Menelisik Sejarah Islam Di Indonesia

Menelisik Sejarah Islam Di Indonesia

Pecihitam.org- Untuk mempelajari suatu agama, termasuk Sejarah Islam Di Indonesia harus bermula dari mempelajari aspek geografis persebaran agama-agama dunia. Setelah itu dapat dipahami pula proses kelahiran Islam sebagai salah satu dari agama dunia, terutama yang dilahirkan di Timur, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam. Ketiganya dikenal sebagai agama langit atau wahyu. Selanjutnya untuk dapat memahami proses perkembangan Islam sehingga menjadi salah satu agama yang dianut oleh penduduk dunia yang cukup luas, harus dikenali lebih dahulu tokoh penerimaan ajaran yang sekaligus menyebarkan ajaran itu, yaitu Nabi Muhammad SAW sang reformer syariat.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Kedatangan Islam di berbagai daerah Indonesia tidaklah bersamaan. Demikian pula kerajaan-kerajaan dan daerah-daerah yang didatanginya mempunyai situasi politik dan sosial budaya yang berlainan. Proses masuknya Islam ke Indonesia memunculkan beberapa pendapat. Para Tokoh yang berargumen itu diantaranya ada yang langsung mengetahui tentang masuk dan tersebarnya budaya serta ajaran agama Islam di Indonesia. Ada pula yang melalui berbagai bentuk penelitian seperti yang dilakukan oleh orang-orang barat (eropa) yang datang ke Indonesia karena tugas atau dipekerjakan oleh pemerintahnya di Indonesia. Tokoh-tokoh tersebut diantaranya, Muhammad Ghor, Marcopolo,Dego Lopez de Sequeira, Sir Richard Wainsted, Ibnu Bathuthah,.

Adapun sumber-sumber pendukung Masuknya Islam di Indonesia antara lain ialah:

  1. Berita dari Arab
Baca Juga:  Menelusuri Jejak Sejarah Peninggalan Kesultanan Banten di Bumi Lampung

Berita   ini   diketahui   dari   pedagang   Arab   yang   melakukan   aktivitas perdagangan dengan bangsa Indonesia. Sejak masa kerajaan Sriwijaya (abad ke-7 M) pedagang Arab telah datang ke Indonesia, mereka menguasai jalur pelayaran perdagangan di wilayah Indonesia bagian barat termasuk Selat Malaka pada waktu itu. Sebutan Zabak, Zabay atau Sribusa merupakan sebutan yang diberikan kerajaan Sriwijaya kepada pedagang Arab, ini sebagai bukti bahwa Hubungan pedagang Arab dengan kerajaan Sriwijaya cukup terjalin dengan erat.Argumen ini lontarkan oleh Crawfurd, Keyzer, Nieman, de Hollander, Syeh Muhammad Naquib Al-Attas dalam bukunya yang berjudul Islam dalam Sejarah Kebudayaan Melayu, dan mayoritas tokoh-tokoh Islam di Indonesia seperti Hamka dan Abdullah bin Nuh juga perpendapat demikian.

  • Berita Eropa

Berita ini datangnya dari Marcopolo tahun 1292 M. Ia adalah orang yang pertama kali menginjakan kakinya di Indonesia, ketika ia kembali dari cina menuju eropa melalui jalan laut. Ia dapat tugas dari kaisar Cina untuk mengantarkan putrinya yang dipersembagkan kepada kaisar Romawi, dari perjalannya itu ia singgah di Sumatera bagian utara. Kerajaan Samudera dengan ibukotanya Pasai merupakan penemuan adanya kerajaan Islam yang ada di daerah itu. Diantara sejarawan  yang menganut teori ini adalah C. Snouch Hurgronye, W.F. Stutterheim,dan Bernard H.M. Vlekke.

  • Berita India
Baca Juga:  Sejarah Ulama dan Gerakan Politik Islam Sejak Zaman Nabi

Berita mengenai para pedagang India dari Gujarat mempunyai peranan penting dalam penyebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia. Karena disamping berdagang mereka aktif juga mengajarkan agama dan kebudayaan Islam kepada setiap masyarakat yang dijumpainya, terutama kepada masyarakat yang terletak di daerah pesisisr pantai. Teori ini lahir selepas tahun 1883 M. Dibawa oleh C. Snouch Hurgronye. Pendukung teori ini, diantaranya adalah Dr. Gonda, Van Ronkel, Marrison, R.A. Kern, dan C.A.O. Van Nieuwinhuize.

  • Berita Cina

Berita ini diketahui melalui catatan dari Ma Huan, seorang penulis yang mengikuti perjalanan Laksamana Cheng-Ho. Melalui tulisannya dia mengemukakan bahwa sejak kira-kira-kira tahun 1400 telah ada saudagar-saudagar Islam yang bertempat tinggal di pantai utara Pulau Jawa. T.W. Arnol pun mengatakan para pedagang Arab yang menyebarkan agama Islam di Nusantara, ketika mereka mendominasi perdagangan Barat-Timur sejak abad-abad awal Hijrah atau abad ke-7 dan ke-8 M. Pada abad ke-7 M seorang pedagang Arab menjadi pemimpin sebuah pemukiman Arab Muslim di pesisir pantai Sumatera (disebut Ta’shih), pendapat ini diambil dari sumber-sumber Cina.

  • Sumber Dalam Negeri

Terdapat sumber-sumber dari dalam negeri yang menerangkan berkembangnya pengaruh Islam di Indonesia. Yakni Penemuan sebuah batu di Leran (Gresik). Batu yang ditemukan itu bertuliskan huruf dan bahasa Arab, yang sebagian tulisannya telah rusak. Batu itu memuat

Baca Juga:  Perbedaan Nahdlatul Wathan Versi Jawa dan Lombok

tentang meninggalnya seorang perempuan yang bernama Fatimah Binti Maimun (1028). Kedua, Makam Sultan Malikul Saleh di Sumatera Utara yang meninggal pada bulan Ramadhan tahun 676 H atau tahun 1297 M. Ketiga, di Gresik ada makam Syekh Maulana Malik Ibrahim yang wafat tahun 1419 M.

Mengenai masuknya ajaran Islam ke Indonesia, pada tahun 1963 di kota Medan ada satu kajian yakni seminar ilmiah, yang menghasilkan hal-hal sebagai berikut:

  1. Pada abad 1 H/7 M Islam masuk untuk yang pertama kali ke Indonesia, langsung dari negeri Arab.
  2. Daerah pertama yang dimasuki Islam adalah pesisir sumatera Utara. Aceh merupakan kerajaan Islam Pertama yang dibentuk oleh masyarakat Islam pada waktu itu.
  3. Pada waktu itu mayoritas para pedagang merupakan dai yang pertama. Pada saaat itu dakwah disebarkan secara damai. (Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam, Sezak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX, (Jakarta: Akbar Media, 2003), hlm. 336.)
Mochamad Ari Irawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *