Surah Yunus Ayat 74; Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an

Surah Yunus Ayat 74

Pecihitam.org – Kandungan Surah Yunus Ayat 74 ini menyinggung Sunnatullah mengenai pengutusan para nabi untuk memberi bimbingan dan petunjuk kepada masyarakat. Disebutkan bahwa semua nabi adalah utusan Allah yang didukung dengan mukjizat guna membenarkan risalah yang dibawanya dari sisi Allah SWT.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an Surah Yunus Ayat 74

ثُمَّ بَعَثْنَا مِنْ بَعْدِهِ رُسُلًا إِلَىٰ قَوْمِهِمْ فَجَاءُوهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَمَا كَانُوا لِيُؤْمِنُوا بِمَا كَذَّبُوا بِهِ مِنْ قَبْلُ ۚ كَذَٰلِكَ نَطْبَعُ عَلَىٰ قُلُوبِ الْمُعْتَدِينَ

Terjemahan: Kemudian sesudah Nuh, Kami utus beberapa rasul kepada kaum mereka (masing-masing), maka rasul-rasul itu datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata, tetapi mereka tidak hendak beriman karena mereka dahulu telah (biasa) mendustakannya. Demikianlah Kami mengunci mati hati orang-orang yang melampaui batas.

Tafsir Jalalain: ثُمَّ بَعَثْنَا مِنْ بَعْدِهِ (Kemudian sesudahnya Kami utus) yakni sesudah Nabi Nuh رُسُلًا إِلَىٰ قَوْمِهِمْ (beberapa rasul kepada kaum mereka) seperti Nabi Ibrahim, Nabi Hud dan Nabi Saleh فَجَاءُوهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ (maka rasul-rasul itu datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata), yakni mukjizat-mukjizat

فَمَا كَانُوا لِيُؤْمِنُوا بِمَا كَذَّبُوا بِهِ مِنْ قَبْلُ (tetapi mereka tidak hendak beriman karena mereka dahulu telah biasa mendustakannya) sebelum rasul-rasul diutus kepada mereka.

Baca Juga:  Surah Al-Mu'min Ayat 82-85; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

كَذَٰلِكَ نَطْبَعُ (Demikianlah Kami mengunci mati) menutup rapat-rapat عَلَىٰ قُلُوبِ الْمُعْتَدِينَ (hati orang-orang yang melampaui batas) sehingga hati mereka tidak mau menerima iman, seperti Kami mengunci mati hati mereka yang melampaui batas.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah berfirman, kemudian Kami mengutus setelah Nuh beberapa Rasul kepada kaum mereka, mereka membawa keterangan-keterangan, yaitu hujjah, dalil-dalil dan bukti-bukti atas kebenaran apa yang mereka bawa.

فَمَا كَانُوا لِيُؤْمِنُوا بِمَا كَذَّبُوا بِهِ مِنْ قَبْلُ (Tetapi mereka tidak hendak beriman, karena mereka dahulu telah biasa mendustakannya) Maksudnya, umat-umat tersebut tidak mau beriman dengan apa yang dibawa oleh para Rasul, disebabkan kedustaan mereka kepada para Rasul itu sejak pertama kali para Rasul diutus kepada kaum-kaum itu.

Firman-Nya: كَذَٰلِكَ نَطْبَعُ عَلَىٰ قُلُوبِ الْمُعْتَدِينَ (Demikianlah Kami ngunci mati hati orang-orang yang melampaui Batas) Maksudnya, sebagaimana Allah mengunci hati mereka, maka mereka tidak beriman, disebabkan kedustaan mereka itu, begitu juga Allah mengunci hati orang-orang setelah mereka yang menyerupai mereka dan Allah menutup hati mereka, mereka tidak mau hingga mereka melihat siksa yang sangat pedih.

Baca Juga:  Adakah Nilai Kebenaran dalam Tafsir al-Quran? Pahami Teori Berikut Untuk Memahaminya

Maksudnya adalah, bahwa sesungguhnya Allah Ta’ala telah membinasakan umat-umat yang mendustakan para Rasul dan menyelamatkan orang yang beriman kepada para Rasul tersebut,” yaitu setelah Nuh.

Karena sesungguhnya manusia sebelumnya dari zaman Adam as. berada dalam agama Islam, hingga terjadi sesuatu yang baru, yaitu beribadah kepada berhala-berhala, Allah mengutus Nuh as. kepada mereka, maka dari itu orang-orang mukmin pada hari Kiamat memanggilnya: “Engkau adalah Rasul pertama yang diutus oleh Allah kepada penduduk bumi.”

Ibnu Abbas berkata: “Antara Adam dan Nuh, ada sepuluh generasi, mereka semua di atas agama Islam”.

Allah Ta’ala berfirman: (“Dan berapa banyak kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan….”) (QS. al-Israa’: 17). Di dalam ayat ini, terdapat peringatan yang keras kepada orang-orang musyrik Arab yang mendustakan pemimpin para Rasul dan penutup para Nabi dan Rasul.

Karena sesungguhnya jika telah terjadi siksa dan hukuman yang disebabkan karena pendustaan terhadap para Rasul itu, maka apa dugaan mereka? Dan mereka (orang-orang musyrik) telah melakukan kesalahan yang lebih besar daripada mereka (umat-umat terdahulu).

Tafsir Quraish Shihab: Kemudian setelah Nûh, Kami pun mengutus rasul-rasul lainnya. Mereka mengajak untuk mengesakan Allah (tauhid) dan menyampaikan janji dan ancaman dengan dukungan mukjizat-mukjizat yang membuktikan kebenaran risalah yang mereka sampaikan.

Baca Juga:  Surah Yunus Ayat 65-67; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Tetapi kaum-kaum mereka mendustakan ajakan para rasul, sebagaimana perlakuan kaum Nûh kepada Nabinya. Begitulah keadaan orang-orang yang ingkar, mereka tidak mau tunduk dan patuh.

Sebab, pengingkaran dan pendustaan telah mereka lakukan sebelum terlebih dulu mempertimbangkan dan mengambil pelajaran dari apa yang mereka dapatkan melalui para rasul. Karena itulah, orang-orang yang selalu menolak dan memusuhi kebenaran, Allah kunci hati mereka dalam kebatilan.

Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Yunus Ayat 74 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S