Surah At-Taubah Ayat 113-114; Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an

Surah At-Taubah Ayat 113-114

Pecihitam.org – Kandungan Surah At-Taubah Ayat 113-114 ini, Allah Swt melarang orang mukmin untuk memohon ampunan bagi orang-orang Musyrik, meskipun mereka adalah kerabat dan sanak saudara. Karena orang yang mati dalam keadaan musyrik akan dimasukkan ke dalam neraka tidak ada harapan pengampunan baginya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an Surah At-Taubah Ayat 113-114

Surah At-Taubah Ayat 113
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَىٰ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ

Terjemahan: Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam.

Tafsir Jalalain: Ayat ini diturunkan berkenaan dengan permohonan ampunan Nabi SAW buat pamannya, yaitu Abu Thalib dan sekaligus berkenaan pula dengan permohonan ampunan sebagian para sahabat terhadap kedua orang-orang tua mereka masing-masing yang musyrik.

مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَىٰ (Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun kepada Allah bagi orang-orang musyrik walaupun orang-orang musyrik itu kaum kerabat)nya, yakni familinya sendiri

Baca Juga:  Surah Ibrahim Ayat 1; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ (sesudah jelas bagi mereka bahwasanya orang-orang yang musyrik itu adalah penghuni-penghuni Jahim) yakni neraka, lantaran mereka mati dalam keadaan kafir.

Tafsir Quraish Shihab: Nabi dan orang-orang Mukmin tidak boleh memohonkan ampunan bagi orang-orang musyrik– meskipun mereka adalah orang-orang terdekat mereka–saat mereka mengetahui bahwa orang-orang musyrik yang mati dalam kekafiran berhak menjadi penghuni neraka untuk selamanya.

Surah At-Taubah Ayat 114
وَمَا كَانَ اسْتِغْفَارُ إِبْرَاهِيمَ لِأَبِيهِ إِلَّا عَنْ مَوْعِدَةٍ وَعَدَهَا إِيَّاهُ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ أَنَّهُ عَدُوٌّ لِلَّهِ تَبَرَّأَ مِنْهُ ۚ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَأَوَّاهٌ حَلِيمٌ

Terjemahan: Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri dari padanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun.

Baca Juga:  Surah Sad ayat 21-25; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Jalalain: وَمَا كَانَ اسْتِغْفَارُ إِبْرَاهِيمَ لِأَبِيهِ إِلَّا عَنْ مَوْعِدَةٍ وَعَدَهَا إِيَّاهُ (Dan permintaan ampun dari Ibrahim kepada Allah untuk bapaknya (pamannya) tidak lain hanya karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu) melalui perkataan Nabi Ibrahim sendiri, seperti apa yang diungkapkan oleh firman-Nya, “Aku akan mintakan ampun bagimu kepada Rabbku.” (Q.S. Maryam 47) Nabi Ibrahim menjanjikan demikian dengan harapan semoga bapak (paman)nya itu mau masuk Islam.

فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ أَنَّهُ عَدُوٌّ لِلَّهِ (Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya/pamannya itu adalah musuh Allah) lantaran ia mati dalam keadaan kafir تَبَرَّأَ مِنْهُ (maka Ibrahim berlepas diri daripadanya) kemudian Nabi Ibrahim berhenti dari memintakan ampunannya.

إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَأَوَّاهٌ (Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut) banyak merendahkan diri dan berdoa kepada Allah حَلِيمٌ (lagi penyantun) sangat sabar di dalam menahan derita.

Baca Juga:  Surah At-Taubah Ayat 71; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Tafsir Quraish Shihab: Permohonan ampunan yang dilakukan Ibrahim untuk ayahnya tidak lain adalah untuk memenuhi janji Ibrahim kepadanya untuk beriman.

Tetapi setelah ia mengetahui bahwa ayahnya adalah musuh Allah, yang tetap bersikeras mempertahankan kesyirikan sampai mati, maka ia lepas tangan dan tidak memohonkan ampunan lagi.

Ibrahim adalah orang yang banyak berdoa dan tunduk kepada Allah serta sangat penyabar menghadapi segala keburukan.

Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah At-Taubah Ayat 113-114 berdasarkan Tafsir Jalalain dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga bermanfaat dan semoga khazanah ilmu Al-Qur’an kita semakin bertambah. Amin

M Resky S