Surah Thaha Ayat 80-82; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Thaha Ayat 80-82

Pecihitam.org – Kandungan Surah Thaha Ayat 80-82 ini, Allah menegaskan bahwa Dia Maha Pengampun bagi orang yang bertobat dari perbuatan syirik, membersihkan dirinya dari dosa, ikhlas dan amalnya dikerjakan semata-mata karena Allah, menunaikan kewajiban-Nya, mejauhi kemaksiatan, istiqamah ibadahnya sampai ia meninggal, dan memenuhi perintah Allah,

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Thaha Ayat 80-82

Surah Thaha Ayat 80
يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ قَدْ أَنجَيْنَاكُم مِّنْ عَدُوِّكُمْ وَوَاعَدْنَاكُمْ جَانِبَ الطُّورِ الْأَيْمَنَ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَى

Terjemahan: Hai Bani Israil, sesungguhnya Kami telah menyelamatkan kamu sekalian dari musuhmu, dan Kami telah mengadakan perjanjian dengan kamu sekalian (untuk munajat) di sebelah kanan gunung itu dan Kami telah menurunkan kepada kamu sekalian manna dan salwa.

Tafsir Jalalain: يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ قَدْ أَنجَيْنَاكُم مِّنْ عَدُوِّكُمْ (Hai Bani Israel! Sesungguhnya Kami telah menyelamatkan kamu sekalian dari musuh kalian) yakni Firaun dengan menenggelamkannya وَوَاعَدْنَاكُمْ جَانِبَ الطُّورِ الْأَيْمَنَ (dan Kami telah mengadakan perjanjian dengan kamu sekalian di sebelah kanan bukit Thur) kemudian Kami memberikan kitab Taurat kepada Musa untuk diamalkan

وَنَزَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَى (dan Kami telah menurunkan kepada kamu sekalian manna dan salwa) yaitu dinamakan pula Taranjabin dan burung Sammani. Sedangkan orang-orang yang diseru dalam ayat ini adalah orang-orang Yahudi yang hidup di masa Nabi saw. Allah swt.

berbicara kepada mereka seraya mengingatkan akan nikmat-nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada kakek moyang mereka di zaman Nabi Musa. Dimaksud sebagai pendahuluan terhadap apa yang akan diungkapkan oleh Allah pada firman selanjutnya, yaitu:.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah Ta’ala mengingatkan akan nikmat-nikmat-Nya yang besar telah dilimpahkan kepada Bani Israil dan anugerah-Nya yang agung, dimana Dia telah menyelamatkan mereka dari musuh mereka, Fir’aun, dan menyenangkan hati mereka, di mana mereka melihat ke arahnya dan juga bala tentaranya yang tenggelam dalam satu pagi, tidak ada seorang pun yang selamat. Sebagaimana yang difirmankan-Nya: “Dan Kami tenggelamkan (Fir’aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan.” (QS. Al-Baqarah: 50)

Al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia bercerita, ketika Rasulullah saw. tiba di Madinah, beliau mendapatkan orang-orang Yahudi puasaAsyura’, lalu beliau bertanya kepada mereka, dan mereka pun menjawab: “Inilah hari di mana Allah memenangkan Musa atas Fir’aun.” Maka beliau bersabda: “Kita yang lebih berhak pada Musa, karenanya berpuasalah hari ini.” Diriwayatkan Muslim di dalam kitab Shahihnya.

Kemudian Allah Ta’ala menjanjikan kepada Musa dan Bani Israil setelah kebinasaan Fir’aun, untuk bermunajat di sebelah kanan gunung Thur, saat di mana Allah Ta’ala mengajak Musa berfirman langsung, sedang meminta agar bisa melihat-Nya. Di sana pula Allah memberinya Kitab Taurat. Dan selama itu pula Bani Israil menyembah anak sapi sebagaimana yang diceritakan sesaat lagi.

Baca Juga:  Surah An-Nahl Ayat 9; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Adapun kata الْمَنَّ dan َالسَّلْوَى, telah diberikan uraian pada pembahasan di surat al-Baqarah dan juga yang lainnya. Di mana al-manna berarti manisan yang diturunkan kepada mereka dari langit, sedangkan السَّلْوَى adalah burung yang jatuh kepada mereka, lalu mereka mengambilnya sesuai dengan kebutuhan mereka sampai esok hari, sebagai salah satu bentuk ketembutan dan rahmat Allah sekaligus kebaikan kepada mereka.

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah mengaruniakan kepada Bani Israil tiga macam nikmat.

  1. Mereka diselamatkan-Nya dari kekejaman musuhnya yaitu Firaun dan kaumnya. Ketika Firaun menimpakan kepada Bani Israil siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak laki-laki, dan membiarkan hidup anak-anak perempuan, dan ketika Allah menenggelamkan Firaun dan tentaranya sedang Musa melihatnya. Sebagaimana firman Allah:

Dan (ingatlah) ketika Kami menyelamatkan kamu dari (Firaun dan) pengikut-pengikut Firaun. Mereka menimpakan siksaan yang sangat berat kepadamu. Mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu dan membiarkan hidup anak-anak perempuanmu.

Dan pada yang demikian itu merupakan cobaan yang besar dari Tuhanmu. Dan (ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu, sehingga kamu dapat Kami selamatkan dan Kami tenggelamkan (Firaun dan) pengikut-pengikut Firaun, sedang kamu menyaksikan. (al-Baqarah/2: 49 dan 50)

  1. Musa berbicara langsung dengan Tuhannya di sebelah kanan gunung Sinai dan Allah menurunkan Taurat kepadanya yang merinci dengan jelas syariat-Nya.
  2. Mereka dianugerahi Mann yaitu makanan seperti madu, rasanya manis sekali, warnanya putih seperti es, dan Salwa yaitu burung sebangsa puyuh yang enak dagingnya, ketika mereka tersesat di padang luas. Makanan ini tersedia dari fajar sampai maThahari terbit.

Tafsir Quraish Shihab: Wahai Banû Isrâ’îl, Kami telah menyelamatkan kalian dari Fir’aun, musuh kalian. Kami menjanjikan keselamatan kalian dari kejaran musuh melalui perkataan Mûsâ, yaitu bahwa kalian akan sampai di bukit Thûr dengan aman. Kami juga menurunkan mann dan salwâ kepada kalian sebagai rezeki yang baik, yaitu berupa manisan dan daging burung yang amat lezat.

Surah Thaha Ayat 81
كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَلَا تَطْغَوْا فِيهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِي وَمَن يَحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِي فَقَدْ هَوَى

Terjemahan: Dan kamipun pasti akan mendatangkan (pula) kepadamu sihir semacam itu, maka buatlah suatu waktu untuk pertemuan antara kami dan kamu, yang kami tidak akan menyalahinya dan tidak (pula) kamu di suatu tempat yang pertengahan (letaknya).

Baca Juga:  Surah Thaha Ayat 102-104; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.

Tafsir Jalalain: كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ (Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah kami berikan kepada kalian) yakni nikmat yang telah dilimpahkan kepada kalian وَلَا تَطْغَوْا فِيهِ (dan janganlah melampaui batas padanya) seumpamanya kalian mengingkari nikmat-nikmat itu

فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِي (yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpa kalian) bila dibaca Yahilla artinya wajib kemurkaan-Ku menimpa kalian. Dan jika dibaca Yahulla artinya, pasti kemurkaan-Ku menimpa kalian

وَمَن يَحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِي (Dan barang siapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku) lafal Yahlil dapat pula dibaca Yahlul فَقَدْ هَوَى (maka sungguh binasalah ia) terjerumuslah ia ke dalam neraka.

Tafsir Ibnu Katsir: كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَلَا تَطْغَوْا فِيهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِي (“Makanlah di antara rizki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu.”)

Maksudnya, makanlah dari rizki yang telah dianugerahkan kepada kalian dan janganlah kalian berlebih-lebihan dalam melakukannya, di mana kalian mengambilnya di luar kebutuhan dan melanngar apa yang telah Aku perintahkan kepada kalian. فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِي (“Sehingga kemurkaan-Ku menimpamu.”) Yakni, Aku akan marah kepada kalian.

وَمَن يَحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِي فَقَدْ هَوَى (“Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku maka sesungguhnya binasalah ia.”) Ali bin Abi Thalhah menceritakan dari Ibnu Abbas, yakni, dia telah sengsara.

Tafsir Kemenag: Pada ayat ini Allah menyuruh supaya mereka memakan di antara rezeki yang baik, yang lezat cita rasanya dan yang telah Allah karuniakan kepada mereka, jangan sekali-kali mereka menyalahgunakannya, seperti menafkahkannya dengan boros, tidak mensyukurinya, mendermakan kepada kemaksiatan, dan lain-lain sebagainya, karena kalau demikian berarti mereka telah mengundang kemurkaan Allah yang akan menimpakan siksa-Nya. Celaka dan binasalah orang-orang yang telah ditimpa kemurkaan Allah.

Tafsir Quraish Shihab: Wahai Banû Isrâ’îl, Kami telah menyelamatkan kalian dari Fir’aun, musuh kalian. Kami menjanjikan keselamatan kalian dari kejaran musuh melalui perkataan Mûsâ, yaitu bahwa kalian akan sampai di bukit Thûr dengan aman. Kami juga menurunkan mann dan salwâ kepada kalian sebagai rezeki yang baik, yaitu berupa manisan dan daging burung yang amat lezat.

Surah Thaha Ayat 82
وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِّمَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى

Terjemahan: Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.

Baca Juga:  Surah Qaf Ayat 16-22; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Jalalain: وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِّمَن تَابَ (Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertobat) dari kemusyrikan وَآمَنَ (dan beriman) mentauhidkan Allah وَعَمِلَ صَالِحًا (dan beramal saleh) yakni mengamalkan fardu dan sunah ثُمَّ اهْتَدَى (kemudian tetap di jalan yang benar) tetap mengamalkan apa yang telah disebutkan di atas hingga umurnya habis.

Tafsir Ibnu Katsir: Firman-Nya: وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِّمَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا (“Dan sesungguhnya Aku Mahapengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal shalih.”) Yakni, setiap orang yang bertaubat kepada-Ku, maka Aku akan menerima taubatnya, dari segala macam dosa yang pernah diperbuatnya, bahkan Allah Ta’ala akan memberikan ampunan kepada orang-orang dari Bani Israil yang menyembah sapi.

Firman-Nya: taaba (“Bertaubat,”) yakni kembali dari apa yang telah digelutinya, baik itu kekufuran, kemusyrikan, kemaksiatan, maupun kemunafikan. Sedangkan firman-Nya: وَآمَنَ (“Dan beriman,”) yakni, beriman dengan sepenuh hatinya; وَعَمِلَ صَالِحًا (“Dan beramal shalih”) yakni, dengan seluruh raganya. tsummaH tadaa (“Kemudian tetap di jalan yang benar.”)

Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, artinya, kemudian dia tidak ragu. Sa’id bin Jubair mengenai firman-Nya: ثُمَّ اهْتَدَى (“Kemudian tetap di jalan yang benar”) ia berkata: “Yakni, tetap berpegang teguh pada Sunnah wal Jama’ah.” Kata مَّ di sini dimaksudkan untuk memperurutkan berita atas berita,

Tafsir Kemenag: Pada ayat ini Allah menegaskan bahwa Dia Maha Pengampun bagi orang yang bertobat dari perbuatan syirik, membersihkan dirinya dari dosa, ikhlas dan amalnya dikerjakan semata-mata karena Allah, menunaikan kewajiban-Nya, mejauhi kemaksiatan, istiqamah ibadahnya sampai ia meninggal, dan memenuhi perintah Allah, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya: Dan sembahlah Tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu. (al- hijr/15: 99).

Tafsir Quraish Shihab: Aku sungguh Maha Pengampun bagi mereka yang meninggalkan kekufuran lalu beriman dengan baik dan beramal saleh serta tetap demikian sampai menemui Allah.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Thaha Ayat 80-82 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag, dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S