Surah Al-Mumtahanah Ayat 13; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Mumtahanah Ayat 13

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Mumtahanah Ayat 13 ini, Allah menegaskan kembali larangan menjadikan orang-orang Yahudi, Nasrani, dan musyrik Mekah yang berniat jahat terhadap kaum Muslimin sebagai wali atau teman akrab, karena dikhawatirkan orang-orang yang beriman akan menyampaikan rahasia-rahasia penting kepada mereka.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Pada akhir ayat ini, Allah menerangkan bahwa orang-orang kafir itu telah putus asa untuk memperoleh kebaikan dari Allah di akhirat, karena kedurhakaan mereka kepada Rasulullah saw yang telah diisyaratkan kedatangannya dalam kitab-kitab mereka. Padahal, persoalan itu sudah dikuatkan pula dengan bukti-bukti yang jelas dan mukjizat yang nyata.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Mumtahanah Ayat 13

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَوَلَّوۡاْ قَوۡمًا غَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِمۡ قَدۡ يَئِسُواْ مِنَ ٱلۡءَاخِرَةِ كَمَا يَئِسَ ٱلۡكُفَّارُ مِنۡ أَصۡحَٰبِ ٱلۡقُبُورِ

Terjemahan: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa.

Tafsir Jalalain: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَوَلَّوۡاْ قَوۡمًا غَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِمۡ (Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian jadikan penolong kalian kaum yang Allah murka terhadap mereka) yaitu orang-orang Yahudi قَدۡ يَئِسُواْ مِنَ ٱلۡءَاخِرَةِ (sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat) yakni dari pahala akhirat, padahal mereka meyakini adanya hari akhirat; demikian itu karena mereka ingkar kepada Nabi saw. padahal mereka mengetahui, bahwa Nabi saw. itu adalah benar,

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 126-127; Seri Tadabbur Al Qur'an

كَمَا يَئِسَ ٱلۡكُفَّارُ (sebagaimana telah berputus asa orang-orang kafir) yang kini berada مِنۡ أَصۡحَٰبِ ٱلۡقُبُورِ (dalam kubur) yaitu orang-orang kafir yang telah mati terkubur, telah putus asa dari kebaikan akhirat. Demikian itu karena di dalam kubur diperlihatkan kepada mereka tempat kedudukan mereka di surga seandainya mereka beriman, sebagaimana diperlihatkan pula kepada mereka tempat kembali yang akan mereka tempati, yaitu neraka.

Tafsir Ibnu Katsir: Di akhir surah ini Allah Ta’ala melarang [dari] menjadikan orang-orang kafir sebagai penolong, sebagaimana Dia juga telah melarang darinya pada permulaan surah, dimana Dia berfirman: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَوَلَّوۡاْ قَوۡمًا غَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِمۡ (“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah.”) yaitu orang-orang Yahudi dan Nasrani serta seluruh orang kafir yang dimurkai dan dilaknat oleh Allah Ta’ala serta berhak mendapatkan pengusiran dari-Nya.

Lalu bagaimana mungkin kalian –wahai orang-orang beriman- akan menjadikan mereka sebagai penolong dan teman sedang mereka telah berputus asa dari kehidupan akhirat, yaitu berputus asa dari pahala dan kenikmatan yang ada di dalamnya.

Firman-Nya: كَمَا يَئِسَ ٱلۡكُفَّارُ مِنۡ أَصۡحَٰبِ ٱلۡقُبُورِ (“Sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada di dalam kubur berputus asa.”) dalam masalah ini terdapat dua pendapat:

  1. Pertama, sebagaimana orang-orang kafir yang masih hidup berputus asa terhadap kaum kerabat mereka yang telah berada di dalam kubur, karena setelah itu mereka tidak akan berkumpul lagi dengan mereka, sebab mereka berkeyakinan bahwa hari kebangkitan dan pengumpulan manusia itu tidak pernah ada, maka harapan mereka pun telah putus dari kerabat-kerabat mereka sesuai dengan keyakinan mereka.
  2. Kedua, sebagaimana orang-orang kafir yang sudah berada di dalam kubur berputus asa dari segala bentuk kebaikan.
Baca Juga:  Surah Fussilat Ayat 6-8; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Al-A’masy menceritakan dari Abudh Dhuha, dari Masruq, dari Ibnu Mas’ud mengenai firman-Nya: كَمَا يَئِسَ ٱلۡكُفَّارُ مِنۡ أَصۡحَٰبِ ٱلۡقُبُورِ (“Sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada di dalam kubur berputus asa.”) ia mengatakan:

“Sebagaimana orang kafir ini berputus asa jika sudah meninggal dan melihat serta mengetahui balasan yang akan dia diterima .” ini adalah pendapat Mujahid, ‘Ikrimah, Muqatil, Ibnu Zaid, al-Kilabi, Manshur, dan menjadi pilihan Ibnu Jarir. Segala puji dan sanjungan hanya milik Allah.

Tafsir Kemenag: Diriwayatkan oleh Ibnu Mundhir dari Ibnu Ishaq dari ‘Ikrimah dan Abu Sa’id dari Ibnu ‘Abbas, ia menerangkan bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar dan Zaid bin haritsah bersahabat dengan orang-orang Yahudi. Maka turunlah ayat ini yang melarang kaum Muslimin berteman erat dengan orang yang dimurkai Allah.

Dalam ayat ini, Allah menegaskan kembali larangan menjadikan orang-orang Yahudi, Nasrani, dan musyrik Mekah yang berniat jahat terhadap kaum Muslimin sebagai wali atau teman akrab, karena dikhawatirkan orang-orang yang beriman akan menyampaikan rahasia-rahasia penting kepada mereka.

Baca Juga:  Surah Al-Kahfi Ayat 77-78; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Pada akhir ayat ini, Allah menerangkan bahwa orang-orang kafir itu telah putus asa untuk memperoleh kebaikan dari Allah di akhirat, karena kedurhakaan mereka kepada Rasulullah saw yang telah diisyaratkan kedatangannya dalam kitab-kitab mereka. Padahal, persoalan itu sudah dikuatkan pula dengan bukti-bukti yang jelas dan mukjizat yang nyata.

Keputusasaan mereka untuk memperoleh rahmat Allah di hari akhirat sama halnya dengan keputusasaan mereka di dalam kubur karena mereka tidak percaya adanya kebangkitan kembali di akhirat.

Tafsir Quraish Shihab: Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, janganlah kalian jadikan kaum yang dimurkai Allah sebagai penolong. Sesungguhnya mereka itu telah berputus asa terhadap negeri akhirat dengan pembalasan dan perhitungan yang ada sebagaimana orang-orang kafir berputus asa terhadap peristiwa dihidupkannya kembali para penghuni kubur.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Mumtahanah Ayat 13 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S