Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Hajj Ayat 19-22 ini, menerangkan bahwa enam golongan manusia tersebut di atas dapat dibagi kepada dua golongan saja, yaitu golongan kafir dan golongan mukmin. Yang termasuk golongan kafir ialah orang-orang Yahudi, orang-orang shabi’in, orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang yang mempersekutukan Allah.
Dalam ayat ini dan ayat berikutnya akan digambarkan bentuk-bentuk hukuman dan azab yang akan diterima oleh orang-orang kafir serta bentuk-bentuk nikmat yang akan diterima oleh orang-orang mukmin kelak.
Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Hajj Ayat 19-22
Surah Al-Hajj Ayat 19
هَذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ فَالَّذِينَ كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِّن نَّارٍ يُصَبُّ مِن فَوْقِ رُءُوسِهِمُ الْحَمِيمُ
Terjemahan: Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka.
Tafsir Jalalain: هَذَانِ خَصْمَانِ (Inilah dua golongan yang bertengkar) yaitu golongan orang-orang Mukmin di satu pihak dan di pihak lain lima golongan orang-orang kafir yang disebutkan dalam ayat 17=Lafal Khashmun ini dapat diartikan untuk tunggal dan jamak اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ (mereka saling bertengkar mengenai Rabb mereka) dalam urusan agama mereka.
فَالَّذِينَ كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِّن نَّارٍ (Maka orang-orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka) yang kemudian mereka pakai, maksudnya mereka diliputi oleh api neraka. يُصَبُّ مِن فَوْقِ رُءُوسِهِمُ الْحَمِيمُ (Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka) yaitu air yang sangat panas.
Tafsir Ibnu Katsir: Tercantum di dalam ash-Shahihain, Abu Dzar bersumpah bahwa ayat ini: هَذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ (“Inilah dua golongan yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Rabb mereka,”) turun kepada Hamzah dan para sahabatnya serta ‘Utbah dan para sahabatnya pada hari mereka menampakkan diri di perang Badar.
(Inilah lafazh al-Bukhari dalam Tafsirnya). Kemudian al-Bukhari berkata bahwa Ali bin Abi Thalib berkata: “Aku adalah orang pertama yang menggelar persengketaan di hadapan ar-Rahman pada hariKiamat.”
Qais berkata: “Pada merekalah turun: هَذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ (“Inilah dua golongan yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Rabb mereka,”) mereka adalah orang-orang yang menampakkan diri di perang Badar, yaitu Ali, Hamzah, ‘Ubaidah, Syaibah bin Rabi’ah dan al-Walid bin ‘Utbah. Al-Bukhari menyendiri dalam meriwayatkannya.
Ibnu Abi Najih berkata dari Mujahid tentang ayat ini: “Ini adalah perumpamaan orang kafir dan orang mukmin yang bertengkar tentang kebangkitan.”
Di dalam satu riwayat lain, Mujahid dan ‘Atha’ berkata tentang ayat ini: “Mereka adalah orang-orang yang kafir dan orang-orang yang beriman.” Perkataan Mujahid dan ‘Atha’ bahwa yang dimaksud dengan ayat ini adalah orang-orang yang kafir dan orang-orang yang beriman, mencakup seluruh perkataan serta menyangkut kisah Badar dan peristiwa yang lainnya. Ini adalah pilihan Ibnu Jarir dan pendapat itu adalah baik.
Untuk itu Dia berfirman: فَالَّذِينَ كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِّن نَّارٍ (“Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka,”) yaitu dibuatkan bagi mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Sa’id bin Jubair berkata: “Yaitu dari tembaga dan sesuatu yang amat panas jika dipanaskan.”
Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan bahwa enam golongan manusia tersebut di atas dapat dibagi kepada dua golongan saja, yaitu golongan kafir dan golongan mukmin. Yang termasuk golongan kafir ialah orang-orang Yahudi, orang-orang shabi`in, orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang yang mempersekutukan Allah.
Kelima golongan ini mempunyai asas-asas kepercayaan yang berbeda, golongan yang satu tidak mengakui bahkan mengingkari pokok-pokok kepercayaan golongan yang lain, sehingga antara mereka terjadi pertikaian pendapat yang kadang-kadang meningkat menjadi permusuhan.
Golongan kedua ialah golongan mukmin yaitu golongan yang taat kepada Allah. Antara golongan pertama dan golongan kedua sering terjadi perdebatan dan permusuhan, sebagaimana yang dilukiskan dan sabab nuzul ayat di atas.
Dalam ayat ini dan ayat berikutnya akan digambarkan bentuk-bentuk hukuman dan azab yang akan diterima oleh orang-orang kafir serta bentuk-bentuk nikmat yang akan diterima oleh orang-orang mukmin kelak.
Azab yang akan diterima oleh orang-orang kafir diterangkan Allah sebagai berikut: Orang-orang kafir itu akan dimasukkan ke dalam api neraka yang panas menyala-nyala, sehingga api itu meliputi seluruh badan mereka, seperti pakaian yang membungkus dan meliputi seluruh badan orang yang memakainya.
Pada ayat lain diterangkan pula keadaan orang-orang kafir di dalam neraka; mereka diliputi api neraka sampai meliputi seluruh badan mereka. Allah berfirman:
Bagi mereka tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim. (al-A’raf/7: 41)
Sebagian ulama berpendapat bahwa pakaian yang menutupi seluruh badan mereka itu, terbuat dari cairan aspal sangat panas, sebagaimana firman Allah:
Pakaian mereka dari cairan aspal, dan wajah mereka ditutup oleh api neraka. (Ibrahim/14: 50)
- Dituangkan ke atas kepala mereka air yang mendidih yang sangat panas. Hadis Nabi Muhammad saw menjelaskan pula hal ini
Dari Abi Hurairah, sesungguhnya dia membaca ayat ini, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw, bersabda, “Sesungguhnya air panas mendidih dituangkan ke atas kepala mereka (orang-orang kafir), lalu air panas itu menembus ubun-ubunnya sampai ke rongga perutnya, maka dihancurkannya apa yang berada dalam rongga perut itu, hingga sampailah air panas itu ke tumitnya dan dalam keadaan cair, kemudian (tubuh orang itu) kembali seperti semula. (Riwayat at-Tirmidzi)
- Mereka dicambuk dengan cemeti-cemeti yang terbuat dari besi, hingga mengenai muka, kepala dan seluruh tubuhnya. Dari Abi Sa’id al-Khudriy, dari Rasulullah bersabda, “Seandainya cambuk dan besi diletakkan di bumi kemudian berkumpul manusia dan jin, mereka tidak bisa mengangkatnya dari bumi. (Riwayat Ahmad)
- Setiap mereka mencoba lari keluar dari neraka, mereka dihalau dan dicambuk dengan cemeti itu, seraya dikatakan kepada mereka, “Rasakanlah olehmu azab ini, sebagai balasan bagi keingkaran dan kedurhakaan.”
Inilah gambaran azab ukhrawi yang diterangkan Allah kepada manusia. Dengan keterangan itu manusia dapat membayangkan bagaimana hebat dan pedihnya azab yang diterima orang-orang kafir di hari Kiamat, sehingga gambaran itu merupakan kabar yang menakutkan baginya.
Hal ini sebagai salah satu cara Al-Qur’an meyakinkan manusia dan menyadarkannya dari keingkaran dan kedurhakaan yang telah diperbuatnya. Bagaimana hakekat yang sebenarnya dari azab ukhrawi itu, adalah termasuk pengetahuan yang gaib, hanya Allah sajalah yang Maha Mengetahui, mungkin sesuai dengan yang dilukiskan itu yang berupa azab jasmani atau mungkin pula berupa azab jasmani dan azab rohani.
Tafsir Quraish Shihab: Dua kelompok manusia ini saling berdebat tentang Tuhan mereka, tentang mana yang pantas dan mana yang tidak pantas. Kelompok pertama beriman dan yang lain kafir.
Kelompok yang kafir pada hari kiamat sekujur tubuh mereka akan dililit api seperti pakaian. Dan untuk menambah siksa, para malaikat menuangkan air yang sangat panas di atas kepala mereka.
Surah Al-Hajj Ayat 20
يُصْهَرُ بِهِ مَا فِي بُطُونِهِمْ وَالْجُلُودُ
Terjemahan: Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka).
Tafsir Jalalain: يُصْهَرُ (Dihancur leburkan) diluluhkan مَا فِي بُطُونِهِمْ (dengan air itu apa yang ada dalam perut mereka) yakni lemak dan lain-lainnya وَ (dan) terpangganglah disebabkan panasnya air itu الْجُلُودُ (kulit) mereka.
Tafsir Ibnu Katsir: يُصْهَرُ بِهِ مَا فِي بُطُونِهِمْ وَالْجُلُودُ (“Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit mereka,”) jika disiramkan di atas kepala-kepala mereka al-hamim, yaitu air panas yang amat panas. Sa’id bin Jubair berkata:
“Dia adalah timah yang menghancur luluhkan gaji dan usus yang ada di dalam perut mereka.” Demikian yang dikatakan oleh Ibnu`Abbas, Mujahid, Sa’id bin Jubair dan selain mereka. Demikian pula menghancur-luluhkan kulit-kulit mereka.
Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan bahwa enam golongan manusia tersebut di atas dapat dibagi kepada dua golongan saja, yaitu golongan kafir dan golongan mukmin. Yang termasuk golongan kafir ialah orang-orang Yahudi, orang-orang shabi’in, orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang yang mempersekutukan Allah.
Kelima golongan ini mempunyai asas-asas kepercayaan yang berbeda, golongan yang satu tidak mengakui bahkan mengingkari pokok-pokok kepercayaan golongan yang lain, sehingga antara mereka terjadi pertikaian pendapat yang kadang-kadang meningkat menjadi permusuhan.
Golongan kedua ialah golongan mukmin yaitu golongan yang taat kepada Allah. Antara golongan pertama dan golongan kedua sering terjadi perdebatan dan permusuhan, sebagaimana yang dilukiskan dan sabab nuzul ayat di atas.
Dalam ayat ini dan ayat berikutnya akan digambarkan bentuk-bentuk hukuman dan azab yang akan diterima oleh orang-orang kafir serta bentuk-bentuk nikmat yang akan diterima oleh orang-orang mukmin kelak.
Azab yang akan diterima oleh orang-orang kafir diterangkan Allah sebagai berikut:
- Orang-orang kafir itu akan dimasukkan ke dalam api neraka yang panas menyala-nyala, sehingga api itu meliputi seluruh badan mereka, seperti pakaian yang membungkus dan meliputi seluruh badan orang yang memakainya.
Pada ayat lain diterangkan pula keadaan orang-orang kafir di dalam neraka; mereka diliputi api neraka sampai meliputi seluruh badan mereka. Allah berfirman:
Bagi mereka tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim. (al-A’raf/7: 41)
Sebagian ulama berpendapat bahwa pakaian yang menutupi seluruh badan mereka itu, terbuat dari cairan aspal sangat panas, sebagaimana firman Allah:
Pakaian mereka dari cairan aspal, dan wajah mereka ditutup oleh api neraka. (Ibrahim/14: 50). Dituangkan ke atas kepala mereka air yang mendidih yang sangat panas. Hadis Nabi Muhammad saw menjelaskan pula hal ini
Dari Abi Hurairah, sesungguhnya dia membaca ayat ini, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw, bersabda, “Sesungguhnya air panas mendidih dituangkan ke atas kepala mereka (orang-orang kafir), lalu air panas itu menembus ubun-ubunnya sampai ke rongga perutnya, maka dihancurkannya apa yang berada dalam rongga perut itu, hingga sampailah air panas itu ke tumitnya dan dalam keadaan cair, kemudian (tubuh orang itu) kembali seperti semula. (Riwayat at-Tirmidzi)
- Mereka dicambuk dengan cemeti-cemeti yang terbuat dari besi, hingga mengenai muka, kepala dan seluruh tubuhnya. Dari Abi Sa’id al-Khudriy, dari Rasulullah bersabda, “Seandainya cambuk dan besi diletakkan di bumi kemudian berkumpul manusia dan jin, mereka tidak bisa mengangkatnya dari bumi. (Riwayat Ahmad)
- Setiap mereka mencoba lari keluar dari neraka, mereka dihalau dan dicambuk dengan cemeti itu, seraya dikatakan kepada mereka, “Rasakanlah olehmu azab ini, sebagai balasan bagi keingkaran dan kedurhakaan.”
Inilah gambaran azab ukhrawi yang diterangkan Allah kepada manusia. Dengan keterangan itu manusia dapat membayangkan bagaimana hebat dan pedihnya azab yang diterima orang-orang kafir di hari Kiamat, sehingga gambaran itu merupakan kabar yang menakutkan baginya. Hal ini sebagai salah satu cara Al-Qur’an meyakinkan manusia dan menyadarkannya dari keingkaran dan kedurhakaan yang telah diperbuatnya.
Bagaimana hakekat yang sebenarnya dari azab ukhrawi itu, adalah termasuk pengetahuan yang gaib, hanya Allah sajalah yang Maha Mengetahui, mungkin sesuai dengan yang dilukiskan itu yang berupa azab jasmani atau mungkin pula berupa azab jasmani dan azab rohani.
Tafsir Quraish Shihab: Air itu kemudian menembus ke dalam dan melelehkan semua isinya, sebagaimana sebelumnya telah melelehkan kulit.
Surah Al-Hajj Ayat 21
وَلَهُم مَّقَامِعُ مِنْ حَدِيدٍ
Terjemahan: Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi.
Tafsir Jalalain: وَلَهُم مَّقَامِعُ مِنْ حَدِيدٍ (Dan untuk mereka palu-palu dari besi) untuk memukul kepala mereka.
Tafsir Ibnu Katsir: Firman-Nya: وَلَهُم مَّقَامِعُ مِنْ حَدِيدٍ (“Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi.”)
Imam Ahmad berkata dari Abu Sa’id, bahwa Rasulullah bersabda: “Seandainya cambuk-cambuk besi itu diletakkan di bumi, lalu dua makhluk berhimpun, niscaya mereka tidak dapat menguranginya dari bumi.”
Ibnu Abbas berkata tentang firman-Nya: وَلَهُم مَّقَامِعُ مِنْ حَدِيدٍ (“Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi.”) mereka dipukul dengannya, sehingga setiap anggota badan hancur berantakan, lalu mereka berteriak: “Celaka.”
Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan bahwa enam golongan manusia tersebut di atas dapat dibagi kepada dua golongan saja, yaitu golongan kafir dan golongan mukmin. Yang termasuk golongan kafir ialah orang-orang Yahudi, orang-orang shabi`in, orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang yang mempersekutukan Allah.
Kelima golongan ini mempunyai asas-asas kepercayaan yang berbeda, golongan yang satu tidak mengakui bahkan mengingkari pokok-pokok kepercayaan golongan yang lain, sehingga antara mereka terjadi pertikaian pendapat yang kadang-kadang meningkat menjadi permusuhan.
Golongan kedua ialah golongan mukmin yaitu golongan yang taat kepada Allah. Antara golongan pertama dan golongan kedua sering terjadi perdebatan dan permusuhan, sebagaimana yang dilukiskan dan sabab nuzul ayat di atas.
Dalam ayat ini dan ayat berikutnya akan digambarkan bentuk-bentuk hukuman dan azab yang akan diterima oleh orang-orang kafir serta bentuk-bentuk nikmat yang akan diterima oleh orang-orang mukmin kelak.
Azab yang akan diterima oleh orang-orang kafir diterangkan Allah sebagai berikut: Orang-orang kafir itu akan dimasukkan ke dalam api neraka yang panas menyala-nyala, sehingga api itu meliputi seluruh badan mereka, seperti pakaian yang membungkus dan meliputi seluruh badan orang yang memakainya.
Pada ayat lain diterangkan pula keadaan orang-orang kafir di dalam neraka; mereka diliputi api neraka sampai meliputi seluruh badan mereka. Allah berfirman:
Bagi mereka tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim. (al-A’raf/7: 41)
Sebagian ulama berpendapat bahwa pakaian yang menutupi seluruh badan mereka itu, terbuat dari cairan aspal sangat panas, sebagaimana firman Allah: Pakaian mereka dari cairan aspal, dan wajah mereka ditutup oleh api neraka. (Ibrahim/14: 50)
- Dituangkan ke atas kepala mereka air yang mendidih yang sangat panas. Hadis Nabi Muhammad saw menjelaskan pula hal ini
Dari Abi Hurairah, sesungguhnya dia membaca ayat ini, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw, bersabda, “Sesungguhnya air panas mendidih dituangkan ke atas kepala mereka (orang-orang kafir), lalu air panas itu menembus ubun-ubunnya sampai ke rongga perutnya,
maka dihancurkannya apa yang berada dalam rongga perut itu, hingga sampailah air panas itu ke tumitnya dan dalam keadaan cair, kemudian (tubuh orang itu) kembali seperti semula. (Riwayat at-Tirmidzi)
- Mereka dicambuk dengan cemeti-cemeti yang terbuat dari besi, hingga mengenai muka, kepala dan seluruh tubuhnya. Dari Abi Sa’id al-Khudriy, dari Rasulullah bersabda, “Seandainya cambuk dan besi diletakkan di bumi kemudian berkumpul manusia dan jin, mereka tidak bisa mengangkatnya dari bumi. (Riwayat Ahmad)
- Setiap mereka mencoba lari keluar dari neraka, mereka dihalau dan dicambuk dengan cemeti itu, seraya dikatakan kepada mereka, “Rasakanlah olehmu azab ini, sebagai balasan bagi keingkaran dan kedurhakaan.”
Inilah gambaran azab ukhrawi yang diterangkan Allah kepada manusia. Dengan keterangan itu manusia dapat membayangkan bagaimana hebat dan pedihnya azab yang diterima orang-orang kafir di hari Kiamat, sehingga gambaran itu merupakan kabar yang menakutkan baginya. Hal ini sebagai salah satu cara Al-Qur’an meyakinkan manusia dan menyadarkannya dari keingkaran dan kedurhakaan yang telah diperbuatnya.
Bagaimana hakekat yang sebenarnya dari azab ukhrawi itu, adalah termasuk pengetahuan yang gaib, hanya Allah sajalah yang Maha Mengetahui, mungkin sesuai dengan yang dilukiskan itu yang berupa azab jasmani atau mungkin pula berupa azab jasmani dan azab rohani.
Tafsir Quraish Shihab: Mereka juga disediakan godam-godam dari besi.
Surah Al-Hajj Ayat 22
كُلَّمَا أَرَادُوا أَن يَخْرُجُوا مِنْهَا مِنْ غَمٍّ أُعِيدُوا فِيهَا وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ
Terjemahan: Setiap kali mereka hendak ke luar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan), “Rasailah azab yang membakar ini”.
Tafsir Jalalain: كُلَّمَا أَرَادُوا أَن يَخْرُجُوا مِنْهَا (Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka) tempat mereka diazab مِنْ غَمٍّ (lantaran kesengsaraan mereka) yang menekan diri mereka di dalam neraka أُعِيدُوا فِيهَا (niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya) mereka dipukuli dengan palu-palu besi supaya kembali lagi ke neraka. وَ (Dan) dikatakan kepada mereka, ذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ (“Rasailah azab yang membakar ini”) azab yang sangat membakar ini.
Tafsir Ibnu Katsir: Firman-Nya: كُلَّمَا أَرَادُوا أَن يَخْرُجُوا مِنْهَا مِنْ غَمٍّ أُعِيدُوا فِيهَا (“Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya.”) Al-A’masy berkata dari Abudz-Dzabyan, bahwa Salman berkata: “Api neraka itu hitam legam, kayu dan baranya tidak bersinar. Kemudian dia membaca:
كُلَّمَا أَرَادُوا أَن يَخْرُجُوا مِنْهَا مِنْ غَمٍّ أُعِيدُوا فِيهَا (“Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya.”)
Fudhail bin ‘Iyadh berkata: “Demi Allah, mereka tidak akan dapat keluar, karena kaki-kaki mereka dibelenggu dan tangan-tangan mereka diikat. Akan tetapi, kayu api neraka mengangkat mereka dan cambuk-cambuk api neraka akan mengembalikan mereka.”
Firman-Nya: وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ (“Rasakanlah adzab yang membakar ini,”) seperti firman-Nya: وَقِيلَ لَهُمْ ذُوقُوا عَذَابَ النَّارِ الَّذِي كُنتُم بِهِ تُكَذِّبُونَ (“Dan dikatakan kepada mereka: ‘Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu dustakan.’”) (QS. As-Sajdah: 20). Makna perkataan tersebut adalah bahwa mereka dihinakan dengan siksaan, perkataan atau dan perbuatan.
Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan bahwa enam golongan manusia tersebut di atas dapat dibagi kepada dua golongan saja, yaitu golongan kafir dan golongan mukmin. Yang termasuk golongan kafir ialah orang-orang Yahudi, orang-orang shabi`in, orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang yang mempersekutukan Allah.
Kelima golongan ini mempunyai asas-asas kepercayaan yang berbeda, golongan yang satu tidak mengakui bahkan mengingkari pokok-pokok kepercayaan golongan yang lain, sehingga antara mereka terjadi pertikaian pendapat yang kadang-kadang meningkat menjadi permusuhan.
Golongan kedua ialah golongan mukmin yaitu golongan yang taat kepada Allah. Antara golongan pertama dan golongan kedua sering terjadi perdebatan dan permusuhan, sebagaimana yang dilukiskan dan sabab nuzul ayat di atas.
Dalam ayat ini dan ayat berikutnya akan digambarkan bentuk-bentuk hukuman dan azab yang akan diterima oleh orang-orang kafir serta bentuk-bentuk nikmat yang akan diterima oleh orang-orang mukmin kelak.
Azab yang akan diterima oleh orang-orang kafir diterangkan Allah sebagai berikut: Orang-orang kafir itu akan dimasukkan ke dalam api neraka yang panas menyala-nyala, sehingga api itu meliputi seluruh badan mereka, seperti pakaian yang membungkus dan meliputi seluruh badan orang yang memakainya.
Pada ayat lain diterangkan pula keadaan orang-orang kafir di dalam neraka; mereka diliputi api neraka sampai meliputi seluruh badan mereka. Allah berfirman:
Bagi mereka tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim. (al-A’raf/7: 41)
Sebagian ulama berpendapat bahwa pakaian yang menutupi seluruh badan mereka itu, terbuat dari cairan aspal sangat panas, sebagaimana firman Allah: Pakaian mereka dari cairan aspal, dan wajah mereka ditutup oleh api neraka. (Ibrahim/14: 50)
- Dituangkan ke atas kepala mereka air yang mendidih yang sangat panas. Hadis Nabi Muhammad saw menjelaskan pula hal ini
Dari Abi Hurairah, sesungguhnya dia membaca ayat ini, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw, bersabda, “Sesungguhnya air panas mendidih dituangkan ke atas kepala mereka (orang-orang kafir), lalu air panas itu menembus ubun-ubunnya sampai ke rongga perutnya, maka dihancurkannya apa yang berada dalam rongga perut itu, hingga sampailah air panas itu ke tumitnya dan dalam keadaan cair, kemudian (tubuh orang itu) kembali seperti semula. (Riwayat at-Tirmidzi)
- Mereka dicambuk dengan cemeti-cemeti yang terbuat dari besi, hingga mengenai muka, kepala dan seluruh tubuhnya. Dari Abi Sa’id al-Khudriy, dari Rasulullah bersabda, “Seandainya cambuk dan besi diletakkan di bumi kemudian berkumpul manusia dan jin, mereka tidak bisa mengangkatnya dari bumi. (Riwayat Ahmad)
- Setiap mereka mencoba lari keluar dari neraka, mereka dihalau dan dicambuk dengan cemeti itu, seraya dikatakan kepada mereka, “Rasakanlah olehmu azab ini, sebagai balasan bagi keingkaran dan kedurhakaan.”
Inilah gambaran azab ukhrawi yang diterangkan Allah kepada manusia. Dengan keterangan itu manusia dapat membayangkan bagaimana hebat dan pedihnya azab yang diterima orang-orang kafir di hari Kiamat, sehingga gambaran itu merupakan kabar yang menakutkan baginya.
Hal ini sebagai salah satu cara Al-Qur’an meyakinkan manusia dan menyadarkannya dari keingkaran dan kedurhakaan yang telah diperbuatnya. Bagaimana hakekat yang sebenarnya dari azab ukhrawi itu, adalah termasuk pengetahuan yang gaib, hanya Allah sajalah yang Maha Mengetahui, mungkin sesuai dengan yang dilukiskan itu yang berupa azab jasmani atau mungkin pula berupa azab jasmani dan azab rohani.
Tafsir Quraish Shihab: Setiap kali mencoba keluar dari neraka akibat penderitaan dan kesulitan yang sangat, mereka dipukul oleh para malaikat dengan godam-godam itu dan dikembalikan ke tempat semula. Para malaikat itu mengatakan, “Rasakanlah siksa neraka yang membakar ini sebagai balasan atas kekafiran kalian.”
Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Hajj Ayat 19-22 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 663-664 – Kitab Adzan - 30/08/2020
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 662 – Kitab Adzan - 30/08/2020
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 661 – Kitab Adzan - 30/08/2020