama di bumi Jawa.

Demikianlah sejarah tentang kerajaan Islam Lumajang yang ternyata lebih tua dibandingkan dengan Kerajaan Demak. Bahkan Kerajaan Islam Lumajang sudah berdiri hampir berbarengan dengan berdirinya Kerajaan Majapahit itu sendiri. Wallahua’lam.