Makna Ikhlas dalam Islam, Ini Penjelasannya Menurut Al Qur’an

makna ikhlas dalam islam

Pecihitam.org – Ikhlas yang kita pahami secara Umum adalah melakukan sesuatu tanpa mengharapkan sesuatu yang lain. Dalam hal ini mengerjakan sesuatu semata-mata Lillahi Ta’ala. Lalu, bagaimana makna ikhlas dalam Islam sendiri berdasarkan Al Qur’an?

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Asal kata Ikhlas berasal dari kata خلص yang dalam Mu’jam Maqayis al-Lughah karya Ibnu Faris diartikan sebagai mengosongkan sesuatu dan membersihkannya. Kata ikhlas merupakan masdar dari kata آخلص yang berarti murni, bersih, jernih, selamat, memisahkan diri, dan pembersihan sesuatu.

Kata Ikhlas sendiri di dalam al-Qur’an, disebutkan sebanyak 31 kali dengan beragam derivasinya. Kata tersebut Terulang 2 kali pada kata akhlasa dengan pelaku yang berbeda, 20 kali pada kata mukhlis/mukhlisin/mukhlisun, 1 kali pada kata khalasa, 7 kali pada kata khalish/khalishah, dan 1 kali pada kata astakhlishu.

Beragamnya penyebutan kata ikhlas di dalam Al Qur’an tersebut barangkali bermaksud agar umat manusia dapat menjadi orang-orang yang ikhlas dalam segala hal.

Adapun makna kata Ikhlas dalam Islam yang tercantum di dalam al-Quran setidaknya dapat dikategorikan ke dalam 5 kategori, di antaranya adalah sebagai berikut:

Daftar Pembahasan:

1. Ikhlas berarti at-Tathhir (pensucian)

Firman Allah SWT di dalam Al Qur’an:

Baca Juga:  Ini 5 Adab Menjenguk Orang Sakit dalam Islam

إِلا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ

Artinya: kecuali hamba-hamba Engkau yang ikhlas di antara mereka. (Q.S Al-Hijr: 40)

Ayat tersebut ditujukan kepada orang-orang yang hatinya telah disucikan oleh Allah SWT dari segala noda dan dosa sehingga mereka menjadi hamba Allah Swt yang bersih dan menjadi kekasih pilihan-Nya.

2. Ikhlas berarti at-Tauhid (mengesakan)

Firman Allah SWT di dalam Al Qur’an:

قُلْ أَمَرَ رَبِّي بِالْقِسْطِ ۖ وَأَقِيمُوا وُجُوهَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ ۚ كَمَا بَدَأَكُمْ تَعُودُونَ

Artinya: Katakanlah: “Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan”. Dan (katakanlah): “Luruskanlah muka (diri)mu di setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepada-Nya)”. (Q.S Al-A’raf: 29).

Makna ikhlas pada ayat tersebut di atas yaitu perintah agar selalu mengesakan Allah SWT dalam Islam, yakni dalam hal beribadah, berdo’a dan dalam perbuatan taat lainnya haruslah dikerjakan semata-mata karena Allah SWT; bukan karena yang lainnya.

3. Ikhlas berarti al-Ikhtishaash (kekhususan)

Allah berfimran di dalam Al Qur’an:

قُلْ إِنْ كَانَتْ لَكُمُ الدَّارُ الآخِرَةُ عِنْدَ اللَّهِ خَالِصَةً مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

Baca Juga:  Detik-detik Kematian yang Mengharukan dan Pesan Terakhir Imam Al Ghazali

Artinya: Katakanlah: “Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian (mu), jika kamu memang benar. (Q.S. al-Baqarah : 94).

Ayat ini menurut Prof. Quraish Shihab adalah kalian menganggap bahwa Allah SWT akan memberi kekhususan pada kalian di antara manusia-manusia lain dengan kenikmatan surga sesudah mati.

Jika kalian benar-benar menyakini apa yang kalian katakan itu, jadikanlah kematian sebagai sesuatu yang kalian inginkan. Mintalah kematian, agar nikmat yang kalian kira ini akan segera datang.

4. Ikhlas bermakna al-Khuluus min as-Syawaa’ib (suci dari segala macam kotoran)

وَإِنَّ لَكُمْ فِي الأنْعَامِ لَعِبْرَةً نُسْقِيكُمْ مِمَّا فِي بُطُونِهِ مِنْ بَيْنِ فَرْثٍ وَدَمٍ لَبَنًا خَالِصًا سَائِغًا لِلشَّارِبِينَ

Artinya: Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya. (Q.S. an-Nahl : 66).

Ayat tersebut menerangkan tentang susu bersih yang berada di perut binatang ternak, walaupun pada mulanya bercampur dengan darah dan kotoran. Akan tetapi susu tersebut tetap bersih, murni, serta dapat dikonsumsi bagi orang-orang yang menginginkannya.

Baca Juga:  Pendapat Para Ulama Tentang Istiqomah, dari Makna, Kiat Hingga Manfaatnya

5. Ikhlas bermakna al-Ishthifaa’ (pilihan)

Allah SWT juga berfirman:

إِنَّا أَخْلَصْنَاهُمْ بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِ

Artinya : Sesungguhnya Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi, yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. (Q.S. Shaad : 46).

Inti dari ayat ini menurut Ibn al-Jauzi adalah Allah Swt telah memilih mereka dan menjadikannya sebagai orang-orang yang suci.

Pendapat serupa juga disebutkan oleh as-Shabuni yaitu Allah mengistimewakan mereka dengan mendapatkan kedudukan yang tinggi yaitu dengan membuat mereka berpaling dari kehidupan duniawi dan selalu ingat kepada negeri akhirat.

Demikianlah lima makna ikhlas dalam Islam berdasarkan Firman Allah di dalam Al Qur’an. Semoga bermanfaat

M Resky S

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *