Hadits Shahih Al-Bukhari No. 285 – Kitab Haid

Pecihitam.org – Hadits Shahih Al-Bukhari No. 284 – Kitab Haid ini, Imam Bukhari memulai hadis ini dengan judul “Masalah yang Berkenaan dengan Wanita Nifas (Haid)” hadis ini menjelaskan tentang Aisyah yang mengalami haid dalam perjalanan haji bersama Rasulullah saw. Aisyah kemudian menangis nabi saw masuk melihatnya dan bertanya ada apa gerangan apakah engkau haid? Aisyah menjawab iya. Keterangan hadist dikutip dan diterjemahkan dari Kitab Fathul Bari Jilid 2 Kitab Haid. Halaman 493-495.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ الْقَاسِمِ قَالَ سَمِعْتُ الْقَاسِمَ بْنَ مُحَمَّدٍ يَقُولُ سَمِعْتُ عَائِشَةَ تَقُولُ خَرَجْنَا لَا نَرَى إِلَّا الْحَجَّ فَلَمَّا كُنَّا بِسَرِفَ حِضْتُ فَدَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا أَبْكِي قَالَ مَا لَكِ أَنُفِسْتِ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ إِنَّ هَذَا أَمْرٌ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ فَاقْضِي مَا يَقْضِي الْحَاجُّ غَيْرَ أَنْ لَا تَطُوفِي بِالْبَيْتِ قَالَتْ وَضَحَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نِسَائِهِ بِالْبَقَرِ

Terjemahan: Telah menceritakan kepada kami [‘Ali bin ‘Abdullah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan] berkata, Aku mendengar [‘Abdurrahman bin Al Qasim] berkata, Aku mendengar [Al Qasim bin Muhammad] berkata, Aku mendengar [‘Aisyah] berkata, “Kami keluar dan tidak ada tujuan selain untuk ibadah haji. Ketika tiba di Sarif aku mengalami haid, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masuk menemuiku sementara aku sedang menangis. Beliau bertanya: “Apa yang terjadi denganmu? Apakah kamu datang haid?” Aku jawab, “Ya.” Beliau lalu bersabda: “Sesungguhnya ini adalah perkara yang telah Allah tetapkan bagi kaum wanita dari anak cucu Adam. Lakukanlah apa yang dilakukan oleh orang-orang yang haji, kecuali thawaf di Ka’bah.” ‘Aisyah berkata, “Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkurban dengan menyembelih seekor sapi yang diniatkan untuk semua isterinya.”

Baca Juga:  Hadits Shahih Al-Bukhari No. 116 – Kitab Ilmu

Keterangan Hadis: Allah swt berfirman: وَيَسْأَلُو نَكَ عَنِ الْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ۖ وَلَاتَقْرَبُو هُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُو هُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَ كُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّا للَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَ يُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (Qs. Al Baqarah (2): 222)

Baca Juga:  Hadits Shahih Al-Bukhari No. 322 – Kitab Tayammum

Haid berarti sayalan (mengalir), sedangkan dalam pengertian umum, haid adalah darah yang keluar dari wanita pada tempat khusus di waktu-waktu tertentu .

(Masalah yang berhubungan dengan wanita nifas), maksudnya masalah yang berhubungan dengan wanita haid. Penggunaan kata nifas pada judul ini dimaksudkan untuk memberi keterangan bahwa lafazh n(fas dalam bahasa Arab juga dipergunakan sebagai ungkapan bagi wanita haid. Hal ini didasarkan pada perkataan Aisyah RA dalam hadits حِضْتُ (Akupun haid), sementara Rasulullah bersabda kepadanya أَنُفِسْتِ (Apakah engkau mengalami nifas).

Lafazh أَنُفِسْتِ dapat pula dibaca, أَنَفِسْتِ Lalu ada pendapat mengatakan apabila dibaca أَنُفِسْتِ ( denganharakat dhammah) berarti darah yang keluar setelah melahirkan, sedangkan bila dibaca أَنَفِسْتِ (dengan harakatfatf1ah.) berarti darah yang keluar ketika haid. Sebab, keluamya darah itu sendiri disebut “nafs” (yang berarti mengalir -penerj.) Pembahasan selanjutnya mengenai hal ini akan diterangkan setelah dua bab kemudian.

Baca Juga:  Hadits Shahih Al-Bukhari No. 133 – Kitab Wudhu

لَانُرَى (Tanpa ada maksud), artinya kami tidak menduga ada tujuan lain selain menunaikan ibadah haji. Adapun sarif adalah tempat yang berada di sekitar 10 Mil dari Makkah.

غَيْرأَنْ لَاتَطُو فِي بِالْبَيْتِ (Hanya  saja janganlah engkau thawaf diBaitullah). Pada riwayat berikut diberi tambahan, حَتَّى تَطْهُرِي (Hinggaengkau suci). Pengecualian ini berlaku khusus dalam pelaksanaan haji, bukan untuk keseluruhan keadaan wanita. Pembahasan mengenai hadits ini secara lengkap akan disebutkan pada kitab haji, Insya Allah.

M Resky S