Pembagian Iman dan Ciri-Ciri Orang yang Dikatakan Beriman

Pembagian Iman dan Ciri-Ciri Orang yang Dikatakan Beriman

Pecihitam.org- Sebelum membahas macam-macam pembagian iman, alangkah baiknya jika kita mengetahui definisi iman terlebih dahulu, baik secara etimologi, atau terminologi.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Kata Iman berasal dari bahasa arab, yaitu amina-yukminu-imanan. Secara etimologi, Iman berarti, “at tashdiequ bilqalbi” sedangkan menurut istilah, iman adalah membenarkan dengan hati dan mengikrarkan dengan lidah dan mengerjakan dengan anggota badan.

Menurut syari’at iman adalah membenarkan dan mengetahui adanya Allah dan membenarkan adanya sifat-sifatNya disertai melaksanakan segala yang diwajibkan dan menjauhi segala larangan dan kemaksiatan.

Iman merupakan keterikatan antara hati (qalbu), lisan, dan arkan (perbuatan). Ma’rifat artinya mengetahui. Qolbu adalah hati, lisan artinya ucapan, arkan artinya perbuatan. Berikut akan dijelaskan tentang macam-macam pembagian iman serta ciri-ciri orang yang beriman.

Istilah iman identik dengan kepribadian manusiah seutuhnya, atau pendirian yang konsisten. Orang yang beriman berarti orang yang memiliki kecerdasan. Kemauan, dan ketrampilan.

Selain itu iman juga berarti meyakini bahwa Allah itu ada, Allah itu satu, Allah itu berkuasa, Allah memberi manfaat, dan Allah memberi mudharat. Iman berupa pembenaran hati, artinya hati menerima semua ajaran yang dibawa oleh Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam.

Baca Juga:  Buraq, Kendaraan yang Membawa Nabi Muhammad Saw Isra Mi'raj

Pengakuan dengan lisan, artinya mengucapkan dua kalimat syahadat ‘asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammad rasulullah’. Sedangkan perbuatan dengan anggota badan, artinya amal hati yang berupa keyakinan-keyakinan dan beramal dengan anggota badan yang lainnya dengan melakukan ibada-ibadah sesuai dengan kemampuannya.

Di dalam agama Islam pembagian rukun Iman ada enam yang harus kita yakini yakni:

  1. Iman kepada Allah yaitu mengakui bahwa Allah itu ada dan mempunyai sifat-sifat Agung serta sempurna, bersih dari sifat kekurangan, Dia tunggal, benar, memenuhi segala kebutuhan makhluk-Nya, tidak ada yang setara dengan-Nya, pencipta segala makhluk, bertindak sesuai kehendaknya-Nya dan melakukan segala kekuasaan-Nya sesuai keinginan-Nya.
  2. Iman kepada Malaikat, maksudnya mengakui bahwa para malaikat adalah hamba Allah yang mulia, tidak mendahului sebelum ada perintah, dan selalu melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya.
  3. Iman kepada Kitab-kitab Allah, yaitu membenarkan bahwa sesuatu yang diturunkan oleh Allah kepada para nabi dalam bentuk kitab-kitab adalah wahyu dari Allah. Kitab-kitab itu mengandung beberapa hukum dan warta Allah.
  4. Iman kepada para Rasul Allah, maksudnya mengakui bahwa mereka jujur dalam menyampaikan segala keterangan yang diterima dari Allah dan mereka diberi mukjizat yang mengukuhkan kebenarannya, menyampaikan semua ajaran yang diterimanya, menjelaskan pada orang-orang mukallaf apa-apa yang Allah perintahkan kepada mereka.
  5. Para Rasul Allah wajib dimuliakan dan tidak boleh dibeda-bedakan. Iman kepada hari akhir, maksudnya mengakui adanya kiamat, termasuk hidup setelah mati, berkumpul di padang Mahsyar, adanya perhitungan dan timbangan amal, menempuh jembatan antar surga dan neraka, serta adanya Surga dan Neraka, dan juga mengakui hal-hal lain yang tersebut dalam Qur’an dan Hadits Rasulullah.
  6. Iman kepada taqdir yaitu dengan meyakini, bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dengan pengetahuan-Nya (ilmu-Nya) sebelum sesuatu itu ada. Semua perbuatan makhluk sudah ditakdirkan oleh Allah, maka seyogyanya manusia merelakan segala yang telah menjadi qadha’ (vonis) Allah.
Baca Juga:  Mengapa Muharram Disebut Bulan Suro dalam Tradisi Jawa? Ini Alasannya

Jika Iman diartikan percaya, maka ciri-ciri orang yang tidak beriman tidak ada yang diketahhui kecuali Allah saja, Karena yang mengetaui isi hati seseorang hanyalah Allah.

Karena pengertian Iman yang sesungguhnya adalah meliputi aspek qalbu, ucapan dan perilaku, maka ciri-ciri orang yang beriman akan dapat diketahui, antara lain:

Pertama, Tawakkal. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah (al-Qur’an), kalbunya terangsang untuk melaksanakannya. Tawakkal yaitu senantiasa hanya mengabdi (hidup) menurut apa yang diperintahkan Allah. Dengan kata lain, orang yang bertawakkal adalah orang yang menyandarkan berbagai aktifitasnya atas perintah Allah. 

Kedua, Mawas diri dan Bersikap Ilmiah. Mawas diri yang berhubungan dengan alam pikiran, yaitu bersikap kritis dalam menerima informasi, terutama dalam memahami nilai-nilai dasaar keIslaman. 

Baca Juga:  Siapa dan Bagaimanakah Wali Allah di Dunia?

Ketiga, optimis, Al-Qur’an memberikan petunjuk kepada umat manusia untuk selalu bersikap optimis karena pada hakikatnya tantangan, merupakan pelajaran bagi setiap manusia.

Keempat, Konsisten dan Menepati Janji, Seorang mukmin senantiasa akan menepati janji, baik dengan sesame manusia, Allah maupun lingkungannya.

Mochamad Ari Irawan