Surah Saba Ayat 43-45; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Saba Ayat 43-45

Pecihitam.org – Kandungan Surah Saba Ayat 43-45 ini, dijelaskan dua tuduhan lebih lanjut pemuka kaum kafir Mekah terhadap Islam. Pertama, menuduh Nabi Muhammad hanyalah seorang manusia biasa yang menyampaikan Ayat-Ayat Al-Qur’an kepada mereka dengan maksud menghalangi mereka menjalankan agama syirik yang diwarisi dari nenek moyang mereka.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Kedua, mereka menuduh Al-Qur’an sebagai suatu kebohongan yang dibuat-buat. Al-Qur’an itu hanyalah buatan Muhammad saw, bukan wahyu dari Allah swt, dan isinya tidak benar.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Saba Ayat 43-45

Surah Saba Ayat 43
وَإِذَا تُتۡلَىٰ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتُنَا بَيِّنَٰتٍ قَالُواْ مَا هَٰذَآ إِلَّا رَجُلٌ يُرِيدُ أَن يَصُدَّكُمۡ عَمَّا كَانَ يَعۡبُدُ ءَابَآؤُكُمۡ وَقَالُواْ مَا هَٰذَآ إِلَّآ إِفۡكٌ مُّفۡتَرًى وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لِلۡحَقِّ لَمَّا جَآءَهُمۡ إِنۡ هَٰذَآ إِلَّا سِحۡرٌ مُّبِينٌ

Terjemahan: Dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-Ayat Kami yang terang, mereka berkata: “Orang ini tiada lain hanyalah seorang laki-laki yang ingin menghalangi kamu dari apa yang disembah oleh bapak-bapakmu”, dan mereka berkata: “(Al Quran) ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan saja”. Dan orang-orang kafir berkata terhadap kebenaran tatkala kebenaran itu datang kepada mereka: “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata”.

Tafsir Jalalain: وَإِذَا تُتۡلَىٰ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتُنَا (Dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-Ayat Kami) yakni Alquran بَيِّنَٰتٍ (yang terang) yang jelas melalui lisan nabi Kami, yaitu Muhammad saw. قَالُواْ مَا هَٰذَآ إِلَّا رَجُلٌ يُرِيدُ أَن يَصُدَّكُمۡ عَمَّا كَانَ يَعۡبُدُ ءَابَآؤُكُمۡ (mereka berkata, “Orang ini tiada lain hanyalah seorang laki-laki yang ingin menghalangi kalian dari apa yang disembah oleh bapak-bapak kalian”) yaitu berupa berhala-berhala,

وَقَالُواْ مَا هَٰذَآ إِلَّآ (dan mereka berkata, “Tidak lain ini) yakni Alquran ini إِفۡكٌ (hanyalah kebohongan) مُّفۡتَرًى (yang diada-adakan saja”) atas nama Allah. وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لِلۡحَقِّ (Dan orang-orang kafir berkata terhadap kebenaran) yakni Alquran لَمَّا جَآءَهُمۡ إِنۡ (tatkala kebenaran itu datang kepada mereka, “Tidak lain) هَٰذَآ إِلَّا سِحۡرٌ مُّبِينٌ (ini hanyalah sihir yang nyata”) sihir yang jelas.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah Ta’ala mengabarkan tentang orang-orang kafir, bahwa mereka berhak mendapatkan hukuman dan adzab yang pedih. Karena jika dibacakan kepada mereka Ayat-Ayat-Nya yang mengandung penjelasan yang mereka dengarkan dalam keadaan segar dan langsung dari lisan Rasulullah saw.:

قَالُواْ مَا هَٰذَآ إِلَّا رَجُلٌ يُرِيدُ أَن يَصُدَّكُمۡ عَمَّا كَانَ يَعۡبُدُ ءَابَآؤُكُمۡ (“Mereka berkata: ‘Orang ini tidak lain hanyalah seorang laki-laki yang ingin menghalangi kamu dari apa yang disembah oleh bapak-bapakmu.”) yaitu sesungguhnya, menurut mereka agama nenek moyang merekalah yang benar dan agama yang dibawa Rasulullah adalah agama yang bathil. Semoga mereka dan nenek moyang mereka mendapat laknat Allah Swt.

وَقَالُواْ مَا هَٰذَآ إِلَّآ إِفۡكٌ مُّفۡتَرًى (“Dan mereka berkata: ‘[Al-Qur’an] ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan saja.”) yaitu al-Qur’an. وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لِلۡحَقِّ لَمَّا جَآءَهُمۡ إِنۡ هَٰذَآ إِلَّا سِحۡرٌ مُّبِينٌ (“Dan orang-orang kafir berkata terhadap kebenaran tatkala kebenaran itu datang kepada mereka: ‘Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.’”)

Baca Juga:  Surah Saba Ayat 18-19; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Pada Ayat ini dijelaskan dua tuduhan lebih lanjut pemuka kaum kafir Mekah terhadap Islam. Pertama, menuduh Nabi Muhammad hanyalah seorang manusia biasa yang menyampaikan Ayat-Ayat Al-Qur’an kepada mereka dengan maksud menghalangi mereka menjalankan agama syirik yang diwarisi dari nenek moyang mereka. Maksudnya, Nabi Muhammad saw hanya manusia biasa, bukan malaikat, dan tidak memiliki keistimewaan berupa kekayaan, dan sebagainya.

Tujuan Nabi Muhammad hanyalah menjauhkan mereka dari agama nenek moyang mereka. Dengan demikian, mereka memandang agama nenek moyang mereka itu lebih baik daripada agama yang dibawa Nabi Muhammad saw.

Kedua, mereka menuduh Al-Qur’an sebagai suatu kebohongan yang dibuat-buat. Al-Qur’an itu hanyalah buatan Muhammad saw, bukan wahyu dari Allah swt, dan isinya tidak benar.

Di sisi lain, mereka melihat kenyataan bahwa banyak manusia yang tertarik pada Al-Qur’an. Mereka sendiri pun ketika membaca atau dibacakan Ayat-Ayat Al-Qur’an juga merasa tertarik. Ketika melihat kandungan Al-Qur’an, mereka yakin bahwa itu tidak mungkin buatan Muhammad karena ia tidak belajar kepada siapa pun dan tidak bisa pula tulis baca.

Mereka menjadi sadar bahwa tuduhan mereka terhadap Al-Qur’an itu salah. Kenyataan itu menghendaki mereka untuk mencari alasan lain. Akhirnya, mereka menuduh Al-Qur’an adalah sihir, dan karena pengaruhnya yang luar biasa, mereka menganggap sihirnya itu luar biasa hebatnya. Begitulah sifat orang kafir, ketika mereka tidak mampu lagi membantah kebenaran Al-Qur’an, mereka mencercanya dan mencari-cari alasan lain yang tak masuk akal, sebagaimana Allah berfirman:

Dan apabila mereka melihat suatu tanda (kebesaran) Allah, mereka memperolok-olokkan. Dan mereka berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata. (ash-shaffat/37: 14-15)

Firman-Nya juga: Dan jika mereka (orang-orang musyrik) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, “(Ini adalah) sihir yang terus-menerus.” (al-Qamar/54: 2).

Tafsir Quraish Shihab: Apabila Ayat-Ayat Kami yang jelas kebenarannya itu dibacakan kepada orang-orang kafir, mereka akan berkata, “Ini tidak lain hanyalah suatu upaya seseorang yang ingin mencegah kalian untuk menyembah sesembahan nenek moyang kalian.” Mereka juga akan berkata,

“Al-Qur’ân ini tidak lain hanyalah suatu kebohongan yang dibuat-buat.” Dan orang-orang kafir itu akan berkata tentang al-Qur’ân yang datang kepada mereka bahwa ia hanyalah sihir yang nyata.

Surah Saba Ayat 44
وَمَآ ءَاتَيۡنَٰهُم مِّن كُتُبٍ يَدۡرُسُونَهَا وَمَآ أَرۡسَلۡنَآ إِلَيۡهِمۡ قَبۡلَكَ مِن نَّذِيرٍ

Terjemahan: Dan Kami tidak pernah memberikan kepada mereka kitab-kitab yang mereka baca dan sekali-kali tidak pernah (pula) mengutus kepada mereka sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun..

Tafsir Jalalain: وَمَآ ءَاتَيۡنَٰهُم مِّن كُتُبٍ يَدۡرُسُونَهَا وَمَآ أَرۡسَلۡنَآ إِلَيۡهِمۡ قَبۡلَكَ مِن نَّذِيرٍ (Dan Kami tidak pernah memberikan kepada mereka Kitab-kitab yang mereka baca dan sekali-kali tidak pernah pula mengutus kepada mereka sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun) maka berdasarkan alasan apakah mereka mendustakanmu?.

Baca Juga:  Surah Saba Ayat 46; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: وَمَآ ءَاتَيۡنَٰهُم مِّن كُتُبٍ يَدۡرُسُونَهَا وَمَآ أَرۡسَلۡنَآ إِلَيۡهِمۡ قَبۡلَكَ مِن نَّذِيرٍ (“Dan Kami tidak pernah memberikan kepada mereka kitab-kitab yang mereka baca dan sekali-sekali tidak pernah [pula] mengutus kepada mereka sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun.”) yaitu tidak ada kitab yang diturunkan oleh Allah kepada bangsa Arab sebelum al-Qur’an dan tidak ada seorang Nabi pun yang diutus kepada mereka sebelum Muhammad saw. Dahulu mereka amat menginginkan hal tersebut dan mereka berkata:

“Seandainya datang kepada kami seorang pemberi peringatan atau diturunkan satu kitab kepada kami, niscaya kami menjadi orang yang lebih mendapat hidayah dibandingkan orang-orang selain kami.” Tetapi tatkala Allah memberikan nikmat tersebut kepada mereka, merekapun mendustakan, menentang dan mengingkarinya.

Tafsir Kemenag: Allah membantah tuduhan kaum kafir Mekah itu dengan dua alasan. Pertama, agama syirik dari nenek moyang mereka itu tidaklah berdasar suatu kitab suci dari Allah; dan kedua, agama itu tidak diajarkan oleh nabi-Nya.

Agama yang benar haruslah mempunyai kitab suci sebagai landasan ajaran, karena pikiran manusia tidak terjamin kebenarannya. Allah berfirman: Atau apakah pernah Kami berikan sebuah kitab kepada mereka sebelumnya, lalu mereka berpegang (pada kitab itu)? (az-Zukhruf/43: 21)

Di samping kitab suci, agama harus mempunyai seorang nabi yang diutus Allah untuk menerima dan mengajarkan isi kitab suci itu. Allah berfirman:

Atau pernahkah Kami menurunkan kepada mereka keterangan, yang menjelaskan (membenarkan) apa yang (selalu) mereka persekutukan dengan Tuhan? (ar-Rum/30: 35)

Agama syirik nenek moyang kaum kafir Mekah itu tidak mempunyai dasar kitab suci dan tidak diajarkan seorang nabi dari Allah. Oleh karena itu, agama tersebut salah, dan mereka tidak patut mengikuti agama yang salah itu.

Agama yang benar adalah Islam karena berdasarkan wahyu dari Allah yaitu Al-Qur’an dan disampaikan oleh seorang nabi yaitu Muhammad saw. Mereka seyogyanya menerima agama yang dibawa Nabi Muhammad tersebut.

Tafsir Quraish Shihab: Sebelumnya, Allah tidak pernah menurunkan kepada bangsa Arab kitab suci yang dapat mereka pelajari. Dan sebelum kedatanganmu, Muhammad, Kami tidak pernah mengutus kepada mereka seorang pemberi peringatan yang mengingatkan akibat buruk dari sikap ingkar mereka.

Surah Saba Ayat 45
وَكَذَّبَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ وَمَا بَلَغُواْ مِعۡشَارَ مَآ ءَاتَيۡنَٰهُمۡ فَكَذَّبُواْ رُسُلِى فَكَيۡفَ كَانَ نَكِيرِ

Terjemahan: Dan orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan sedang orang-orang kafir Mekah itu belum sampai menerima sepersepuluh dari apa yang telah Kami berikan kepada orang-orang dahulu itu lalu mereka mendustakan rasul-rasul-Ku. Maka alangkah hebatnya akibat kemurkaan-Ku.

Tafsir Jalalain: وَكَذَّبَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ وَمَا بَلَغُواْ (Dan orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan sedangkan orang-orang kafir itu belum sampai menerima) yakni orang-orang kafir Mekah مِعۡشَارَ مَآ ءَاتَيۡنَٰهُمۡ (sepersepuluh dari apa yang telah Kami berikan kepada orang-orang dahulu itu) yaitu berupa kekuatan, usia yang panjang dan banyaknya harta فَكَذَّبُواْ رُسُلِى (lalu mereka mendustakan rasul-rasul-Ku) yang Aku utus kepada mereka.

Baca Juga:  Surah Ath-Thur Ayat 44-49; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

فَكَيۡفَ كَانَ نَكِيرِ (Maka alangkah hebatnya akibat kemurkaan-Ku) yaitu hukuman dan pembinasaan-Ku terhadap mereka, kemurkaan-Ku itu benar-benar pada tempatnya.

Tafsir Ibnu Katsir: Kemudian Allah berfirman: وَكَذَّبَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ (“Dan telah mendustakan orang-orang yang sebelum mereka.”) yaitu umat-umat terdahulu. وَمَا بَلَغُواْ مِعۡشَارَ مَآ ءَاتَيۡنَٰهُمۡ (“Sedang orang-orang kafir Mekah itu belum sampai menerima sepersepuluh dari apa yang telah Kami berikan kepada orang-orang dahulu itu.”) Ibnu ‘Abbas berkata: “Yaitu berupa kekuatan di dunia.”

Demikian pula dikatakan oleh Qatadah, as-Suddi dan Ibnu Zaid yaitu hal tersebut tidak dapat melindungi dan menolak mereka dari adzab Allah. Bahkan Allah akan menghancurkan mereka, ketika mereka mendustakan para Rasul-Nya.

Untuk itu Allah berfirman: فَكَذَّبُواْ رُسُلِى فَكَيۡفَ كَانَ نَكِيرِ (“Lalu mereka mendustakan para Rasul-Ku. Maka alangkah hebatnya akibat kemurkaan-Ku.”) yaitu maka bagaimana siksa-Ku, hukuman-Ku dan pertolongan-Ku dalam membela para Rasul-Ku.

Tafsir Kemenag: Pada Ayat ini, Allah menerangkan bahwa umat-umat terdahulu, seperti kaum Nabi Nuh, kaum ‘Ad, kaum Samud, dan lain-lain yang karena kekafiran mereka telah dimusnahkan Allah dan tinggal hanya puing-puing atau nama-nama.

Mereka mendustakan Ayat-Ayat Allah dan menganggap rasul-rasul-Nya bohong, padahal mereka lebih perkasa dan lebih hebat kemampuan dan kebudayaan mereka. Kafir Mekah tidak sampai berkekuatan sepersepuluh dari umat-umat itu, lalu apakah mereka akan membangkang dan menyombongkan diri pula?

Tidak takutkah mereka terhadap murka Allah, mengingat umat-umat terdahulu yang lebih perkasa saja sudah dimusnahkan Allah? Seharusnya mereka mengambil pelajaran dari sejarah masa lampau itu, karena mereka mengenal betul daerah-daerah bekas umat-umat terdahulu itu, sebab mereka melewatinya siang atau malam dalam perjalanan dagang mereka pada musim panas atau musim dingin, sebagaimana firman Allah:

Dan sesungguhnya kamu (penduduk Mekah) benar-benar akan melalui (bekas-bekas) mereka pada waktu pagi, dan pada waktu malam. Maka mengapa kamu tidak mengerti? (ash-shaffat/37: 137-138).

Tafsir Quraish Shihab: Umat-umat terdahulu memang telah mendustakan nabi-nabi mereka. Orang-orang musyrik dari kaummu pun mendustakanmu. Padahal kekuatan dan kehebatan mereka belum mencapai sepersepuluh dari apa yang ada pada umat-umat terdahulu. Dari itu, tak dapat dibayangkan bagaimana kemurkaan-Ku untuk mencerca mereka!

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Saba Ayat 43-45 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S