Surah Saba Ayat 46; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Saba Ayat 46

Pecihitam.org – Kandungan Surah Saba Ayat 46 ini, menjelaskan Allah meminta Nabi Muhammad agar mengajak kaum kafir untuk melakukan satu hal saja, yaitu benar-benar berupaya mendekatkan diri kepada Allah untuk mencari kebenaran. Mendekatkan diri untuk mencari kebenaran dapat dilakukan sendiri-sendiri atau bersama dengan orang lain supaya dapat bertukar pikiran.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Saba Ayat 46

قُلۡ إِنَّمَآ أَعِظُكُم بِوَٰحِدَةٍ أَن تَقُومُواْ لِلَّهِ مَثۡنَىٰ وَفُرَٰدَىٰ ثُمَّ تَتَفَكَّرُواْ مَا بِصَاحِبِكُم مِّن جِنَّةٍ إِنۡ هُوَ إِلَّا نَذِيرٌ لَّكُم بَيۡنَ يَدَىۡ عَذَابٍ شَدِيد

Terjemahan: Katakanlah: “Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras.

Tafsir Jalalain: قُلۡ إِنَّمَآ أَعِظُكُم بِوَٰحِدَةٍ (Katakanlah! “Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepada kalian suatu hal saja) yaitu أَن تَقُومُواْ لِلَّهِ (supaya kalian menghadap Allah) dengan ikhlas hanya karena-Nya مَثۡنَىٰ (dua-dua) yakni berduaan وَفُرَٰدَىٰ (atau sendiri-sendiri) satu persatu,

ثُمَّ تَتَفَكَّرُواْ (kemudian kalian pikirkan tentang -Muhammad-) sehingga kalian mengetahui مَا بِصَاحِبِكُم (tidak ada pada diri kawan kalian ini) yakni Nabi Muhammad مِّن جِنَّةٍ (penyakit gila sedikit pun) yakni kegilaan إِنۡ هُوَ إِلَّا نَذِيرٌ لَّكُم بَيۡنَ يَدَىۡ (tidak lain dia hanyalah pemberi peringatan bagi kalian sebelum) kalian menghadapi عَذَابٍ شَدِيدٍ (azab yang keras.”) di akhirat nanti jika kalian mendurhakainya.

Tafsir Ibnu Katsir: Bahwa Allah berfirman: “Katakanlah hai Muhammad, kepadaorang-orang kafir yang menyangka bahwa engkau gila: إِنَّمَآ أَعِظُكُم بِوَٰحِدَةٍ (“Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu satu hal saja.”) yaitu, aku hanya memerintahkan kalian satu hal. أَن تَقُومُواْ لِلَّهِ مَثۡنَىٰ وَفُرَٰدَىٰ ثُمَّ تَتَفَكَّرُواْ (“Yaitu supaya kamu menghadap Allah [dengan ikhlas] berdua-dua tau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan [tentang Muhammad] tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu.”) yaitu, kalian menghadap-Nya secara tegar dan ikhlas karena Allah, bukan karena hawa nafsu dan fanatis buta. Lalu sebagian kalian bertanya kepada sebagian yang lainnya:

Baca Juga:  Surah Thaha Ayat 113-114; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

“Apakah ada kegilaan pada Muhammad?” lalu sebagian kalian memberikan nasehat kepada sebagian yang lain. ثُمَّ تَتَفَكَّرُواْ (“Kemudian kamu fikirkan.”) yaitu, seseorang memandang pada dirinya sendiri tentang urusan Muhammad saw. dan bertanya kepada orang lain tentangnya, jika ada kesulitan yang dihadapinya, serta merenungkan hal tersebut. Inilah makna yang disebutkan oleh Mujahid, Muhammad bin Ka’ab, as-Suddi, Qatadah dan selain mereka. Dan inilah yang dimaksud oleh Ayat tersebut, wallaaHu a’lam.

Firman Allah: إِنۡ هُوَ إِلَّا نَذِيرٌ لَّكُم بَيۡنَ يَدَىۡ عَذَابٍ شَدِيدٍ (“Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagimu sebelum [menghadapi] adzab yang keras.”)
Imam Ahmad meriwAyatkan, Abu Nu’aim bercerita kepada kami, Basyir bin al-Muhajir, ‘Abdullah bin Buraidah bercerita kepadaku, bahwa ayahnya berkata:

“Suatu hari Rasulullah saw. keluar menemui kami, lalu menyeru tiga kali: ‘Hai manusia, tahukah kalian perumpamaan kalian?’ Mereka menjawab: ‘Allah Ta’ala dan Rasul-Nya lebih mengetahui.’ Rasulullah saw. bersabda: ‘Perumpamaanku dan perumpamaan kalian adalah seperti perumpamaan suatu kaum yang takut akan didatangi musuh.

Lalu mereka mengutus seorang laki-laki yang bertugas memata-matai untuk kaum itu. Di saat itu ia melihat musuh itu, lalu dia menghadap kepada mereka untuk memberikan peringatan dan dia sendiri khawatir kalau tertangkap musuh itu sebelum dia sempat memberikan peringatannya kepada kaumnya.

Baca Juga:  Surah Ar-Rum Ayat 8-10; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Maka dia pun memberi tanda/isyarat dengan pakaiannya: ‘Hai manusia, kalian telah diberi. Hai manusia, telah diberi [pemberi peringatan itu] (tiga kali). Dengan isnad yang sama dia meriwAyatkan, Rasulullah saw. bersabda: “Saat aku diutus dan hari Kiamat hampir-hampir mendahuluiku.’” (hadits ini hanya diriwAyatkan oleh Imam Ahmad sendiri dalam Musnadnya).

Tafsir Kemenag: Pada Ayat ini, Allah meminta Nabi Muhammad agar mengajak kaum kafir untuk melakukan satu hal saja, yaitu benar-benar berupaya mendekatkan diri kepada Allah untuk mencari kebenaran. Mendekatkan diri untuk mencari kebenaran dapat dilakukan sendiri-sendiri atau bersama dengan orang lain supaya dapat bertukar pikiran. Setelah itu, mereka diminta untuk merenungkan kebenaran ajaran-ajaran dalam Al-Qur’an, secara tenang, objektif, dan tulus tanpa dipengaruhi hawa nafsu atau kedengkian.

Setelah mereka renungkan secara objektif, masih jugakah mereka akan menuduh bahwa yang menyampaikan kebenaran itu, yaitu Nabi Muhammad, tidak benar? Bukankah ajaran Al-Qur’an itu amat benar? Bila benar, pembawa ajaran itu juga benar. Seharusnya mereka sampai kepada kesimpulan bahwa beliau sejatinya adalah seorang yang tulus. Ia hanya ingin mengingatkan dan memperingatkan manusia agar tidak sesat di dunia dan merugi nanti di akhirat.

Beliau hanya ingin agar manusia beriman dan menjadi manusia yang baik, agar di dunia bahagia dan di akhirat terhindar dari neraka. Oleh karena itu, mereka seharusnya berterima kasih kepadanya, dan tidak menuduhnya yang bukan-bukan.

Baca Juga:  Surah Saba Ayat 1-2; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Fungsi beliau sebagai pemberi peringatan ini juga disampaikan beliau dalam sebuah hadis: Sesungguhnya aku ini pemberi peringatan bagimu sekalian sebelum menghadapi azab yang keras. (RiwAyat al-Bukhari dari Ibnu ‘Abbas).

Tafsir Quraish Shihab: Katakanlah, wahai Muhammad, kepada mereka, “Hanyasanya aku memerintahkan kalian untuk memiliki satu sikap dasar. Yaitu agar kalian–dengan mengikhlaskan diri kepada Allah dan menjauhi sikap taklid–melakukan pencarian dan perenungan secara tulus ikhlas, baik hal itu kalian lakuan secara terpisah–berdua-dua–agar kalian saling membantu dalam permenungan, ataupun secara sendiri-sendiri agar kalian dapat mencermatinya secara lebih objektif dan mendalam.

Setelah itu, pikirkanlah mengenai hal-ihwal kawan kalian (Muhammad) yang berada di tengah-tengah kalian dan kalian ketahui sendiri kenormalan akalnya. Sama sekali Muhammad tidak menderita penyakit gila saat menyampaikan pesan-pesan suci ini. Sungguh, Muhammad tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan akan siksa yang pedih yang ada di hadapan kalian.”

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Saba Ayat 46 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S