Benarkah Baca Yasin di Dekat Orang yang Akan Wafat Dihukumi Bidah?

Baca Yasin di Dekat Orang yang Akan Wafat

Pecihitam.org – Salafi-Wahabi Indonesia hanya melihat 1 atau 2 ulama mereka langsung memvonis bahwa baca Yasin di dekat orang yang akan wafat adalah bidah. Padahal banyak dari ulama mereka -di Arab sana- yang membolehkan, bahkan mengatakan sunah dan disyariatkan. Siapa saja mereka?

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

1. Syekh Ibnu Taimiyah

Mereka menyebutnya dengan gelar Syaikhul Islam. Ternyata menghukumi Sunah baca Yasin:

والقراءة على الميت بعد موته بدعة بخلاف القراءة على المحتضر فإنها تستحب بياسين

Membaca Al-Quran untuk orang mati setelah wafatnya adalah bidah. Berbeda dengan membaca Al-Quran di dekat orang yang akan meninggal. Bacaan yang dianjurkan adalah surat Yasin (Al-Ikhtiyarat Al-Ilmiyah 1/81)

2. Keluarga Syekh MBAW

Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab memiliki keturunan yang masih diakui eksistensinya. Ternyata ada keturunannya yang menganjurkan baca Yasin:

وأما القراءة المشروعة فهي ما كان قبل الموت وعند الاحتضار كقراءة سورة “يس” أو ” الفاتحة” أو ” تبارك” أو غير ذلك من كتاب الله .

Bacaan Al-Quran yang disyariatkan adalah sebelum wafat dan saat sekarat, seperti membaca Surat Yasin, Fatihah, Tabarak dan surat lain dari Al-Quran (Fatawa wa Rasail Muhammad bin Ibrahim, Alu Syekh, 3186)

3. Syekh Ustaimin

Baca Juga:  Penasaran Kapan Datangnya Lailatul Qadar? Berikut Penjelasan Para Ulama

Ulama mereka yang lebih moderat dan tidak sembrono menghukumi Bidah, dalam masalah ini juga secara obyektif menampilkan pendapat para ulama:

” قراءة ( يس ) عند المحتضر سنة عند كثير من العلماء , لقوله صلى الله عليه وسلم : ( اقرأوا على موتاكم يس ) ، لكن هذا الحديث تكلم فيه بعضهم وضعفه ، فعند من صححه تكون قراءة هذه السورة سنة ، وعند من ضعفه لا تكون سنة . والله أعلم

Membaca surat Yasin di dekat orang yang akan meninggal adalah sunah menurut kebanyakan ulama. Berdasarkan hadis “Bacalah Yasin untuk orang yang akan wafat”, tetapi hadis ini dinilai dhaif oleh sebagian ulama. Bagi ulama yang menilai sahih maka membaca Yasin adalah sunah. Bagi ulama yang menilai dhaif tidak menghukumi sunah (Fatawa Ibni Utsaimin 17/72)

4. Syekh Bin Baz

Baca Juga:  Penjelasan Ulama tentang Hukum Menghias Kubur dengan Cat Warna-warni

Beliau melihat sisi bacaan Qur’an untuk orang sakit adalah hal yang baik. Dan kita tahu Yasin juga salah satu surat dalam Al-Qur’an:

فالحديث المعروف فيه أنه ضعيف لجهالة أبي عثمان ، فلا يستحب قراءتها على الموتى. والذي استحبها ظن أن الحديث صحيح فاستحبها ، لكن قراءة القرآن عند المريض أمر طيب ولعل الله ينفعه بذلك ، أما تخصيص سورة (يس) فالأصل أن الحديث ضعيف فتخصيصها ليس له وجه.

Hadis yang sudah populer (membaca Yasin untuk orang yang akan wafat) adalah dhaif. Karena perawi Abu Usman tidak diketahui. Maka tidak dianjurkan dibaca di dekat orang yang akan wafat. Ulama yang menganjurkan baca Yasin menyangka hadisnya sahih. Namun MEMBACA AL-QURAN DI DEKAT ORANG YANG SAKIT ADALAH SESUATU YANG BAIK, SEMOGA ALLAH MEMBERI MANFAAT DENGAN BACAAK QURAN TERSEBUT. Adapun penentuan surat Yasin yang berdasarkan hadis sahih, tidak memiliki dalil kuat” (Majmu’ Fatawa Bin Baz, 13/48)

Apakah warga NU hanya mengkhususkan Yasin saja? Tidak, kami juga membaca surat Ar-Ra’d dengan amaliah yang telah dilakukan oleh kalangan Tabiin:

Baca Juga:  Sampaikah Pahala Bacaan Qur’an dan Doa yang Dikhususkan Kepada Mayit?

وَأَخْرَجَ ابْنُ أَبِى شَيْبَةَ مِنْ طَرِيْقِ أَبِى الشَّعْثَاءِ جَابِرِ بْنِ زَيْدٍ وَهُوَ مِنْ ثِقَاتِ التَّابِعِيْنَ أَنَّهُ يَقْرَأُ عِنْدَ الْمَيِّتِ سُوْرَةَ الرَّعْدِ وَسَنَدُهُ صَحِيْح

Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dari jalur Jabir bin Zaid, ia termasuk Tabi’in yang terpercaya, bahwa ia membaca surat al-Ra’d di dekat orang yang akan meninggal. Dan Sanadnya adalah sahih!” (Al-Hafidz Ibnu Hajar, Raudlat al-Muhadditsin 10/226)