Surah Yunus Ayat 48-52; Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an

Surah Yunus Ayat 48-52

Pecihitam.org – Kandungan Surah Yunus Ayat 48-52 ini menjelaskan bahwa orang-orang Kafir tidak siap menerima kedatangan Hari Kiamat. Untuk itu, dengan pelbagai alasan mereka berusaha mempertanyakan kebenaran dan hakikat ini. Sementara kepastian perkara ini benar-benar pasti, akan tetapi tidak disebutkan waktunya

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an Surah Yunus Ayat 48-52

Surah Yunus Ayat 48
وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

Terjemahan: Mereka mengatakan: “Bilakah (datangnya) ancaman itu, jika memang kamu orang-orang yang benar?”

Tafsir Jalalain: وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا الْوَعْدُ (Mereka mengatakan, “Bilakah datangnya ancaman itu) siksaan itu إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (jika memang kalian orang-orang yang benar?”) dalam hal ini.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah berfirman, memberi kabar tentang kekufuran orang-orang musyrik, dalam permintaan mereka untuk disegerakannya siksa atas mereka, serta pertanyaan mereka tentang waktu siksaan itu sebelum ditentukannya, yang merupakan sesuatu yang tidak berfaedah untuk mereka. Maka dari itu Allah Ta’ala memberi petunjuk pada ayat berikutnya kepada Rasul-Nya Muhammad untuk memberi jawaban kepada mereka

Tafsir Quraish Shihab: Orang-orang kafir terus-menerus mendustakan hari akhir, dan meminta untuk disegerakan. Dengan mengejek, mereka berkata, “Kapankah datangnya azab yang kamu janjikan kepadaku, apabila kamu, wahai Rasul, dan orang-orang yang bersamamu memang benar dengan apa yang kalian imani dan kalian serukan itu.”

Surah Yunus Ayat 49
قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا وَلَا نَفْعًا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۗ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۚ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

Terjemahan: Katakanlah: “Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah”. Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).

Tafsir Jalalain: قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا (Katakanlah, “Aku tidak berkuasa untuk mendatangkan kemudaratan kepada diriku) yang aku dapat menolaknya وَلَا نَفْعًا (dan tidak pula kemanfaatan) yang aku dapat menariknya

إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ (melainkan apa yang dikehendaki Allah?”) bila memang Allah telah memastikannya terhadap diriku. Bagaimana aku dapat berkuasa untuk menurunkan azab kepada kalian. لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ (Tiap-tiap umat mempunyai ajal) masa yang telah dimaklumi bagi kebinasaan mereka.

Baca Juga:  Surah At-Taubah Ayat 46-47; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَأْخِرُونَ (Maka apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat menangguhkannya) tidak dapat menangguhkan kedatangan azab itu سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ (barang sedikit pun dan tidak pula mendahulukannya) menyegerakan datangnya azab itu.

Tafsir Ibnu Katsir: قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا وَلَا نَفْعًا (Katakanlah: ‘Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dari tidak [pula] kemanfaatan kepada diriku….’)

Maksudnya, aku tidak berbicara melainkan apa yang telah diajarkan kepadaku dan aku tidak mampu atas sesuatu yang Allah sembunyikan, kecuali jika Allah telah memperlihatkannya kepadaku, aku adalah hamba-Nya dan utusan-Nya kepada kalian, tentang kedatangan hari kiamat dan bahwa hari ini hal itu pasti terjadi dan Allah tidak menunjuki waktunya kepadaku, akan tetapi:

لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ (Tiap-tiap umat mempunyai ajal) maksudnya tiap-tiap generasi memiliki masa dari umur yang telah ditentukan. Jika tiba ajal mereka; فَلَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ (Maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak [pula] mendahulukan[nya])

Tafsir Quraish Shihab: Katakan kepada mereka, Muhammad, “Sesungguhnya aku tidak mampu mendatangkan kebaikan atau keburukan kepada diriku, kecuali dengan kemampuan yang diberikan oleh Allah kepadaku.

Maka bagaimana aku mampu mempercepat datangnya siksa? Sesungguhnya setiap umat memiliki ajal yang telah ditetapkan oleh Allah sejak dahulu. Apabila saat itu datang, maka mereka tidak akan dapat menangguhkannya ke saat lain atau menyegerakannya.”

Surah Yunus Ayat 50
قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَتَاكُمْ عَذَابُهُ بَيَاتًا أَوْ نَهَارًا مَاذَا يَسْتَعْجِلُ مِنْهُ الْمُجْرِمُونَ

Terjemahan: Katakanlah: “Terangkan kepadaku, jika datang kepada kamu sekalian sikaaan-Nya di waktu malam atau di siang hari, apakah orang-orang yang berdosa itu meminta disegerakan juga?”

Tafsir Jalalain: قُلْ أَرَأَيْتُمْ (Katakanlah, “Terangkanlah) ceritakanlah kepadaku إِنْ أَتَاكُمْ عَذَابُهُ (jika datang kepada kalian siksaan-Nya) yakni azab Allah بَيَاتًا (di waktu malam hari) أَوْ نَهَارًا مَاذَا (atau di siang hari, apakah) benar يَسْتَعْجِلُ مِنْهُ (minta disegerakan juga datangnya azab itu) siksaan itu الْمُجْرِمُونَ (oleh orang-orang yang berdosa?”) yakni orang-orang musyrik.

Baca Juga:  Surah Al-Hajj Ayat 67-69; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Di dalam ayat ini terkandung ungkapan meletakkan isim zhahir pada tempat isim dhamir. Jumlah istifham dalam ayat ini merupakan jawab syarat; perihalnya sama dengan ucapan anda, “idzaa ataituka madzaa tu’thiiniy?” (Jika aku datang berkunjung kepadamu, apakah yang akan engkau berikan kepadaku).

Adapun pengertian yang dimaksud daripada makna ayat ini ialah menggambarkan kengerian; atau dengan kata lain, alangkah ngerinya apa yang mereka minta supaya disegerakan.

Tafsir Ibnu Katsir: Kemudian Allah menerangkan bahwa siksa Allah akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba, firman-Nya: قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَتَاكُمْ عَذَابُهُ بَيَاتًا أَوْ نَهَارًا مَاذَا يَسْتَعْجِلُ مِنْهُ الْمُجْرِمُونَ. (Katakanlah: “Terangkan kepadaku, jika datang kepada kamu sekalian sikaaan-Nya di waktu malam atau di siang hari, apakah orang-orang yang berdosa itu meminta disegerakan juga?”)

Tafsir Quraish Shihab: Katakanlah kepada orang-orang yang mendustakan dan ingin menyegerakan turunnya azab itu, “Katakanlah kepadaku, apabila azab Allah menimpa kalian siang malam, maka manfaat apakah yang didapatkan oleh orang-orang yang jahat yang penuh dengan dosa itu dengan disegerakannya azab itu.

Surah Yunus Ayat 51
أَثُمَّ إِذَا مَا وَقَعَ آمَنْتُمْ بِهِ ۚ آلْآنَ وَقَدْ كُنْتُمْ بِهِ تَسْتَعْجِلُونَ

Terjemahan: Kemudian apakah setelah terjadinya (azab itu), kemudian itu kamu baru mempercayainya? Apakah sekarang (baru kamu mempercayai), padahal sebelumnya kamu selalu meminta supaya disegerakan?

Tafsir Jalalain: أَثُمَّ إِذَا مَا وَقَعَ (Kemudian apakah setelah terjadinya azab itu) setelah siksaan menimpa kalian آمَنْتُمْ بِهِ (kemudian itu kalian baru mempercayainya?) percaya kepada Allah atau percaya kepada azab-Nya sewaktu azab itu diturunkan.

Hamzah di sini mengandung makna mengingkari adanya penangguhan azab. Kala itu iman kalian tidak dapat diterima, kemudian akan dikatakan kepada kalian آلْآنَ (Apakah baru sekarang) kalian mempercayainya? وَقَدْ كُنْتُمْ بِهِ تَسْتَعْجِلُونَ (padahal sebelumnya kalian selalu meminta supaya disegerakan) kalimat ayat ini mengandung arti cemoohan.

Tafsir Ibnu Katsir: Maksudnya, sesungguhnya mereka bila kedatangan siksa, mereka berkata, “Ya Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar…” (QS. As-Sajdah: 12)

Baca Juga:  Surah Yunus Ayat 94-97; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Tafsir Quraish Shihab: Apakah sekarang kalian tetap mengingkari azab Allah? Lalu, apabila azab itu telah menimpa kalian, dikatakan kepada kalian dengan ejekan, ‘Apakah kalian mempercayainya saat kalian telah mengalaminya, sedangkan sebelumnya, di dunia, kalian–dengan sikap meremehkan dan membangkang-telah meminta untuk disegerakan?'”

Surah Yunus Ayat 52
ثُمَّ قِيلَ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا ذُوقُوا عَذَابَ الْخُلْدِ هَلْ تُجْزَوْنَ إِلَّا بِمَا كُنْتُمْ تَكْسِبُونَ

Terjemahan: Kemudian dikatakan kepada orang-orang yang zalim (musyrik) itu: “Rasakanlah olehmu siksaan yang kekal; kamu tidak diberi balasan melainkan dengan apa yang telah kamu kerjakan”.

Tafsir Jalalain: ثُمَّ قِيلَ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا ذُوقُوا عَذَابَ الْخُلْدِ (Kemudian dikatakan kepada orang-orang yang zalim atau musyrik itu, “Rasakanlah oleh kalian siksaan yang kekal) artinya siksaan yang kalian kekal di dalamnya هَلْ (tidaklah) تُجْزَوْنَ إِلَّا (kalian diberi balasan melainkan) pembalasan بِمَا كُنْتُمْ تَكْسِبُونَ (dengan apa yang telah kalian kerjakan”).

Tafsir Ibnu Katsir: ثُمَّ قِيلَ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا ذُوقُوا عَذَابَ الْخُلْدِ (Kemudian dikatakan kepada orang orang yang dhalim [musyrik] itu: ‘Rasakanlah olehmu siksaan yang kekal) Maksudnya, hal ini kelak dikatakan kepada mereka nanti pada hari Kiamat, sebagai celaan dan kecaman yang keras.

Tafsir Quraish Shihab: Kelak di hari kiamat, orang-orang yang telah menganiaya diri dengan melakukan pengingkaran dan kebohongan, akan dikatakan kepada mereka, “Rasakan oleh kalian azab yang kekal. Yang kalian rasakan ini tidak lain kecuali balasan dari perbuatan-perbuatan yang kalian lakukan di dunia.”

Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Yunus Ayat 48-52 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga khazanah ilmu Al-Qur’an kita semakin bertambah.

M Resky S