Surah Ibrahim Ayat 10-12; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Ibrahim Ayat 10-12

Pecihitam.org – Kandungan Surah Ibrahim Ayat 10-12 ini, Para Nabi mengajak umat manusia menuju kesucian dari berbagai dosa. Maka, manusia yang tercemar dosa dan kerusakan, tidak akan mendengarkan perkataannya. Secara lahiriah semua manusia sama, namun batin dan spiritual masing-masing berbeda-beda.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Siapapun, kecuali Tuhan, tiada yang mengetahuinya. Maka, janganlah menilai seseorang berdasarkan kondisi lahirnya. Bertawakal kepada Allah dalam menghadapi para penentang merupakan konsekuensi keimanan kepada Allah. Seorang mukmin tidak akan berputus asa menghadapi keingkaran orang-orang kafir.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Ibrahim Ayat 10-12

Surah Ibrahim Ayat 10
قَالَتْ رُسُلُهُمْ أَفِي اللَّهِ شَكٌّ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ يَدْعُوكُمْ لِيَغْفِرَ لَكُمْ مِنْ ذُنُوبِكُمْ وَيُؤَخِّرَكُمْ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۚ قَالُوا إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُنَا تُرِيدُونَ أَنْ تَصُدُّونَا عَمَّا كَانَ يَعْبُدُ آبَاؤُنَا فَأْتُونَا بِسُلْطَانٍ مُبِينٍ

Terjemahan: Berkata rasul-rasul mereka: “Apakah ada keragu-raguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi? Dia menyeru kamu untuk memberi ampunan kepadamu dari dosa-dosamu dan menangguhkan (siksaan)mu sampai masa yang ditentukan?” Mereka berkata: “Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami juga. Kamu menghendaki untuk menghalang-halangi (membelokkan) kami dari apa yang selalu disembah nenek moyang kami, karena itu datangkanlah kepada kami, bukti yang nyata”.

Tafsir Jalalain: قَالَتْ رُسُلُهُمْ أَفِي اللَّهِ شَكٌّ (Berkata rasul-rasul mereka, “Apakah ada keraguan terhadap Allah) istifham di sini mengandung makna ingkar; artinya tentu saja tidak ada keraguan di dalam mentauhidkan-Nya mengingat adanya bukti-bukti yang jelas menunjukkan ke arah itu,

فَاطِرِ (Pencipta) yang menciptakan السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ يَدْعُوكُمْ (langit dan bumi? Dia menyeru kalian) supaya taat kepada-Nya لِيَغْفِرَ لَكُمْ مِنْ ذُنُوبِكُمْ (untuk memberi ampunan kepada kalian dari dosa-dosa kalian) huruf min adalah huruf zaidah. Karena sesungguhnya Islam itu menghapus semua dosa yang sebelumnya. Atau huruf min itu bermakna tab’idh yang artinya sebagian daripada dosa-dosa kalian. Dimaksud untuk mengecualikan dosa-dosa yang menyangkut hak-hak hamba-hamba Allah.

وَيُؤَخِّرَكُمْ (dan menangguhkan kalian) tanpa mengazab kalian إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى (sampai masa yang ditentukan?”) sampai kalian mati. قَالُوا إِنْ (Mereka berkata, “Tiada lain) tidak lain أَنْتُمْ إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُنَا تُرِيدُونَ أَنْ تَصُدُّونَا عَمَّا كَانَ يَعْبُدُ آبَاؤُنَا (kalian adalah manusia biasa seperti kami juga. Kalian menghendaki untuk menghalang-halangi kami dari apa yang selalu disembah oleh nenek moyang kami) yaitu berhala-berhala sesembahan mereka,

فَأْتُونَا بِسُلْطَانٍ مُبِينٍ (karena itu datangkanlah kepada kami bukti yang nyata.”) hujah yang jelas untuk membuktikan kebenaran kalian itu.

Baca Juga:  Surah Ibrahim Ayat 52; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: Allah memberitakan tentang perdebatan yang terjadi antara orang-orang kafir dan para Rasul mereka, karena ketika umat mereka menghadapi para Rasul itu dengan keraguan terhadap apa yang disampaikan kepada mereka, yaitu supaya mereka beribadah kepada Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya, para Rasul itu berkata: أَفِي اللَّهِ شَكٌّ (“Apakah ada keragu-raguan terhadap Allah?”).

Para Rasul berkata: يَدْعُوكُمْ لِيَغْفِرَ لَكُمْ مِنْ ذُنُوبِكُمْ (“Dia menyeru kamu untuk memberi ampunan kepadamu dari dosa-dosamu,”) yakni di kampung akhirat.

وَيُؤَخِّرَكُمْ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى (“Dan menangguhkan [siksaan]mu sampai masa yang ditentukan.”) maksudnya, di dunia ini. Seperti firman Allah: “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu dan bertaubat kepada-Nya.

Maka umat-umat itu berkata kepada para Rasul sambil menghujat kedudukan mereka sebagai Rasul setelah mereka menerima kedudukan pertama, mereka berkata:

إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُنَا (“Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami juga.”) Maksudnya, bagaimana kami mengikuti kalian hanya karena kata-kata kalian saja dan kami belum melihat mukjizat apa pun dari kalian.

فَأْتُونَا بِسُلْطَانٍ مُبِينٍ (“Karena itu datangkanlah kepada kami bukti yang nyata.”) maksudnya yang luar biasa yang kami minta kepada kalian.

Tafsir Quraish Shihab: Dengan rasa tidak percaya dan heran menghadapi keragu-raguan mereka akan adanya Allah dan keesaan-Nya, para rasul itu, kemudian, mengatakan kepada kaum mereka masing-masing, “Apakah ada keraguan mengenai adanya Allah dan keesaan-Nya sebagai Tuhan, padahal Dia adalah pencipta langit dan bumi tanpa contoh sebelumnya.

Dia menyeru kalian agar Dia mengampuni dosa-dosa yang kalian lakukan sebelum beriman, dan membiarkan kalian tetap hidup sampai datang ajal?”

Dengan keras kepala, mereka mengatakan kepada rasul masing-masing, “Kalian hanyalah manusia seperti kami. Tidak ada kelebihan yang membuat kalian berhak menjadi rasul. Dengan seruan itu, kalian hanya ingin menghalangi kami untuk melakukan ibadah yang telah ada sejak zaman nenek moyang kami. Berilah kami bukti yang jelas seperti yang kami usulkan!”

Surah Ibrahim Ayat 11
قَالَتْ لَهُمْ رُسُلُهُمْ إِنْ نَحْنُ إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَمُنُّ عَلَىٰ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ۖ وَمَا كَانَ لَنَا أَنْ نَأْتِيَكُمْ بِسُلْطَانٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

Terjemahan: Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka: “Kami tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan tidak patut bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan izin Allah. Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertawakkal.

Baca Juga:  Surah Ibrahim Ayat 49-51; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Jalalain: قَالَتْ لَهُمْ رُسُلُهُمْ إِنْ (Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka, “Tiada lain) tidak lain نَحْنُ إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ (kami ini hanyalah manusia biasa sama dengan kalian) persis seperti apa yang kalian katakan itu.

وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَمُنُّ عَلَىٰ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ (akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya) berupa kenabian. وَمَا كَانَ (Dan tidak patut) tidak layak

لَنَا أَنْ نَأْتِيَكُمْ بِسُلْطَانٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ (bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kalian melainkan dengan izin Allah) berdasarkan perintah-Nya karena sesungguhnya kami ini adalah hamba-hamba yang dipelihara oleh-Nya.

وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ (Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal.”) hanya percaya kepada-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir: قَالَتْ لَهُمْ رُسُلُهُمْ إِنْ نَحْنُ إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ (“Para Rasul mereka berkata kepada mereka: ‘Kami tidak lain hanyalah manusia seperti kamu,’”) memang benar, kami ini adalah seperti kalian dalam sifat sebagai manusia,

وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَمُنُّ عَلَىٰ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ (“Akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya,”) yaitu, dengan diangkat sebagai Rasul dan Nabi.

وَمَا كَانَ لَنَا أَنْ نَأْتِيَكُمْ بِسُلْطَانٍ (“Dan tidak patut bagi kami mendatangkan sesuatu bukti kepadamu,”) sesuai dengan permintaan kalian; illaa bi-idznillaaHi (“melainkan dengan izin Allah”) yakni setelah kami memohon kepada Nya dan izin-Nya untuk kami.

وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ (“Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertawakkal,”) dalam segala urusan mereka.

Tafsir Quraish Shihab: Para rasul itu menjawab, “Kami memang hanya manusia biasa sebagaimana kalian katakan, tetapi Allah memilih hamba-Nya yang Dia kehendaki untuk dijadikan nabi dan rasul.

Kami tidak mampu memberikan bukti seperti yang kalian usulkan kecuali dengan kemudahan dari Allah. Hanya kepada-Nyalah orang-orang Mukmin boleh bertawakal, dan kami akan bertawakal dengan penuh kesabaran atas sikap keras kepala kalian.”

Surah Ibrahim Ayat 12
وَمَا لَنَا أَلَّا نَتَوَكَّلَ عَلَى اللَّهِ وَقَدْ هَدَانَا سُبُلَنَا ۚ وَلَنَصْبِرَنَّ عَلَىٰ مَا آذَيْتُمُونَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ

Baca Juga:  Surah Al-Qashash Ayat 14-17; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Terjemahan: Mengapa kami tidak akan bertawakkal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkal itu, berserah diri”.

Tafsir Jalalain: وَمَا لَنَا (dan mengapa kami) huruf allaa asalnya adalah gabungan daripada an dan laa أَلَّا نَتَوَكَّلَ عَلَى اللَّهِ (tidak bertawakal kepada Allah) artinya tidak ada yang melarang kami untuk melakukan hal tersebut.

وَقَدْ هَدَانَا سُبُلَنَا ۚ وَلَنَصْبِرَنَّ عَلَىٰ مَا آذَيْتُمُونَا (padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap perlakuan-perlakuan kalian yang menyakitkan kami) di dalam menghadapi gangguan-gangguan yang kalian lakukan terhadap kami.

وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ (Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakal berserah diri.”)

Tafsir Ibnu Katsir: وَمَا لَنَا أَلَّا نَتَوَكَّلَ عَلَى اللَّهِ (“Mengapa kami tidak bertawakkal kepada Allah?”) Maksudnya, apa yang menghalangi kami bertawakkal kepada Allah, padahal Allah telah menunjukkan jalan yang paling lurus, paling jelas dan paling terang.

وَلَنَصْبِرَنَّ عَلَىٰ مَا آذَيْتُمُونَا (“Dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami,”) baik berupa perkataan yang buruk maupun perbuatan yang hina.

وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ (“Dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang yang bertawakkal itu berserah diri.”)

Tafsir Quraish Shihab: Atas alasan apa kami tidak bertawakal kepada Allah, sedang Dia telah membimbing tiap orang di antara kami semua kepada jalan yang telah ditentukan dan harus dilalui dalam agama?

Sungguh kami akan menegaskan sikap berserah diri kami kepada Allah dan betul-betul akan tabah menghadapi penganiayaan yang kalian lakukan kepada kami, berupa sikap keras kepala dan usul untuk mendatangkan mukjizat. Hanya kepada Allahlah orang-orang boleh berserah diri.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Ibrahim Ayat 10-12 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S