Anak adalah Anugerah namun Juga Amanah Allah yang Wajib Dijaga

anak adalah amanah

Pecihitam.org – Semua orang tua tentu menganggap bahwa anaknya adalah harta berharga yang mereka punya. Bahkan bisa juga dikatakan harta yang paling mahal, lebih mahal dari rumah seisinya, atau mobil mewah.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Namun, ternyata terlepas dari itu semua, anakmu bukanlah milikmu, dia hanyalah amanahmu, amanah yang Allah titipkan kepadamu, agar kau didik menjadi orang yang kenal dengan pencipta-Nya, yang faham dari mana ia berasal, dan kemana ia akan kembali.

Saat ia akan lahir di dunia, orang tua tidak pernah ikut campur kapan ia akan lahir, bagaimana nasibnya, bagaimana bentuk tubuhnya, semua Allah yang mengatur. Sebab itulah, anakmu bukan milikmu, melainkan anak adalah amanah dari Allah.

Ia bisa menjadi mahkota dalam hidupmu, namun juga bisa menjadi malapetaka dalam dirimu. Mengapa? Saat ia dididik dengan pendidikan yang benar sehingga ia menjadi anak yang sholeh, maka ia akan menjadi mahkota untuk kedua orang tuanya, baik saat di dunia ataupun di akhirat kelak, sehingga ia yang akan membawanya ke surga.

Begitu juga ia bisa menjadi malapetaka bagimu, saat anak tersebut ditelantarkan oleh orang tuanya, tidak diberi pendidikan agama yang benar, sehingga ia melakukan perbuatan yang keji, maka ia akan membawa bencana bagi orang tuanya di dunia, dan saat di akhirat kelak ia akan menjerumuskan kedua orang tuanya ke dalam neraka.

Baca Juga:  Min Haitsu Laa Yahtasib, Keajaiban Datang dari Arah yang Tak Disangka-sangka

Oleh sebab itu, jadilah orang tua yang cerdas, terlebih kepada semua ibu, atau calon ibu. Dari tulisan ini saya teringat dengan dawuhnya Mbah Maimoen bahwa, ibu adalah sosok yang sangat berpengaruh kepada anaknya, mulai dari ia dalam kandungan, saat masa menyusui, hingga di masa pertumbuhannya. Mengapa demikian?

Sebab ibu adalah ladang, dan bapak adalah benihnya. Dalam al-Qur’an disebutkan نساءكم حرث لكم “Perempuan-perempuanmu adalah ladang bagimu”. Bagaimanapun bagusnya sebuah biji yang di tanam pada ladang, jika ladang tersebut jelek, maka hasilnya pun jelek. Maka dari itu peranan ibu sangat berpengaruh dalam kehidupan anak.

Jagalah anak-anak mu dengan penuh kasih sayang, dengan penuh perhatian, serta didikan yang benar menurut agama. Seperti dengan mengenalkannya kepada Allah sebagai pencipta-Nya, mengenalkan Nabi Muhammad SAW sebagai nabinya, al-Qur’an sebagai kitabnya, dan Islam sebagai agamanya.

Baca Juga:  Inilah Tiga Golongan yang Tidak Dipandang Allah di Hari Kiamat

Dalam riwayat al-Bukhari disebutkan,

أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ كَمَا تُنْتَجُ الْبَهِيمَةُ بَهِيمَةً جَمْعَاءَ هَلْ تُحِسُّونَ فِيهَا مِنْ جَدْعَاءَ ثُمَّ يَقُولُ فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Seorang bayi tidak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia berada dalam kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi, sebagaimana hewan yang dilahirkan dalam keadaan selamat tanpa cacat. Maka, apakah kalian merasakan adanya cacat? ‘ kemudian beliau membaca firman Allah yang berbunyi: ‘…tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan atas fitrah Allah.’ (QS. Ar Ruum (30): 30).

Hadits diatas bukti bahwa setiap anak akan terlahir dengan suci, kemudian orang tua lah yang akan menjadikan karakter ia selanjutnya. Akankah jika menjadi mahkota baginnya, atau malah sebaliknya, justru akan menjadi bencana bagi keduanya.

Baca Juga:  Gus Baha: Kisah Terbebasnya Mayit dari Siksa Kubur Karena Surat Al-Mulk

Rasul pun telah memerintahkan untuk memberi nama yang baik saat ia lahir, kata baik adalah nama yang bermakna, yang mana makna itu yang nantinya akan menjadi doa untuknya. Jangan kemudian karena berkembangnya zaman, terus mengikuti nama yang trend, tapi ternyata justru doa yang buruk bagi dirinya. Wal’iyadzu Billah.

Jadilah orang tua yang amanah akan titipan Allah, karena di akhirat kelak akan dimintai pertanggung jawaban atasnya. Oleh karena itu, anak adalah amanah maka jagalah ia dengan sepenuh hati. Wallahu A’lam bisshowab.

Nur Faricha