Surah Al-Ahzab Ayat 21-22; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Ahzab Ayat 21-22

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Ahzab Ayat 21-22 ini, Allah memperingatkan orang-orang munafik bahwa sebenarnya mereka dapat memperoleh teladan yang baik dari Nabi saw. Rasulullah saw adalah seorang yang kuat imannya, berani, sabar, dan tabah menghadapi segala macam cobaan, percaya sepenuhnya kepada segala ketentuan Allah, dan mempunyai akhlak yang mulia.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Ahzab Ayat 21-22

Surah Al-Ahzab Ayat 21
لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا

Terjemahan: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Tafsir Jalalain: لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ (Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan bagi kalian) dapat dibaca iswatun dan uswatun حَسَنَةٌ (yang baik) untuk diikuti dalam hal berperang dan keteguhan serta kesabarannya, yang masing-masing diterapkan pada tempat-tempatnya لِّمَن (bagi orang) lafal ayat ini berkedudukan menjadi badal dari lafal lakum كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ (yang mengharap rahmat Allah) yakni takut kepada-Nya وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا (dan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah) berbeda halnya dengan orang-orang yang selain mereka.

Tafsir Ibnu Katsir: Ayat yang mulia ini adalah pokok yang agung tentang mencontoh Rasulullah saw. dalam berbagai perkataan, perbuatan dan perilakunya. Untuk itu Allah memerintahkan manusia untuk mensuritauladani Nabi saw. pada hari Ahzab dalam kesabaran, keteguhan, kepahlawanan, perjuangan dan kesabarannya dalam menanti pertolongan dari Rabb-nya.

Untuk itu, Allah Ta’ala berfirman kepada orang-orang yang tergoncang jiwanya, gelisah, gusar dan bimbang dalam perkara mereka pada hari Ahzaab, لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٌ (“Sesungguhnya telah ada pada [diri] Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.”) yaitu, mengapa kalian tidak mencontoh dan mensuritauladani sifat-sifatnya? Untuk itu Allah berfirman: لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا (“[yaitu] bagi orang-orang yang mengharap [rahmat] Allah dan [kedatangan] hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”)

Baca Juga:  Surah Muhammad Ayat 10-13; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Pada ayat ini, Allah memperingatkan orang-orang munafik bahwa sebenarnya mereka dapat memperoleh teladan yang baik dari Nabi saw. Rasulullah saw adalah seorang yang kuat imannya, berani, sabar, dan tabah menghadapi segala macam cobaan, percaya sepenuhnya kepada segala ketentuan Allah, dan mempunyai akhlak yang mulia.

Jika mereka bercita-cita ingin menjadi manusia yang baik, berbahagia hidup di dunia dan di akhirat, tentulah mereka akan mencontoh dan mengikutinya. Akan tetapi, perbuatan dan tingkah laku mereka menunjukkan bahwa mereka tidak mengharapkan keridaan Allah dan segala macam bentuk kebahagiaan hakiki itu.

Tafsir Quraish Shihab: Kalian benar-benar mendapatkan teladan yang baik pada pribadi Nabi Muhammad. Teladan bagi orang-orang yang mengharap kasih sayang Allah dan kesenangan hidup di akhirat. Teladan bagi orang-orang yang banyak berzikir mengingat Allah di setiap kesempatan, kala susah maupun senang.

Surah Al-Ahzab Ayat 22
وَلَمَّا رَءَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلۡأَحۡزَابَ قَالُواْ هَٰذَا مَا وَعَدَنَا ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَصَدَقَ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَمَا زَادَهُمۡ إِلَّآ إِيمَٰنًا وَتَسۡلِيمًا

Terjemahan: “Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata: “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita”. Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.

Tafsir Jalalain: وَلَمَّا رَءَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلۡأَحۡزَابَ (Dan tatkala orang-orang Mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu) yang terdiri dari orang-orang kafir قَالُواْ هَٰذَا مَا وَعَدَنَا ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ (mereka berkata, “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita.”) Yakni cobaan dan pertolongan dari Allah.

وَصَدَقَ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ (Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya) tentang yang dijanjikannya. وَمَا زَادَهُمۡ (Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka) إِلَّآ إِيمَٰنًا (kecuali iman) percaya mereka akan janji Allah وَتَسۡلِيمًا (dan ketundukan) kepada perintah-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir: Kemudian Allah berfirman mengabarkan tentang hamba-hamba-Nya yang beriman yang membenarkan janji Allah kepada mereka, serta menjadikan akibat baik untuk mereka di dunia dan di akhirat. Maka Allah berfirman:

وَلَمَّا رَءَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلۡأَحۡزَابَ قَالُواْ هَٰذَا مَا وَعَدَنَا ٱللَّهُ وَرَسُولُهُ (“Dan tatkala orang-orang Mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata: ‘Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita. Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya.’”) Ibnu ‘Abbas berkata: “Yang dimaksud adalah firman Allah dalam surah al-Baqarah:

Baca Juga:  Surah Al-Ahzab Ayat 23-24; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat.” (al-Baqarah: 214). Yaitu, inilah apa yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya berupa ujian dan cobaan yang membawa pertolongan yang amat dekat.”

Untuk itu Allah berfirman: وَصَدَقَ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُ (“Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya”) dan firman Allah: وَمَا زَادَهُمۡ إِلَّآ إِيمَٰنًا وَتَسۡلِيمًا (“Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.”) ini adalah dalil bertambah dan menguatnya keimanan yang masuk kepada manusia dan kondisi mereka. Sebagaimana jumhur para imam mengatakan, bahwa iman bertambah dan berkurang, hal ini sudah ditegaskan di awal syarh al-Bukhari. alhamdulillaH.

Tafsir Kemenag: Pada ayat ini, Allah menerangkan sikap dan tindakan kaum Muslimin dalam menghadapi Perang Ahzab. Mereka bekerja dan berjuang semata-mata karena Allah dan mengikuti perintah Nabi, bukan karena kepentingan diri sendiri. Seluruh harta bahkan jiwa raga mereka serahkan kepada Nabi untuk kepen-tingan perjuangan. Mereka berjuang dengan tabah dan sabar.

Semakin besar bahaya mengancam, semakin kuat iman dan ketabahan mereka. Ketika mereka melihat keadaan tentara sekutu yang jumlahnya sangat besar dan akan menyerbu mereka, sedang jumlah mereka hanya sedikit, mereka berkata, “Inilah yang telah dijanjikan Allah dan Rasul Nya kepada kita, berupa ujian dan cobaan, sebagai pendahuluan dari kemenangan yang akan datang.

Oleh karena itu, kita harus tabah dan sabar dalam menghadapinya.” Pada ayat yang lain diterangkan syarat-syarat kebahagiaan dan kemenangan yang akan diperoleh orang-orang yang beriman.

Allah berfirman: Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. (al-Baqarah/2: 214)

Baca Juga:  Surah Asy-Syu'ara Ayat 1-9; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Dan firman-Nya lagi: Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji? (al- ‘Ankabut/29: 2) Diriwayatkan oleh Ibnu Kasir bahwa pada waktu menggali parit sebelum tentara sekutu datang, Rasulullah saw pernah menyampaikan bahwa Jibril mengatakan kepadanya bahwa kerajaan Persia dan Romawi akan takluk di bawah kekuasaan kaum Muslimin.

Mendengar kabar berita itu, kaum Muslimin sangat senang karena mereka percaya bahwa itu adalah janji Allah. Tatkala datang tentara sekutu mengepung, mereka menganggap bahwa kedatangan tentara sekutu itu adalah ujian dan cobaan bagi mereka sebelum memperoleh kemenangan dan sebelum mereka menaklukkan Persia dan Romawi, sehingga mereka mengucapkan,

“Benar apa yang dijanjikan Allah itu dengan meluaskan agama Islam ke seluruh penjuru dunia di kemudian hari, dan benar pula apa yang diisyaratkan Allah untuk mencapai kemenangan dan kebahagiaan itu, yaitu bertawakal dan sabar dalam menerima cobaan dan halangan.”.

Tafsir Quraish Shihab: Saat menyaksikan pasukan sekutu dari kalangan kaum musyrik, orang-orang beriman mengatakan, “Inilah saat yang dijanjikan Allah kepada kami. Dia menjanjikan kemenangan setelah kami mengalami masa penuh penderitaan. Sungguh benar janji Allah dan rasul-Nya. Penderitaan itu tidak akan berpengaruh apa- apa, bahkan menambah kekuatan iman dan mengokohkan sikap pasrah mereka pada takdir Allah.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama
kandungan Surah Al-Ahzab Ayat 21-22berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S