Suami Istri Berpisah, Apakah Berarti Bukan Jodoh?

Suami Istri Berpisah, Apakah Berarti Bukan Jodoh

“Menikah adalah Nasib mencintai adalah takdir, kau bisa berencana menikah dengan siapa tapi tak bisa kau rencanakan cintamu untuk siapa” (Sudjiwo tejo)

Pecihitam.org – Perihal jodoh adalah sesuatu yang bisa dibilang gampang-gampang susah untuk dijelaskan. Pasalnya Jodoh adalah sesuatu yang sangat rahasia dan hanya Allah saja yang mengetahui.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Sedangkan kebanyakan dari kita sebagai manusia selalu ingin mendahului dan memaksakan kehendak Tuhan khususnya dalam urusan jodoh. Kemudian berbicara tentang jodoh apakah jika ada pasangan suami-istri yang berpisah baik karena meninggal atau karena hal yang lainnya apakah karena tidak berjodoh?

Banyak sekali rahasia yang tidak diketahui oleh Manusia seperti halnya kita tidak tau dan tidak bisa memilih dilahirkan kapan, oleh siapa, dimana. Begitupun dengan kematian, kita tidak akan tau kapan kita akan meninggal, atas sebab apa dan akan terjadi dimana.

Semuanya adalah rahasia ilahi yang sama tidak akan bisa diketahui oleh manusia. Seperti halnya dengan kelahiran dan kematian. Jodohpun demikian adanya, menjadi rahasia dan tidak bisa ditebak kepastiannya. Kita bisa saja mencintai perempuan yang kita sukai tetapo belum tentu sampai dengan menikahi.

Dalam Al-Qur’an banyak disebutkan tentang jodoh, semisal dalam Surat Ar-Rum Ayat 24 yang artinya,

Baca Juga:  Inilah 3 Bentuk Durhaka Istri Kepada Suami yang Paling Sering Terjadi

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan Allah adalah dia menciptakan untukmu Istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikannya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Q.S. Ar-Rum : 21).

Petikan ayat tersebut mengisyaratkan perempuan adalah penyempurna bagi seorang laki-laki dan sangat dianjurkan antara laki-laki dan perempuan (yang sudah dipertemukan dalam ikatan pernikahan) untuk saling mengasihi dan menyayangi. Sehingga nantinya akan mampu membentuk rumah tangga yang sakinah dan penuh keberkahan.

Menurut KH. Syakur Yasin MA (Buya Syakur) bahwa jodoh adalah satu ketentuan yang sudah digariskan oleh Allah SWT. Maka apabila seorang laki-laki yang usianya sudah matang untuk membangun rumah tangga hendaknya tidak terburu-buru dalam memgambil keputusan untuk segera melamar dan menikah. Sebab menikah bukanlah perkara yang sederhana.

Terlebih dahulu amati latar belakangnya, latar belakang keluarganya dan setelah sudah melihat semuanya barulah dipertimbangkam dengan matang untuk melamar dan menikahinya. Agar rumah tangga yang dibangun itu bisa kokoh atas dasar kecintaan, kepercayaan dan keyakinan.

Sebab setelah kita mengambil keputusan maka kita sudah siap mengambil segala resiko yang ada dalam sebuah pernikahan. Maka dari itu penting bagi setiap bujangan ataupun perawan untuk menimbang-nimbangnya secara masak, agar tidak menyesali konsekuensi yang sudah diambil dan sudah siap dengan apa-apa yang akan dihadapi nanti.

Baca Juga:  Bertemu Jodoh Karena Bersin, Kisah Nyata Bukti Jodoh Tak Kemana

Kemudian dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat kasus perpisahan dalam pernikahan baik itu karena pasangannya yang meninggal dunia atau karena perpecahan rumah tangga (cerai hidup). Apakah hal demikian dikatakan jika pasangan tersebut tidak berjodoh? Atau memang berjodoh tetapi sebatas sampai disitu saja (tidak sehidup semati)?

Menurut pendapat Dr. Kiai Miftah Faqih MA. Pengasuh pondok-pesantren Benda Kerep kota Cirebon mengatakan apabila ada pasangan suami istri yang berpisah baik itu karena pasangannya meninggal atau karena perpecahan rumah tangganya. Tetap saja dikatakan berjodoh hanya saja jodohnya itu tidak langgeng (sehidup semati).

Dikarenakan jodoh itu adalah ketentuan Allah maka demikian halnya dengan perpisahan juga sudah merupakan ketentuan yang sudah digariskan. Paling tidak sebagai seorang muslim apabila kita berada dalam posisi perpecahan rumah tangga misalnya, hendaknya kita berusaha untuk mempertahankan agar jangan sampai terjadi perceraian. Sebab perceraian adalah salah satu perkara yang dibenci oleh Allah.

Namun memang ada beberapa keadaan dimana perceraian itu menjadi mubah bahkan sampai wajib. Tergantung bagaimana keadaanya saja. Misalkan ketika suami istri yang selalu gaduh dalam rumah tangganya dan tidak memiliko solusi lain selain berpisah maka perceraian tersebut bisa dihukumi boleh bahkan sampai dengan kategori wajib.

Baca Juga:  5 Cara Ampuh Mengatasi Stres Menurut Pandangan Islam

Kemudian apabila seorang suami atau istri yang ditinggal wafat oleh pasangannya hal tersebut juga merupakan kentuan yang sudah digariskan Allah. Maka hendaklah untuk bersabar dalam menghadapi ujian yang Allah berikan. Agar hati dan fikiran tetap tenang dan tidak dibutakan dengan sifat-sifat yang tercela. Apalagi sampai memiliki prasangka yang tidak baik kepada ketentuan Allah.

Jadi sekali lagi bahwa jodoh adalah sesuatu yang menjadi rahasia bagi manusia. Kita sebagai manusia yang beriman hanya diwajibkan untuk berusaha dan berdo’a. Semoga kita semua mendapatkan jodoh dunia akhirat seperti dengan apa yang diharapkan. Demikian semoga bermanfaat. Tabik.!

Fathur IM