Surah Al-Kahfi Ayat 103-106; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Kahfi Ayat 103-106

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Kahfi Ayat 103-106 ini, menjelaskan perintah Allah kepada Nabi Muhammad untuk mengatakan kepada orang-orang yang membantahnya di antara Ahli-ahli Kitab yaitu Yahudi dan Nasrani, “Maukah kamu diberi tahu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya yaitu orang-orang yang telah bersusah payah mengerjakan suatu perbuatan yang dengan perbuatan itu,

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

ia mengharap pahala dan karunia, tetapi yang mereka peroleh hanyalah malapetaka dan kebinasaan, seperti orang-orang yang telah membeli barang dengan mengharapkan keuntungan, tetapi yang diperolehnya hanyalah kerugian belaka.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Kahfi Ayat 103-106

Surah Al-Kahfi Ayat 103
وَعَرَضْنَا جَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لِّلْكَافِرِينَ عَرْضًا

Terjemahan: Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”

Tafsir Jalalain: وَعَرَضْنَا جَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لِّلْكَافِرِينَ عَرْضًا (Katakanlah, “Apakah akan Kami beritahukan kepada kalian tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?)” lafal A’maalan menjadi Tamyiz atau keterangan pembeda yang bentuknya sama dengan Mumayyaz. Kemudian Allah swt. menjelaskan siapa mereka yang merugi itu, melalui firman berikutnya.

Tafsir Ibnu Katsir: Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Mush’ab, ia menceritakan, aku pernah bertanya kepada ayahku, yaitu Sa’ad bin Abi Waqqash mengenai firman Allah: qul Hal nunabi-ukum bil akhsariina a’maalan (“Katakanlah, ‘Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?’”) Apakah mereka itu al-Hururiyyah? la menjawab:

“Tidak, mereka itu adalah Yahudi dan Nasrani. Adapun orang-orang Yahudi itu telah mendustakan Muhammad saw. Sedangkan orang-orang Nasrani, ingkar akan adanya surga dan mereka mengatakan: “Tidak ada makanan dan minuman di dalamnya.” Al-Hururiyyah adalah orang-orang yang membatalkan janji Allah setelah mereka berjanji kepada-Nya.

Yang jelas, hal itu bersifat umum yang mencakup semua orang yang menyembah Allah Ta’ala dengan jalan yang tidak diridhai, yang mereka mengira bahwa mereka benar dan amal perbuatan mereka diterima, padahal mereka itu salah dan amal perbuatannya tidak diterima.

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُم بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا (“Katakanlah, ‘Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?’”)

Baca Juga:  Surah An-Nur Ayat 39-40; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Ayat ini menjelaskan perintah Allah kepada Nabi Muhammad untuk mengatakan kepada orang-orang yang membantahnya di antara Ahliahli Kitab yaitu Yahudi dan Nasrani, “Maukah kamu diberi tahu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya yaitu orang-orang yang telah bersusah payah mengerjakan suatu perbuatan yang dengan perbuatan itu ia mengharap pahala dan karunia, tetapi yang mereka peroleh hanyalah malapetaka dan kebinasaan, seperti orang-orang yang telah membeli barang dengan mengharapkan keuntungan, tetapi yang diperolehnya hanyalah kerugian belaka.

Surah Al-Kahfi Ayat 104
الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا

Terjemahan: Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.

Tafsir Jalalain: الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا (Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini) amal perbuatan mereka batil tidak diterima وَهُمْ يَحْسَبُونَ (sedangkan mereka menyangka) menduga أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا (bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya) yang pasti mereka akan menerima pahala karenanya.

Tafsir Ibnu Katsir: الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا (“Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini,”) yakni orang-orang yang mengerjakan perbuatan yang sesat dan tidak berdasarkan syari’at yang ditetapkan, diridhai dan diterima oleh Allah.

وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا (“Sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.”) Mereka berkeyakinan bahwa mereka telah berbuat sesuatu dan yakin bahwa mereka diterima dan dicintai.

Tafsir Kemenag: Yaitu orang-orang yang sia-sia perbuatannya dalam menghimpun kebaikan di dunia, mereka melakukan perbuatan yang bertentangan dengan perbuatan yang diridai Allah dan mereka menyangka bahwa mereka telah berbuat yang sebaik-baiknya.

Kemudian ternyata mereka telah berbuat keliru dan menempuh jalan yang sesat sehingga amal perbuatan yang telah mereka kerjakan itu tidak memberi manfaat sedikit pun bagaikan debu yang terbang habis dihembus angin.

Surah Al-Kahfi Ayat 105
أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا

Baca Juga:  Surah Al-Kahfi Ayat 92-96; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Terjemahan: Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.

Tafsir Jalalain: أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ (Mereka itu orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Rabb mereka) kafir terhadap bukti-bukti yang menunjukkan kepada keesaan-Nya, baik berupa Alquran maupun lain-lainnya

وَلِقَائِهِ (dan kafir terhadap perjumpaan dengan Dia) ingkar pada adanya hari berbangkit, perhitungan amal perbuatan, pahala dan siksaan فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ (maka hapuslah amalan-amalan mereka) yakni ditolak

فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا (dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi amalan mereka pada hari kiamat) Kami tidak menganggap sama sekali amal perbuatan mereka.

Tafsir Ibnu Katsir: Dan firman-Nya: أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ (“Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Rabb mereka dan [kufur terhadap] perjumpaan dengan-Nya.”) Maksudnya, mereka mengingkari ayat-ayat dan bukti-bukti kekuasaan Allah di dunia yang telah disampaikan-Nya, juga mendustakan keesaan-Nya, tidak beriman kepada para Rasul-Nya, serta mendustakan alam akhirat.

فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا (“Dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi amalan mereka pada hari Kiamat.”) Artinya, Kami tidak akan memberatkan timbangan mereka, karena dalam timbangan mereka tidak terdapat kebaikan.

Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Rasulullah di mana beliau bersabda: “Pada hari Kiamat, akan datang seseorang yang (berbadan) besar lagi gemuk, yang ia tidak lebih berat timbangannya di sisi Allah dari beratnya sayap nyamuk.” Lebih lanjut beliau bersabda:

“Jika kalian berkehendak, bacalah: Fa laa nuqiimu laHum yaumal qiyaamati wizran (“Dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi amalan mereka pada hari Kiamat.”) Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Imam Muslim

Tafsir Kemenag: Mereka yang sia-sia usahanya itu ialah orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan dan kufur pula terhadap hari kebangkitan padahal di hari itu mereka akan dihadapkan kepada hari perjumpaan dengan Allah.

Baca Juga:  Surah Al-Mujadalah Ayat 20-22; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Oleh karena itu segala amal mereka akan hapus sehingga tidak ada lagi amal kebajikan yang akan ditimbang di atas neraca timbangan mereka. Karena yang akan memberatkan timbangan pada hari Kiamat hanyalah amal saleh yang bersih dari kemusyrikan.

Surah Al-Kahfi Ayat 106
ذَلِكَ جَزَاؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوا وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَرُسُلِي هُزُوًا

Terjemahan: Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.

Tafsir Jalalain: ذَلِكَ (Demikianlah) yakni perihal yang telah Kusebutkan sehubungan dengan dihapusnya amal perbuatan mereka dan lain-lainnya. Lafal ذَلِكَ menjadi Mubtada sedangkan Khabarnya ialah:

جَزَاؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوا وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَرُسُلِي هُزُوًا (balasan mereka itu neraka Jahanam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan Rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok) keduanya menjadi ejekan dan olokan mereka.

Tafsir Ibnu Katsir: Firman-Nya: ذَلِكَ جَزَاؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوا (“Demikianlah, balasan mereka itu neraka jahannam disebabkan kekafiran mereka.”) Maksudnya, Kami berikan balasan kepada mereka dengan balasan seperti itu disebabkan oleh kekufuran mereka dan tindakan mereka memperolok-olok ayat-ayat dan para Rasul Allah. Mereka memperolok para Rasul dan benar-benar mendustakan mereka.

Tafsir kemenag: Balasan yang demikian itu diakibatkan kekafiran mereka kepada utusan-utusan Allah dan mukjizat-mukjizat yang dibawanya yang selalu mereka jadikan sebagai olok-olok. Mereka bukan hanya tidak percaya saja tetapi juga memperolok-olok dan menghinakan utusan-utusan Allah yang berarti pula menghinakan Allah yang mengutusnya.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Kahfi Ayat 103-106 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S