Surah Yunus Ayat 88-89; Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an

Surah Yunus Ayat 88-89

Pecihitam.org – Kandungan Surah Yunus Ayat 88-89 ini mengisahkan tentang Nabi Musa as dalam melanjutkan tugas-tugas beliau untuk menentang Fir’aun. Ia memohon kepada Allah Swt agar harta kekayaan yang berlimpah milik para pemuka Fir’aun dihancurkan. Hal itu dipinta oleh beliau agar mereka tidak lagi dapat menyalahgunakan kekuasaan mereka untuk melakukan berbagai kejahatan.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an Surah Yunus Ayat 88-89

Surah Yunus Ayat 88
وَقَالَ مُوسَىٰ رَبَّنَا إِنَّكَ آتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُ زِينَةً وَأَمْوَالًا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا عَنْ سَبِيلِكَ ۖ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَىٰ أَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوا حَتَّىٰ يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ

Terjemahan: Musa berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan Kami — akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih”.

Tafsir Jalalain: وَقَالَ مُوسَىٰ رَبَّنَا إِنَّكَ آتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُ زِينَةً وَأَمْوَالًا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا (Musa berkata, “Ya Rabb kami! Sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia. Ya Rabb kami) Engkau telah memberikan mereka hal-hal tersebut

لِيُضِلُّوا (yang akhirnya mereka menyesatkan) pada kesudahannya mereka menyesatkan manusia عَنْ سَبِيلِكَ (dari jalan Engkau) agama Engkau. رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَىٰ أَمْوَالِهِمْ (Ya Rabb kami, binasakanlah harta benda mereka) lenyapkanlah harta benda mereka

وَاشْدُدْ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ (dan kunci matilah hati mereka) artinya tutuplah rapat-rapat hati mereka فَلَا يُؤْمِنُوا حَتَّىٰ يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ (maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih) yang menyakitkan. Nabi Musa berdoa mengutuk Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya, sedangkan Nabi Harun mengamini doanya.

Baca Juga:  Surah Yunus Ayat 84-86; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: Ini adalah kabar dari Allah tentang apa yang didakwahkan Musa untuk mengajak Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya dan ketika mereka enggan untuk menerima kebenaran dan mereka tetap pada kesesatan dan kekafirannya, dengan memusuhi dan mengingkari secara dhalim, sombong, congkak dan melampaui batas,

Musa berkata: رَبَّنَا إِنَّكَ آتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُ زِينَةً (Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau telab memberi kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan) Maksudnya, perabotan dunia dan perhiasannya.

وَأَمْوَالًا (Dan harta kekayaan) maksudnya dengan sangat melimpah banyak. فِي (Dalam) الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا عَنْ سَبِيلِكَ (Kehidupan dunia, ya Rabb kami, akibatnya mereka menyesatkan [manusia] dari jalan Engkau)

Dengan “ya” berfathah, maksudnya Engkau memberi mereka itu semua, sedangkan Engkau mengetahui bahwa sesungguhnya mereka tidak beriman dengan apa yang Engkau utus aku dengannya, sebagai penguluran/perdaya Engkau terhadap mereka.

Sebagaimana firman-Nya yang artinya: linaftinaHum fiiHi (“Untuk Kami uji mereka dengannya.”) (QS. Thaahaa: 131)

Dan ulama-ulama lain membaca “liyu-dlilluu” dengan “ya” berdhammah, maksudnya agar orang yang Engkau kehendaki di antara makhluk-Mu, membuat fitnah dengan apa yang Engkau berikan kepada mereka, supaya orang yang Engkau perdaya mengira bahwa Engkau memberi mereka semua ini karena kecintaan dan perhatian Engkau kepada mereka, “Ya Rabb kami, binasakanlah harta benda mereka.”

Ibnu Abbas dan Mujahid berkata: “Maksudnya hancurkanlah.” Adh-Dhahhak, Abul Aliyah dan ar-Rabi’ bin Anas berkata: “Allah menjadikannya batu yang berukir seperti bentuk semula.”

Dan firman-Nya: وَاشْدُدْ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ (Dan kunci matilah hati mereka) Ibnu Abbas berkata: “Maksudnya tutuplah hati mereka itu.”

فَلَا يُؤْمِنُوا حَتَّىٰ يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ (Maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksa yang pedih) Do’a ini adalah dari Musa as. yang marah karena Allah dan karena agama-Nya, terhadap Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya yang menurutnya sudah jelas-jelas tidak ada kebaikan sama sekali dari mereka, sebagaimana Nuh berdo’a, maka dia berkata: “Ya Rabbku janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir tinggal di atas bumi.” (QS. Nuh: 26)

Baca Juga:  Surah Yunus Ayat 3; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Tafsir Quraish Shihab: Tatkala Mûsâ mendapati orang-orang kafir itu semakin keras kepala dalam menghadapi seruannya, ia memanjatkan doa kepada Allah;

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah memberi Fir’aun dan orang-orang dekatnya perhiasan dan kemewahan dunia berupa harta, keturunan dan kekuasaan. Tetapi dengan adanya nikmat-nikmat itu, mereka semakin terpuruk dalam kesesatan dan menyesatkan orang lain. Maka musnahkanlah harta kekayaan mereka dan biarkanlah mereka dalam kegelapan hati sehingga tidak dapat menerima petunjuk untuk beriman sampai suatu saat nanti mereka akan lihat sendiri azab menyakitkan yang menyambut mereka. Semua ini agar orang-orang dapat menjadikannya sebagai bahan renungan dan pelajaran.”

Surah Yunus Ayat 89
قَالَ قَدْ أُجِيبَتْ دَعْوَتُكُمَا فَاسْتَقِيمَا وَلَا تَتَّبِعَانِّ سَبِيلَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ

Terjemahan: AlIah berfirman: “Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui”.

Tafsir Jalalain: قَالَ (Allah berfirman,) Maha Tinggi Allah قَدْ أُجِيبَتْ دَعْوَتُكُمَا (“Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua) akhirnya harta benda milik Firaun diserapah menjadi batu, dan Firaun masih tetap belum mau beriman hingga ia mati tenggelam

فَاسْتَقِيمَا (sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus) menunaikan risalah dan dakwah sampai datang azab atas mereka وَلَا تَتَّبِعَانِّ سَبِيلَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ (dan janganlah sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui”) bahwa keputusan-Ku akan disegerakan. Diriwayatkan bahwa setelah peristiwa itu Nabi Musa tinggal di negeri Mesir selama empat puluh tahun.

Baca Juga:  Surah Ar-Ra'd Ayat 32; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: Maka dari itu Allah Ta’ala mengabulkan do’a Musa as. terhadap mereka ini yang di aminkan oleh saudaranya, Harun. Maka Allah Ta’ala berfirman: قَدْ أُجِيبَتْ دَعْوَتُكُمَا (Sesungguhnya telah diperkenankan permohonanmu berdua)

Abul Aliyah, Abu Shalih, Ikrimah, Muhammad bin Ka’ab al-Qurazhi dan ar-Rabi’ bin Anas berkata: “Musa berdoa dan Harun mengaminkan, maksudnya sungguh Kami telah mengabulkan apa yang kamu berdua minta, yaitu agar menghancurkan Fir’aun dan pengikutnya. Dengan ayat ini, ada orang berhujjah bahwa aminnya makmum atas bacaan al-Fatihah, dihitung sama dengan membacanya, orang itu berdalil dengan ayat ini, karena sesungguhnya Musalah yang berdo’a dan Harun yang mengaminkan.

Dan Dia berfirman: قَدْ أُجِيبَتْ دَعْوَتُكُمَا فَاسْتَقِيمَا (Sesungguhnya telah diperkenankan permohonanmu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus) dan ayat seterusnya. Maksudnya, sebagaimana doamu berdua dikabulkan, maka istiqamahlah kamu berdua atas perintah-Ku.

Ibnu Juraij berkata dari Ibnu Abbas: “Maka istiqamahlah kamu berdua, maka laksanakanlah perintah-Ku, itulah istiqamah.”

Tafsir Quraish Shihab: Allah berfirman, “Doa kalian berdua Aku kabulkan. Teruskan perjalanan kalian di jalan yang lurus. Tinggalkan jalan orang-orang yang tidak mengetahui persoalan dengan baik dan tidak pula tunduk kepada kebenaran yang telah dijelaskan.”

Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Yunus Ayat 88-89 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S