6 Sunnah Rasulullah Sebelum Tidur Ini Bisa Kita Terapkan Sehari-hari

6 Sunnah Rasulullah Sebelum Tidur Ini Bisa Kita Terapkan Sehari-hari

PeciHitam.org – Tidur merupakan kebutuhan biologis seluruh makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah. Manusia paling tidak membutuhkan waktu minimal 6-8 jam untuk beristirahat. Hal ini demi menjaga tubuh agar tetap prima dan kembali beraktivitas di pagi hari.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Islam juga mengatur masalah tidur ini sedemikian rupa, seperti yang dicontohkan dalam sunnah Rasulullah sebelum tidur. Beberapa anjurannya antara lain:

Pertama, berwudhu sebelum tidur. Rasulullah selalu menjaga kesuciannya dengan berwudhu, bahkan ketika hendak tidur. Hal ini berdasarkan hadis berikut:

إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ

“Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu” (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)

Kedua, tidur berbaring pada sisi kanan seperti yang disebutkan dalam hadis di atas. Tidur dengan berbaring pada sisi kanan dianjurkan dalam Islam. Nabi sendiri selalu melakukan hal tersebut. Menurut Ibnu al-Qayyim, tidur berbaring pada sisi kanan ini agar seseorang dapat dengan mudah bangun shalat malam.

Sebaliknya, menurutnya, tidur berbaring pada sisi kiri justru membuat orang semakin malas, meskipun beberapa orang berpendapat bahwa tidur seperti ini bermanfaat bagi tubuh kita. Cara tidur berbaring pada sisi kakan juga memiliki manfaat lebih pada jantung.

Ketiga, membaca surat Al-Ikhlas, dilanjutkan membaca surat muawidzatain (surat al-Falaq dan an-Nas) masing masing sebanyak satu kali. Ada juga yang berpendapat bahwa surat ikhlas dibaca sebanyak tiga kali. Hal ini dibarengi dengan meniup kedua telapak tangan.

Baca Juga:  Misteri Wali Jadzab: Wali Allah dengan Perilaku Nyeleneh

Setelah selesai, lalu mengusapkan kedua tangan ke wajah dan bagian tubuh yang bisa dijangkau sebanyak tiga kali. Amalan seperti ini dicontohkan oleh Nabi, seperti byang terekam dalam hadis berikut:

Dari ‘Aisyah, beliau radhiyallahu ‘anha berkata,

كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no. 5017).

Keempat, membaca ayat kursi. Hal ini berdasarkan hadis dari Abu Hurairah yang berkata:

وَكَّلَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ ، فَأَتَانِى آتٍ ، فَجَعَلَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ ، فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – . فَذَكَرَ الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ ، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « صَدَقَكَ وَهْوَ كَذُوبٌ ، ذَاكَ شَيْطَانٌ »

Baca Juga:  Keseimbangan Fikih dan Tasawuf, Kunci Rahasia Kenikmatan Beribadah

Rasulullah saw menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadhan kemudian ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan, “Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah saw“. Lalu Abu Hurairah ra menceritakan suatu hadis berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi berkata, “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi“. Maka Nabi saw bersabda, “Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu syetan“. (HR. Bukhari no. 3275)

Kelima, membaca doa sebelum tidur. Lafadz doa sebelum tidur ini seperti yang disebutkan dalam hadis riwayat Hudzaifah berikut:

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ « بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا » . وَإِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا ، وَإِلَيْهِ النُّشُورُ »

“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan: ‘Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).’ Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).” (HR. Bukhari no. 6324)

Baca Juga:  Ini Perbedaan Gelar al-Masih Nabi Isa dan al-Masih Dajjal

Diriwayat lain, lafadz bacaan doa sebelum tidur ialah بِاسْمِكَ اللهم أحْيَا وَأَمُوْتُ.

Keenam, membiasakan tidur di awal malam. Hal ini berdasarkan hadis berikut:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” (HR. Bukhari no. 568)

Tidur di awal malam yaitu tidur setelah shalat Isya. Hal ini bertujuan agar dapat terbangun dan menjalankan shalat malam. Selain itu, juga untuk menjaga agar hangan sampai luput dan tidak dapat shalat shubuh berjamaah.

Itulah tadi pembahasan mengenai enam sunnah Rasulullah sebelum tidur yang bisa kita terapkan sehari-hari. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi acuan untuk menjalankan sunnah Rasulullah Muhammad saw.

Mohammad Mufid Muwaffaq