Surah Al-A’raf Ayat 117-122; Seri Tadabbur Al-Qur’an

Surah Al-A'raf Ayat 117-122

Pecihitam.org – Allah SWT memberitahukan di dalam Surah Al-A’raf Ayat 117-122, bahwa Dia telah mewahyukan kepada hamba dan Rasul-Nya, Musa as. dalam situasi yang sangat genting itu, di mana pada saat itu Allah membedakan yang haq dari yang bathil. Dia memerintahkan Musa agar melemparkan tongkat yang ada di tangan kanannya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Allah berfirman di dalam Al Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 117-122;

Surah Al-A’raf Ayat 117
وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ مُوسَىٰ أَنْ أَلْقِ عَصَاكَ ۖ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ

Terjemahan: Dan Kami wahyukan kepada Musa: “Lemparkanlah tongkatmu!”. Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan.

Tafsir Jalalain: وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ مُوسَىٰ أَنْ أَلْقِ عَصَاكَ ۖ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ (Dan Kami wahyukan kepada Musa, “Lemparkanlah tongkatmu!” Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan) dengan membuang salah satu di antara kedua ta yang asal, yakni: tongkat itu mencaplok مَا يَأْفِكُونَ (apa yang mereka sulapkan) apa yang mereka balikkan pada pandangan mata orang dengan tipu sulap mereka.

Tafsir Quraish Shihab: Allah pun memerintahkan agar Musa melempar tongkatnya. Tibalah saat yang ditunggu, dan Mûsâ pun segera melemparkan tongkatnya. Seketika itu juga tongkat itu menelan dengan cepat pengelabuan dan kebohongan sihir mereka.

Tafsir Ibnu Katsir: Pada saat itu Allah membedakan yang haq dari yang bathil. Dia memerintahkan Musa agar melemparkan tongkat yang ada di tangan kanannya. فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ (Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan) Maksudnya memakan.

Baca Juga:  Surah Al-Maidah Ayat 41-44; Seri Tadabbur Al Qur'an

مَا يَأْفِكُونَ (Apa yang mereka sulapkan). Yaitu, apa yang telah mereka lemparkan dan apa yang mereka buat seakan-akan nyata, padahal sebenarnya adalah bathil. Ibnu Abbas berkata: “Lalu tongkat Musa itu tidaklah melewati tali-tali dan tongkat-tongkat mereka itu melainkan ditelannya”.

Surah Al-A’raf Ayat 118
فَوَقَعَ الْحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Terjemahan: Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan.

Tafsir Jalalain: فَوَقَعَ الْحَقُّ (Karena itu nyatalah yang benar) yakni telah tetap dan menang yang benar itu وَبَطَلَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (dan batallah yang selalu mereka kerjakan) yaitu perbuatan-perbuatan sihir mereka.

Tafsir Quraish Shihab: Maka nyatalah kebenaran yang berada di pihak Mûsâ dan batillah pengelabuan yang dilakukan para ahli sihir itu.

Surah Al-A’raf Ayat 119
فَغُلِبُوا هُنَالِكَ وَانْقَلَبُوا صَاغِرِينَ

Terjemahan: Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina.

Tafsir Jalalain: فَغُلِبُوا (Maka mereka kalah) yakni Firaun dan kaumnya هُنَالِكَ وَانْقَلَبُوا صَاغِرِينَ (di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina) artinya kini mereka menjadi orang-orang yang kecil lagi hina.

Baca Juga:  Surah Al-A'raf Ayat 130-131; Seri Tadabbur Al-Qur'an

Tafsir Quraish Shihab: Dalam pertemuan itu, Fir’aun beserta para pembantunya berada di pihak yang kalah. Mereka merasa sangat terhina dengan kekalahan ini.

Surah Al-A’raf Ayat 120
وَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سَاجِدِينَ

Terjemahan: Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud.

Tafsir Jalalain: Dan ahli-ahli sihir itu dengan serta-merta meniarapkan diri dengan bersujud.

Tafsir Quraish Shihab: Demikianlah halnya Fir’aun dan pembesar-pembesarnya. Adapun para ahli sihir itu, mereka tercengang kagum mendapati kebenaran yang terjadi itu, sehingga terdorong untuk sujud kepada Allah dan tunduk kepada kebenaran.

Surah Al-A’raf Ayat 121
قَالُوا آمَنَّا بِرَبِّ الْعَالَمِينَ

Terjemahan: Mereka berkata: “Kami beriman kepada Tuhan semesta alam,

Tafsir Quraish Shihab: Mereka berkata, “Kami beriman kepada Pencipta alam semesta yang menguasai serta mengaturnya.

Tafsir Jalalain: Mereka berkata, “Kami beriman kepada Tuhan semesta alam.

Surah Al-A’raf Ayat 122
رَبِّ مُوسَىٰ وَهَارُونَ

Terjemahan: “(yaitu) Tuhan Musa dan Harun”.

Tafsir Jalalain: (Yaitu Tuhan Musa dan Harun”) berkat pengetahuan mereka yang menyimpulkan bahwa apa yang telah mereka saksikan itu, yaitu tentang tongkat Musa semata-mata bukanlah perbuatan sihir.

Tafsir Quraish Shihab: Sesungguhnya Dia adalah Tuhan yang diyakini dan diimani oleh Musa dan Harun.”

Baca Juga:  Surah Hud Ayat 49; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir 118-122: Akhirnya para ahli sihir itu mengetahui bahwa hal itu merupakan sesuatu yang datang dari langit dan bukan sihir. Maka mereka pun meniarapkan diri dengan bersujud seraya mengatakan: “Kami beriman kepada Rabb semesta alam. Yaitu Rabb Musa dan Harun”.

Muhammad bin Ishaq berkata: “Tongkat Musa itu mengejar tali-tali dan tongkat-tongkat mereka satu persatu sehingga apa yang mereka lemparkan itu tidak terlihat lagi di lapangan.

Setelah itu, Musa as. mengambil kembali tongkatnya seperti sediakala. Dan para ahli sihir itu pun bersujud seraya berkata, “Kami beriman kepada Rabb semesta alam, yaitu Rabb Musa dan Harun. Seandainya ia adalah seorang tukang sihir, niscaya ia tidak dapat mengalahkan kami”.

Demikianlah telah kita tadabburi bersama Surah Al-A’raf Ayat 117-122 berdasarkan Tafsir Quraish Shihab, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Jalalain. Semoga bermanfaat.

M Resky S