Surah Yunus Ayat 3; Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an

Surah Yunus Ayat 3

Pecihitam.org – Kandungan Surah Yunus Ayat 3 ini menjelaskan bahwa segala urusan jagat raya ini di tangan Allah SWT dan seluruh pekerjaan itu dilakukan atas perintah-Nya. Karena itu tiada satupun yang dapat menjadi perantara dalam mengatur dan mengelola jagat raya ini.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Bahkan para malaikat pun dalam mengatur segala sesuatu di alam raya ini, selalu di bawah kehendak dan perintah Allah. Para wali Allah juga dengan ijin-Nya memiliki kemungkinan untuk menguasai dan menundukkan undang-undang alam.

Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an Surah Yunus Ayat 3

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ ۖ مَا مِنْ شَفِيعٍ إِلَّا مِنْ بَعْدِ إِذْنِهِ ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ

Terjemahan: Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa’at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?

Tafsir Jalalain: إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ (Sesungguhnya Rabb kalian ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari) dari hari-hari dunia, artinya dalam masa yang perkiraannya sama dengan enam hari karena sesungguhnya pada masa itu belum ada matahari dan bulan.

Akan tetapi seandainya Allah berkehendak, maka Dia dapat menciptakannya dalam sekejap mata. Allah swt, tidak memakai cara tersebut dimaksud untuk memberikan pelajaran kepada makhluk-Nya tentang ketekunan dan kesabaran di dalam bertindak

Baca Juga:  Surah Yunus Ayat 108-109; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ (kemudian Dia bersemayam di atas Arsy) bersemayamnya Allah disesuaikan dengan keagungan sifat-Nya يُدَبِّرُ الْأَمْرَ (untuk mengatur segala urusan) di antara makhluk-makhluk-Nya مَا مِنْ (Tiada seorang pun) huruf مِنْ merupakan shilah atau penghubung

شَفِيعٍ (yang dapat memberikan syafaat) kepada seseorang إِلَّا مِنْ بَعْدِ إِذْنِهِ (kecuali sesudah ada keizinan-Nya) ayat ini merupakan sanggahan terhadap perkataan orang-orang kafir yang menyatakan bahwa berhala-berhala mereka dapat memberikan syafaat kepada diri mereka.

ذَٰلِكُمُ (Zat yang demikian itulah) yaitu yang menciptakan dan yang mengatur اللَّهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ (Allah, Rabb kalian, maka sembahlah Dia) artinya tauhidkanlah Dia.

أَفَلَا تَذَكَّرُونَ (Maka apakah kalian tidak mengambil pelajaran?) lafal tadzakkaruuna asalnya tatadzakkaruuna, kemudian huruf ta yang kedua diidgamkan ke dalam huruf dzal asal kalimat, maka jadilah tadzakkaruuna.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah memberi kabar bahwa sesungguhnya Allah adalah Rabb semesta alam dan sesungguhnya Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, seperti hari-hari dunia ini.

Pendapat lain mengatakan bahwa tiap satu hari sama dengan seribu tahun dari hari-hari dunia, setelah itu Allah bersemayam di atas ‘Arsy yang merupakan makhluk yang paling agung dan merupakan atap seluruh makhluk.

Firman Allah: يُدَبِّرُ الْأَمْرَ (Untuk mengatur segala sesuatu) maksudnya mengatur semua makhluk. Serupa dengan firman-Nya yang artinya “Tidak ada yang tersembunyi daripada-Nya seberat dzarahpun [baik] yang ada di langit maupun yang ada di bumi.” (Qs. Saba’: 3).

Baca Juga:  Surah Al-Ahzab Ayat 59-62; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Allah tidak disibukkan oleh satu masalah dengan masalah yang lainnya dan tidak pula masalah-masalah itu membuat Allah salah, Allah tidak bosan dengan desakan orang-orang yang meminta. Ketika mengatur yang besar, tidak membuat-Nya lalai untuk mengatur yang kecil, yaitu mengenai gunung, lautan, tempat yang ramai dan juga yang sunyi dari penghuninya.

“Dan tiadalah berguna syafaat di sisi-Nya melainkan bagi orang-orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafaat itu.” (Qs. Saba’: 23) dan firman-Nya: ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ (Dzat yang demikian itulah Allah, Rabbmu, maka ibadahilah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran) maksudnya esakanlah Allah dengan beribadah kepada-Nya saja, tiada sekutu bagi-Nya.

أَفَلَا تَذَكَّرُونَ (Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?) maksudnya hai orang-orang musyrik dalam urusanmu, kamu beribadah kepada Allah beserta ilah-ilah yang lainnya, padahal kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah sendirilah yang membuat ciptaan, sebagaimana firman-Nya yang artinya: “Dan sesungguhnya jika kamu bertanya kepada mereka: ‘Siapakah yang menciptakan mereka?’ Niscaya mereka menjawab: ‘Allah.’”) (Qs. az-Zukhruf: 87).

Tafsir Quraish Shihab: Sesungguhnya Tuhan kalian, wahai manusia, adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di dalamnya dalam waktu enam hari(1). Tidak ada yang mengetahui panjangnya enam hari itu kecuali Allah.

Kemudian hanya Dialah–dengan keagungan kekuasaan-Nya–yang menguasai dan mengurus hal ihwal makhluk-makhluk-Nya. Tidak ada seorang pun yang memiliki kekuasaan atas sesuatu bersama Allah dan tidak ada seorang pun dari makhluk-Nya yang dapat memberi syafaat kepada orang lain, kecuali dengan izin-Nya. Itulah Allah, Sang Pencipta.

Baca Juga:  Surah Al-A'raf Ayat 199-200; Seri Tadabbur Al-Qur'an

Dialah Tuhan yang mengendalikan nikmat untuk kalian, maka sembahlah Dia semata, benarkanlah Rasul-Nya, dan berimanlah kepada kitab suci-Nya. Hendaklah kalian mengingat nikmat Allah dan merenungi ayat-ayat yang menunjukkan keesaan-Nya.

(1) Allah menciptakan alam semesta dengan segala isinya dalam enam tahapan. Setiap tahapan itu terdiri atas rentang waktu yang cukup panjang. Tahapan-tahapan yang disebutkan sebagai enam hari itu merupakan tahap penundukan matahari, bulan dan bintang- bintang untuk keperluan manusia.

Termasuk dalam tahapan itu juga adalah pergantian siang dan malam dan timbulnya siang menggantikan kegelapan cakrawala. Disebutnya kata “malam” sebelum kata “siang” disebabkan karena kegelapan merupakan asal dan pangkal. Sedangkan siang timbul akibat tersebarnya sinar matahari pada lapisan udara bumi yang berotasi dan juga karena radiasi matahari.

Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Yunus Ayat 3 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Quraish Shihab dan Tafsir Ibnu Katsir. Semoga khazanah ilmu Al-Qur’an kita semakin bertambah.

M Resky S