Dzikir Setelah Sholat Dhuha yang Dianjurkan

dzikir setelah sholat dhuha

Pecihitam.org – Dzikir-dzikir ini adalah dzikir utama dalam shalat sunnah dan merupakan keutamaan tersendiri bagi sholat dhuha. Maka shalat dhuha yang baik dan berkualitas di hadapan Rabb, adalah sholat dhuha yang diikuti dengan dzikir-dzikirnya sekaligus. Adapun dzikir-dzikir yang dianjurkan setelah sholat dhuha adalah:

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

لا حول ولا قوة إلا بالله

“Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah SWT.”

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

“Ya Allah Yaa Tuhanku, ampunilah aku dan terimalah tobatku karena sesungguhnya Engkau Maha Penerima Tobat dan Maha Penyayang”

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي

“Ya Allah, ampunilah aku dan kasihilah aku”

Selain daripada dziki-dzikir di atas, kita juga disunnahkan membaca Surah atau ayat tertentu setelah sholat dhuha sebagai bagian dari dzikir yang dianggap memiliki Fadhilah tersendiri saat membacanya. Di antaranya adalah:

1. Membaca Ayat Kursi

Imam al-Baihaqi di dalam kitabnya Syu’b aI-Iman menampilkan satu bab tentang pengkhususan Ayat Kursi sebagai dzikir. Dan zikir dengan menggunakan Ayat Kursi, Paling utama diucapkan adalah setelah shalat.

Di dalam sebuah hadis riwayat Imam ath-Thabrani, Rasulullah Saw bersabda, “Siapa yang membaca Ayat Kursi usai shalat fardhu maka ia berada dalam jaminan Allah SWT, hingga shalat fardhu berikutnya.”

Dari Ubay bin Ka’b berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Wahai Abu al-Mundzir tahukah kamu ayat suci Al-quran yang paling mulia?” Abu al-Mundzir menjawab, Allah SWT dan Rasul-Nya lebih tahu.

Kemudian Rasulullah Saw mengulang kembali pertanyaannya, “Wahai Abu al-Mundzir tahukah kamu ayat suci Al-quran yang paling mulia” Mendengar pertanyaan yang kedua Abu al-Mundzir lalu menjawab dengan langsung membaca Ayat Kursi.

Baca Juga:  Tanggal 27 Identik dengan Lailatul Qadar, Bacalah Doa Allahumma Innaka Afuwwun Karim...

Setelah itu, Rasulullah Saw menepuk punggungnya dan berkata padanya, “Demi Allah, engkau akan diberi kemudahan mendapatkan ilmu.”

Shalat dhuha sangat tepat jika dihisai dengan dzikir membaca Ayat Kursi. Mengingat salah satu hadis menyatakan bahwa seseorang yang membaca Ayat Kursi di pagi hari, dapat menjaga dirinya hingga sore hari. Dan yang membacanya pada sore hari, ia akan dijaga hingga pagi hari.

Namun dalam dzikir tersebut Ayat Kursi dibarengi dengan tiga ayat pertama dalam surah al-Mukmin. Bunyi ketiga ayat yang berfungsi juga sebagai zikir terscbut adalah:

حم ,تَنْزِيلُ الْكِتَابِ مِنَ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ, غَافِرِ الذَّنْبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيدِ الْعِقَابِ ذِي الطَّوْلِ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ إِلَيْهِ الْمَصِيرُ

“Haa Miim. Diturunkan kitab ini dari Allah Yang Maha Petkasa lagi Maha Mengetahui. Yang mengampuni dosa dan menerima tobat lagi keras hukuman-Nya, Yang Mempunyai karunia. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Hanya kepada-Nyalah kembali (semua makhluk). (Q.S. al-Mukmin: 1-3)

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Setiap sesuatu itu ada ujung tombaknya. Dan sesungguhnya ujung tombak Al-Quran adalah surah al-Baqarah, di dalamnya terdapat kumpulan ayat Al-Quran yang paling utama yakni Ayat Kursi.” (HR. at-Turmudzi)

Pernah suatu ketika Rasulullah Saw duduk di Masjid Nabawi, kemudian datanglah Abu Dzar menghampiri beliau. Melihat Abu Dzar baru datang, Rasulullah Saw menyuruhnya untuk menunaikan shalat dhuha empat rekaat.

Usai shalat, Abu Dzar duduk bersama Rasulullah Saw berbincang di masjid. dalam perbincangan tersebut Abu Dzar mengajukan beberapa pertanyaan pada Rasulullah Saw. Dan di antara pertanyaannya adalah tentang wahyu paling mulia yang turun pada Rasulullah Saw. Dan jawaban Rasulullah Saw atas pertanyaan Abu Dzar tersebut adalah Ayat Kursi

Baca Juga:  Doa Sesudah Adzan dan Iqamah serta Amalan Sunnahnya

Dari Abu Umamah, dar Nabi Saw bersabda, “Sesungguhnya asma Allah SWT yang paling mulia ada di dalam tiga surah Al-Quran yakni Surah al-Baqarah, Surah Ali Imran, dan surah Thaahaa. Dalam surah al-Baqarah, aku menemukannya pada Ayat Kursi. Di dalam surah Ali Iran aku menemukannya pada (beliau membaca ayat 1 dan 2), dan pada surah Thaahaa (beliau membaca ayat ke 111).” (HR. al-Hakim)

Adapun yang dimaksud Rasulullah Saw sebagai asma Allah SWT yang paling mulia adalah lafadz (al-hayyu al-qayyum) yang berarti, Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.

Dari Abu Umamah, Dari Nabi Saw, beliau bersabda, “Terdapat empat kumpulan ayat diturunkan dari perbendaharaan (kekayaan) yang berada di bawah ‘Arsy. Dan tidak diturunkan dari situ kecuali empat kumpulan ayat tersebut yakni surah al-Fatihah (beliau membaca ayat ke 4 surah az-Zukhruf, ‘Dan sesungguhnya Al-quran itu dalam induk al-Kitab Lauh Mahfudz di sisi kami, adalah benar-benar tinggi nilainya dan amat banyak mengandung hikmah’), Ayat Kursi, surah al-Baqarah, surah al-Kautsar.” (HR. ath-Thabrani)

Dan keutamaan-keutamaan Ayat Kursi yang lainnya tentulah masih banyak. Ayat Kursi ini telah menjadi Dzikirnya orang-orang saleh selama berabad-abad lamanya. Mendatangkan banyak manfaat, baik untuk kepentingan dunia atau di akhirat kelak.

Baca Juga:  Surat Yasin dan Tahlil; Dalil dan Doa Setelah Membacanya

Adapun di antara orang saleh yang membiasakan diri, menggunakan Ayat Kursi sebagai dzikir adalah Abdurrahman bin ‘Auf. Beliau setiap kali hendak memasuki rumahnya selalu membaca Ayat Kursi. Sebagaimana dikabarkan oleh Abu Ya’la al-Maushuuli di dalam musnadnya.

2. Membaca Surah al-Ikhlas

Surah al-Ikhlas adalah surah yang penuh dengan keutamaan. Dalam sebuah hadis diceritakan bahwa terdapat salah seorang sahabat yang selalu membaca surah al-khlash setiap hari yang ia lalui, dan membacanya dalam setiap shalat.

Mengetahui hal itu Rasulullah Saw berkata pada sahabat tersebut, “Sesungguhnya aku mencintainya (surah al-IKhlas).” Kemudian melanjutkan sabdanya, “Cintailah ia maka engkau kelak akan masuk surga.”

Pada hadis yang lain diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi, Rasulullah Saw pernah bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku ada di genggaman-Nya, sesungguhnya ia (surah al-Ikhlas) sama dengan sepertiga Al-Quran.”

Walaupun surah tersebut pendek, tetapi tidak berarti keutamaannya juga sedikit. Ia memiliki banyak keutamaan yang tidak dimiliki oleh surah-surah yang lain.

Oleh sebab itu, surah al-Ihklas adalah salah satu surah yang paling banyak digunakan oleh umat Islam juga sebagai bacaan dzikir, termasuk dzikir setelah sholat dhuha.

M Resky S

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *