25 Nama Nabi dan Rasul Yang Wajib Diketahui

25 Nama Nabi dan Rasul Yang Wajib Diketahui

Pecihitam.org- Adasalah satu kitab yang membahas tentang aqidah, yakni ‘Aqidatu Al-Awwam karya Sayyid Ahmad Al-Marzuki Al-Maliki, yang ditulis pada tahun 1258 H. Pada kitab tersebut dibahas mengenai jumlah Nabi dan Rasul, Alquran tidak pernah menyebutkannya. Hanya saja terdapat 25 Nama Nabi dan Rasul yang wajib diketahui. Mereka adalah Nabi Adam, Idris, Nuh, Hud, Sholeh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Ayyub, Syuaib, Harun, Musa, Ilyasa’, Dzulkifli, Dawud, Sulaiman, Ilyas, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa dan Toha (Muhammad SAW). Para nabi dan rasul ini didalam Alquran disebutkan sebanyak 18 Rasul dalam surah Al-An’am, dan tujuh Rasul lainnya pada berbagai ayat pada surah-surah lainnya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Di antara 25 nama Nabi dan Rasul itu ada 5 Rasul yang mempunyai kelebihan yang istimewa. Mereka adalah para Nabi dan Rasul yang mempunyai ketabahan yang luar biasa, dan mereka dinamakan dengan Ulul-Azmi  (اولوالعزم). Adapun Nabi dan Rasul tersebut adalah Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga:  Jangan Bosan Beristighfar, Rahmat Allah Sangatlah Luas

Bilangan para Nabi dan Rasul itu banyak, dan kita tidak mengetahui, hanya Tuhan-lah yang mengetahui bilangan pastinya, sebagaimana tertera di dalam ayat Al-Qur’an sebagai berikut :

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلاً مِنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَنْ لَمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ

“Kami telah mengutus beberapa utusan sebelum engkau, di antara mereka itu ada yang telah kami ceritakan kepadamu, dan ada pula yang tidak kami ceritakan kepadamu, dan ada pula yang tidak kami ceritakan kepadamu”. (Al-Mu’min: 78).

Para ulama berselisih pendapat mengenai jumlah Nabi dan Rasul. Ada yang menyebutkan jumlah Nabi mencapai 124 ribu orang sedangkan jumlah Rasul sebanyak 313 orang, sebagaiman yang di riwayatkan oleh Ibnu Mardawiyah dari Abu Dzar ra. Lihat Ibnu Katsir i/585 ).

Sementara itu, Syaikh Al-Bajuri berpendapat jumlah Nabi dan rasul itu tidak terbatas. ”Pendapat yang shahih (benar) mengenai para Nabi dan Rasul adalah tidak membatasi jumlah dengan hitungan tertentu. Karena hal itu bisa menetapkan kenabian pada seorang yang realitasnya bukan Nabi atau sebaliknya menabikan kenabian pada seorang padahal realitasnya dia benar-benar Nabi.”

Baca Juga:  3 Hal Ini Tidak Boleh Dilakukan Terhadap Hewan Kurban

keterangan Bajuri ini, kata pengarang Kitab ini bersumber pada Al-Quran surah An-Nisa ayat 164. ”Dan (Kami telah mengutus) Rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu dan para Rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu.”

Sementara itu, mengenai Malaikat Allah jumlahnya sangat banyak. Hanya saja, menurut Al-Marzuqy, mereka yang wajib diketahui berjumlah 10 orang, yakni Jibril (menyampaikan wahyu), Mikail (menurunkan hujan), Isrofil (meniup terompet), Izrail (pencabut nyawa), Munkar dan Nakir (bertanya kepada manusia yang telah meninggal di alam kubur), Rakib dan Atid (pencatat amal baik dan buruk manusia), Ridwan (penjaga Surga) dan Malik (penjaga neraka).

“Mereka tidak pernah mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkanNya.”(QS. At Tahrim : 6). Dan diantara mereka terdapat malaikat yang bertugas sebagai juru tulis (Al-Katabah), penjaga (Al-Hafadlotu), penjaga Arsy, pembaca tasbih (AI-Musabbihun), memintakan ampunan orang-orang mukmin (Al-Mustaghfirur li Al-Mu’minin), senantiasa sujud (As-saajidun), mengatur barisan (Ash-shoofun), yang mengatur peredaran siang dan malam hari, pemberi rahmat, malaikat yang berjalan mencari majelis dzikir dan lain sebagainya.

Baca Juga:  Hati Ustadz Ini Terbuka untuk Kembali ke Ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah
Dalam syarah Nur Al-Zholam disebutkan, kitab ‘Aqidatu Al-Awwam sangat penting untuk dipelajari dan diketahui oleh setiap orang mukallaf. Dengan mengenal sifat-sifat Allah, dia akan mengenal dirinya sendiri, begitu juga sebaliknya. ”Man ‘Arafa nafsah, faqad ‘arafa Rabbah,” (Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka dia akan mengenal Tuhan-Nya). Dengan mengenal Tuhan-Nya, maka dia akan senantiasa untuk taat dalam menjalankan perintah Allah, dan menjauhi segala larangan-Nya. Wa Allahu A’lamu.

Mochamad Ari Irawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *