Surah Al-Kahfi Ayat 109; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Kahfi Ayat 109

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Kahfi Ayat 109 ini, menjelaskan Kemahaluasan dan kebesaran ilmu Allah yang tidak memiliki keterbatasan dan kekurangan sedikit pun. Pada bagian sebelumnya banyak informasi yang Allah sampaikan, seperti kisah ashabul kahfi, khidir, dan zulkarnain. Kemudian, pada bagian akhir surah ini Allah menjelaskan betapa ilmu-Nya sangat luas.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Wahai nabi Muhammad, katakanlah kepada orang-orang kafir itu, ‘seandainya semua lautan di dunia ini menjadi tinta untuk menulis kalimat- kalimat tuhanku yang mencakup semua pengetahuan, maka pasti akan habislah seluruh air lautan itu sebelum selesai penulisan kalimat-kalimat tuhanku.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Kahfi Ayat 109

قُل لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَن تَنفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا

Terjemahan: “Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”.

Tafsir Jalalain: قُل لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ (Katakanlah, “Kalau sekiranya lautan) airnya مِدَادًا (menjadi tinta) yaitu sarana untuk menulis لِّكَلِمَاتِ رَبِّ (untuk menulis kalimat-kalimat Rabbku) yang menunjukkan kepada kebijaksanaan-kebijaksanaan dan keajaiban-keajaiban ciptaan-Nya, seumpamanya hal itu ditulis

Baca Juga:  Surah Al-Kahfi Ayat 47-49; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

لَنَفِدَ الْبَحْرُ (sungguh habislah lautan itu) untuk menulisnya قَبْلَ أَن تَنفَدَ (sebelum habis) dapat dibaca Tanfadza atau Yanfadza, yakni sebelum habis ditulis كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ (kalimat-kalimat Rabbku, meskipun Kami datangkan sebanyak itu) lautan yang sama

مَدَدًا (sebagai tambahan tintanya.”) niscaya tambahan ini pun akan habis pula, sedangkan kalimat-kalimat Rabbku masih belum habis ditulis. Lafal Madadan dinashabkan karena menjadi Tamyiz.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah berfirman, katakanlah hai Muhammad, seandainya air laut itu dijadikan tinta pena untuk digunakan menulis kalimat-kalimat Allah swt., hukum-hukum-Nya, ayat-ayat yang menunjukkan kekuasaan-Nya, niscaya akan habis air laut itu sebelum penulisan semuanya itu selesai. Meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu Pula.”

Yakni, seperti laut yang lain, lalu yang lain lagi, dan seterusnya dan kemudian dipergunakan untuk menulis semuanya itu, niscaya kalimat-kalimat Allah Ta’ala itu tidak akan selesai (habis) ditulis. Sebagaimana yang Dia firmankan berikut ini:

Baca Juga:  Surah Ibrahim Ayat 19-20; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (QS. Luqman: 27)

Tafsir Kemenag: Diriwayatkan bahwa orang-orang Yahudi berkata kepada Nabi Muhammad, “Engkau mengatakan bahwa kami telah diberi oleh Allah hikmah, sedang dalam kitab engkau (Al-Qur’an) terdapat ayat:

Dan barangsiapa dianugerahkan al-hikmah itu, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. (al-Baqarah/2: 269)

Kemudian engkau mengatakan pula sebagaimana tersebut dalam Al-Qur’an: Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit. (al-Isra/17: 85)

Mereka berpendapat, ada pertentangan antara kedua ayat ini, maka turunlah ayat ini sebagai jawaban atas kritikan mereka. Rasul diperintahkan untuk mengatakan kepada mereka,

“Katakanlah kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk menuliskan (dengan pena) kalimat-kalimat Tuhanku dan ilmu-ilmu-Nya, maka akan habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku meskipun air laut itu ditambahkan sebanyak itu pula, karena lautan itu terbatas sedangkan ilmu dan hikmah Allah tidak terbatas.”

Baca Juga:  Surah Al-Kahfi Ayat 30-31; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Seperti firman Allah: “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (Luqman/31: 27).

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al- Kahfi Ayat 109 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S