Surah Hud Ayat 50-52; Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an

Surah Hud Ayat 50-52

Pecihitam.org – Kandungan Surah Hud Ayat 50-52 ini menceritakan kehidupan Nabi Hud dan kaumnya. Sebagaimana Nabi-Nabi lainya, Nabi Hud menyeru kepada kaumnya, yaitu kaum Ad, agar menyembah Allah Yang Maha Esa.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an Surah Hud Ayat 50-52

Surah Hud Ayat 50
وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ۚ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا مُفْتَرُونَ

Terjemahan: Dan kepada kaum ‘Ad (Kami utus) saudara mereka, Huud. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan saja.

Tafsir Jalalain: وَ (Dan) Kami utuskan إِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ (kepada kaum Ad saudara mereka) dari kabilah mereka sendiri هُودًا ۚ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ (Hud. Ia berkata, “Hai kaumku! Sembahlah Allah) artinya esakanlah Allah

مَا لَكُمْ (sekali-kali tidak ada bagi kalian) huruf min di sini zaidah مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ (Tuhan selain Dia, tiada lain) إِنْ أَنْتُمْ (kalian) yang dimaksud adalah penyembahan kalian terhadap berhala-berhala itu إِلَّا مُفْتَرُونَ (hanyalah mengada-adakan saja) kalian berdusta terhadap Allah.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah berfirman: وَ (Dan) sungguh telah kami utus: إِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا (Kepada kaum Aad [Kami utus] saudara mereka, Huud) Supaya memerintahkan mereka beribadah hanya kepada Allah saja, tidak menyekutukan-Nya dan melarang mereka dari beribadah kepada berhala-berhala yang mereka ada-adakan dan memberi nama dengan nama-nama Ilah.

Baca Juga:  Surah Hud Ayat 100-101; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Tafsir Quraish Shihab: Kepada kaum ‘Ad pertama, Kami telah mengutus Hud, saudara dari kabilah mereka. Hud berkata kepada mereka, “Wahai kaumku, sembahlah Allah yang Mahaesa, karena tidak ada yang patut kalian sembah selain Dia. Sesungguhnya anggapan kalian bahwa Allah mempunyai sekutu yang patut disembah dan dijadikan perantara adalah kebohongan belaka.”

Surah Hud Ayat 51
يَا قَوْمِ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا ۖ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى الَّذِي فَطَرَنِي ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Terjemahan: Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan(nya)?”

Tafsir Jalalain: يَا قَوْمِ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ (Hai kaumku! Aku tidak meminta kepada kalian atas hal ini) yakni menganjurkan mentauhidkan Allah أَجْرًا ۖ إِنْ (upah. Tiada lain)

أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى الَّذِي فَطَرَنِي (upahku hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku) yang telah menjadikan aku أَفَلَا تَعْقِلُونَ (Maka tidakkah kalian memikirkannya?”)

Tafsir Ibnu Katsir: Nuh As juga Memberitahukan kepada mereka bahwa dia (Huud as) tidak meminta dari mereka upah atas nasihat dan penyampaian dari Allah ini, akan tetapi dia hanya mengharapkan pahala dari Allah Ta’ala yang telah menciptakannya. Apakah kamu tidak berfikir; orang yang mengajakmu kepada perbaikan dunia dan akhirat tanpa mengharapkan upah,

Tafsir Quraish Shihab: Wahai kaumku, aku tidak bermaksud menyampaikan nasihat ini untuk mendapatkan imbalan dari kalian, baik berupa kedudukan, kekuasaan maupun harta.

Baca Juga:  Surah Hud Ayat 116-117; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Aku hanya mengharapkan imbalan dari Allah yang telah menciptakan aku. Hendaknya kalian tidak dikuasai oleh kelalaian yang membuat kalian tidak dapat berpikir dan tidak mampu membedakan mana yang bermanfaat dan mana yang membawa mudarat.

Surah Hud Ayat 52
وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَىٰ قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ

Terjemahan: Dan (dia berkata): “Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa”.

Tafsir Jalalain: وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ (Dan dia berkata, “Hai kaumku! Mohonlah ampun kepada Rabb kalian) dari kemusyrikan ثُمَّ تُوبُوا (lalu bertobatlah kalian) kembalilah kalian إِلَيْهِ (kepada-Nya) dengan menjalankan ketaatan

يُرْسِلِ السَّمَاءَ (niscaya Dia menurunkan hujan) air hujan yang sebelumnya mereka kekeringan عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (kepada kalian dengan derasnya) sangat deras وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَىٰ (dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada) bersama dengan

قُوَّتِكُمْ (kekuatanmu) yaitu berupa harta benda dan anak-anak وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ (dan janganlah kalian berpaling dengan berbuat dosa.”) yakni berbuat kemusyrikan.

Tafsir Ibnu Katsir: Kemudian dia menyuruh mereka untuk memohon ampunan yang dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu dan bertaubat dari dosa yang sedang mereka hadapi.

Barangsiapa memiliki sifat ini, maka Allah memudahkan kepadanya rizkinya juga menggampangkan urusannya dan memelihara keadaannya. Untuk itu Allah berfirman: يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (Niscaya Allah menurunkan hujan yang sangat deras atasmu)

Baca Juga:  Surah Hud Ayat 36-39; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Dalam hadits disebutkan: “Barangsiapa yang senantiasa memohon ampunan, maka Allah menjadikan untuknya dari setiap kesedihan ada kelapangan, dan dari setiap kesempitan ada jalan keluar dan memberinya rizki (dari jalan/jumlah) yang tidak terduga.” (HR. Abu Dawud No. 1581, Ibnu Majah No. 3819).

Tafsir Quraish Shihab: Wahai kaumku, mohonlah kepada Pencipta kalian agar mengampuni segala dosa. Lalu, kembalilah kalian kepada-Nya. Sesungguhnya jika kalian melakukan hal itu, Dia akan mengaruniakan hujan deras berturut-turut sehingga kalian akan memperoleh kebaikan yang semakin banyak.

Dan Dia pun akan menambah kekuatan yang ada pada kalian, yang kalian bangga-banggakan itu! Janganlah kalian berpaling dari seruannya dengan terus melakukan kejahatan yang mengantarkan kalian pada kehancuran.”

Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Hud Ayat 50-52 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S