Surah Yusuf Ayat 50-53; Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an

Surah Yusuf Ayat 50-53

Pecihitam.org – Kandungan Surah Yusuf Ayat 50-53 ini menjelaskan bahwa Allah SWT berfirman mengabarkan tentang raja setelah mereka datang membawa ta’bir mimpi yang mengagumkan itu, sehingga raja dapat mengetahui keutamaan Yusuf, ilmunya, pengetahuannya yang baik tentang impian sang raja, budi pekertinya yang baik terhadap warga negaranya, maka raja mengeluarkan Yusuf as dari penjara.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an Surah Yusuf Ayat 50-53

Surah Yusuf Ayat 50
وَقَالَ الْمَلِكُ ائْتُونِي بِهِ ۖ فَلَمَّا جَاءَهُ الرَّسُولُ قَالَ ارْجِعْ إِلَىٰ رَبِّكَ فَاسْأَلْهُ مَا بَالُ النِّسْوَةِ اللَّاتِي قَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ ۚ إِنَّ رَبِّي بِكَيْدِهِنَّ عَلِيمٌ

Terjemahan: Raja berkata: “Bawalah dia kepadaku”. Maka tatkala utusan itu datang kepada Yusuf, berkatalah Yusuf: “Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku, Maha Mengetahui tipu daya mereka”.

Tafsir Jalalain: وَقَالَ الْمَلِكُ (Raja berkata) ketika utusannya datang dan mengisahkan kepadanya tentang takbir mimpinya itu ائْتُونِي بِهِ (“Bawalah dia kepadaku.”) bawalah orang yang telah menakbirkannya itu.

فَلَمَّا جَاءَهُ (Maka tatkala datang kepadanya) kepada Nabi Yusuf الرَّسُولُ (utusan raja itu) kemudian utusan itu meminta kepadanya supaya keluar dari penjara

قَالَ (berkatalah Yusuf) dengan maksud untuk membersihkan dirinya ارْجِعْ إِلَىٰ رَبِّكَ فَاسْأَلْهُ (“Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah kepadanya) dimaksud supaya utusan raja itu menanyakan kepada raja مَا بَالُ (bagaimana) halnya

النِّسْوَةِ اللَّاتِي قَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ ۚ إِنَّ رَبِّي (dengan wanita-wanita yang telah melukai tangannya. Sesungguhnya Rabbku) Tuhanku بِكَيْدِهِنَّ عَلِيمٌ (Maha Mengetahui tipu daya mereka.”) kemudian utusan itu kembali, lalu ia menceritakan semuanya kepada sang raja, maka sang raja mengumpulkan wanita-wanita itu.

Tafsir Quraish Shihab: Sang raja tergugah oleh kemampuan Yûsuf dalam menakwilkan mimpinya lalu berkenan mengundangnya. Ia memerintahkan pembantu-pembantunya untuk mendatangkan Yûsuf. Ketika seorang utusan yang ditugaskan memanggil Yûsuf datang menemuinya, hal itu tidak mengurangi penderitaannya meskipun mengandung berita tentang pembebasannya.

Kepedihan seorang narapidana tidak mampu mendorongnya untuk segera membebaskan diri dari sempit dan kejamnya penjara. Sebaliknya, ia lebih memilih untuk menangguhkannya sebelum terbukti bahwa ia tidak bersalah daripada mempercepat keluar, sementara tuduhan terhadapnya masih tetap menyangkut pada dirinya.

Baca Juga:  Surah Yusuf Ayat 67-68; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Yusuf lalu berkata kepada sang utusan, “Kembalilah kepada tuanmu dan mintalah kepadanya agar meninjau kembali tuduhannya terhadap diriku dengan bertanya kepada wanita-wanita yang dikumpulkan oleh istri raja sebagai upaya memperdaya aku yang, karena dikuasai rasa kagum, sampai memotong tangan mereka.

Apakah dengan kejadian itu lantas muncul keyakinan bahwa aku tidak bersalah dan aku tetap suci? Atau sebaliknya, bahwa aku ini kotor? Semua itu aku minta untuk membeberkan kebenaran di mata orang banyak. Tuhanku sungguh Maha Mengetahui tipu muslihat mereka.

Surah Yusuf Ayat 51
قَالَ مَا خَطْبُكُنَّ إِذْ رَاوَدْتُنَّ يُوسُفَ عَنْ نَفْسِهِ ۚ قُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا عَلِمْنَا عَلَيْهِ مِنْ سُوءٍ ۚ قَالَتِ امْرَأَتُ الْعَزِيزِ الْآنَ حَصْحَصَ الْحَقُّ أَنَا رَاوَدْتُهُ عَنْ نَفْسِهِ وَإِنَّهُ لَمِنَ الصَّادِقِينَ

Terjemahan: Raja berkata (kepada wanita-wanita itu): “Bagaimana keadaanmu ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadamu)?” Mereka berkata: “Maha Sempurna Allah, kami tiada mengetahui sesuatu keburukan dari padanya”. Berkata isteri Al Aziz: “Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar”.

Tafsir Jalalain: قَالَ مَا خَطْبُكُنَّ (Raja berkata, “Bagaimana keadaan kalian) bagaimana perihal kalian إِذْ رَاوَدْتُنَّ يُوسُفَ عَنْ نَفْسِهِ (ketika kalian menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya kepada kemauan kalian?”) apakah kalian memandang Yusuf mempunyai kecenderungan pada permintaan kalian itu?

قُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا عَلِمْنَا عَلَيْهِ مِنْ سُوءٍ ۚ قَالَتِ امْرَأَتُ الْعَزِيزِ الْآنَ حَصْحَصَ (Mereka berkata, “Maha Sempurna Allah, kami tiada mengetahui sesuatu keburukan daripadanya.” Berkatalah istri Al-Aziz, “Sekarang jelaslah) menjadi gamblanglah

الْحَقُّ أَنَا رَاوَدْتُهُ عَنْ نَفْسِهِ وَإِنَّهُ لَمِنَ الصَّادِقِينَ (kebenaran itu, akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya kepada kemauanku, dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar.”)

Di dalam pengakuannya, sewaktu ia mengatakan dialah yang menggodaku untuk menundukkan diriku kepada kemauannya. Setelah itu sang raja memberitahukan pengakuan itu kepada Nabi Yusuf dan setelah mendengar hal tersebut, lalu Nabi Yusuf berkata pada ayat selanjutnya:

Baca Juga:  Surah Yusuf Ayat 63-64; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Tafsir Quraish Shihab: Raja lalu mendatangkan wanita-wanita itu dan bertanya kepada mereka, “Apa yang terjadi pada diri kalian ketika kalian berusaha membujuk Yusuf agar ia terlena dan lengah akan kemurnian dan kesucian dirinya? Apakah kalian melihat bahwa Yusuf tertarik kepada kalian?”

Mereka menjawab, “Allah Mahasuci dari sifat lupa terhadap hamba-Nya sehingga kesucian sang hamba tercemari. Kami tidak menemukan pada dirinya suatu aib.” Ketika itu naluri baik pada istri al-‘Aziz itu muncul dan mendominasi, sehingga ia terdorong untuk mengatakan;

“Sekarang sudah jelas mana yang benar. Akulah yang memperdaya dirinya. Aku telah berusaha untuk memperdayanya dengan cara merayu, tapi ia tetap berpegang teguh pada kesuciannya. Aku tegaskan di sini bahwa ia adalah orang yang jujur. Ia adalah benar ketika menolak tuduhan dan melemparkan tuduhan itu kepadaku.”

Surah Yusuf Ayat 52
ذَٰلِكَ لِيَعْلَمَ أَنِّي لَمْ أَخُنْهُ بِالْغَيْبِ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي كَيْدَ الْخَائِنِينَ

Terjemahan: (Yusuf berkata): “Yang demikian itu agar dia (Al Aziz) mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di belakangnya, dan bahwasanya Allah tidak meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat.

Tafsir Jalalain: ذَٰلِكَ (“Yang demikian itu) yang diisyaratkan adalah permintaan bersih diri لِيَعْلَمَ (agar dia mengetahui) yang dimaksud adalah Al-Aziz أَنِّي لَمْ أَخُنْهُ (bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya) terhadap istrinya

بِالْغَيْبِ (di belakangnya) lafal بِالْغَيْبِ berkedudukan sebagai hal atau kata keterangan keadaan وَأَنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي كَيْدَ الْخَائِنِينَ (dan bahwasanya Allah tidak meridai tipu daya orang-orang yang berkhianat.”) kemudian Nabi Yusuf bertawadhu atau merendahkan diri terhadap Allah seraya mengatakan pada ayat berikutnya:

Tafsir Quraish Shihab: Istri al-‘Aziz melanjutkan, “Ini adalah pernyataanku yang benar, dan aku kemukakan pernyataan ini agar Yusuf tahu bahwa aku tidak memanfaatkan kesempatan ketika dia dipenjara untuk terus memperkuat bukti tuduhan yang dilemparkan kepadanya, dan terus menerus dalam mengkhianati dirinya ketika ia tidak ada. Sesungguhnya Allah tidak akan meluluskan siasat buruk para pengkhianat.

Baca Juga:  Surah At-Taubah Ayat 103-104; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Surah Yusuf Ayat 53
وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ

Terjemahan: Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.

Tafsir Jalalain: وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي (“Dan aku tidak membebaskan diriku) dari kesalahan-kesalahan إِنَّ النَّفْسَ (karena sesungguhnya nafsu itu) yaitu hawa nafsu لَأَمَّارَةٌ (selalu menyuruh) banyak menyuruh بِالسُّوءِ إِلَّا مَا (kepada kejahatan kecuali orang) lafal مَا di sini bermakna man, yaitu orang atau diri

رَحِمَ رَبِّي (yang diberi rahmat oleh Rabbku) sehingga terpeliharalah ia dari kesalahan-kesalahan. إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ (Sesungguhnya Rabbku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”).

Tafsir Quraish Shihab: Aku tidak mengklaim bahwa diriku suci dan terhindar dari kesalahan. Sebab, secara naluri, jiwa manusia selalu condong kepada kesenangan dan menganggap indah keburukan dan kejahatan, kecuali jiwa yang dijaga oleh Allah dan dihindarkan dari kejelekan.

Sesungguhnya aku adalah orang yang sangat mengharapkan rahmat dan pengampunan Allah. Dia sangat luas ampunan-Nya atas dosa-dosa orang yang bertobat.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, telah kita pelajari bersama kandungan Surah Yusuf Ayat 50-53 berdasarkan Tafsir Jalalain dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga Allah merahmati dan mengasihi kita semua. Amin

M Resky S