Pecihitam.org – Salah satu adab yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah perihal makan dan minum. Saat hendak menyuapkan makanan dan minuman, umat Islam dianjurkan supaya mengucap basmallah dan menggunakan tangan kanan. Sebaliknya, dilarang memakai tangan kiri.
Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga mencontohkan agar kita makan dan minum tidak dalam keadaan berdiri. Syariat ini termaktub dalam salah satu hadis: “Dari Abu Said bahwa Nabi SAW melarang minum sambil berdiri,” (HR Ahmad dan Muslim).
“Sesungguhnya beliau (SAW) melarang seseorang minum sambil berdiri”. Qotadah berkata: “Bagaimana dengan makan?” Beliau menjawab: “Itu lebih buruk lagi”. (HR. Muslim dan Turmidzi)
“Jangan kalian minum sambil berdiri. Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan!”
(HR. Muslim)
Larangan makan dan minum dalam posisi berdiri memang terkesan sepele, sehingga tak sedikit umat Islam yang melakukannya. Barangkali karena tidak tahu ada larangan tersebut. Sedangkan sebagian lainnya tahu, namun lantaran situasi dan kondisi tak memungkinkan, akhirnya terpaksa minum sambil berdiri juga. Misalnya, saat kondangan.
Sikap teguh memegah sunnah rasul berupa tidak makan dan minum sambil berdiri pernah dicontohkan oleh tokoh masa kini, yaitu Habib Umar bin Hafiz.
Dalam foto yang beredar di internet, terlihat Habib Umar memegang gelas berwarna putih di tangan kanannya, dan beliau melakukan posisi jongkok. Sementara tangan kiri beliau memegang tongkat yang sepertinya untuk bertumpu.
Penjelasan Medis
Ketika Nabi Muhammad SAW mencontohkan sesuatu, tentu bukan tanpa sebab. Meski barangkali beliau SAW tidak langsung mengutarakan alasan di balik suatu larangan, namun keimanan dan kecintaan kita sebagai umat mendorong kita untuk tetap meneladaninya.
Kabar baiknya, larangan minum sambil berdiri ternyata memiliki korelasi dengan ilmu pengetahuan. Praktisi medis bahkan mengibaratkan bahwa minum air putih sama seperti sebuah seni yang harus dilakukan dengan benar.
Dalam laman kesehatan doctor.ndtv yang dipublikasikan pada September 2017, menyebutkan bahwa setiap orang perlu minum dengan benar untuk mendapatkan hasil maksimal. Alih-alih, minum hanya untuk menghilangkan dahaga, kita dianjurkan untuk mengedepankan etika dan mengindahkan petuah ketika makan dan minum.
Alasannya, ketika air masuk ke tubuh saat kita berdiri, ia mengalir dengan kecepatan dan kekuatan besar, melalui saluran makanan dan jatuh ke dinding perut bagian bawah dengan percikan besar pula.
Hal tersebut bisa berbahaya, karena dapat melukai dan merusak dinding perut bagian bawah, bahkan organ di sekitarnya. Masalah pencernaan jangka panjang juga bisa saja terjadi.
Ginjal pun bisa terkena risiko dari sikap minum yang salah. Ginjal, dipercaya mampu menyaring lebih baik saat kita dalam posisi duduk. Sehingga ketika asupan masuk ke tubuh ketika kita dalam posisi berdiri, air turun dengan cepat tanpa ginjal dapat memfasilitasi penyaringan dengan memadai.
Yang terjadi kemudian, kotoran dapat berkumpul dalam darah dan kandung kemih. Jika kondisi ini berkelanjutan, risikonya adalah kerusakan ginjal dalam jangka panjang.
Tak hanya itu, meski barangkali cukup mengejutkan, disebutkan pula bahwa minum air sambil berdiri dapat menjadi penyebab radang sendiri di kemudian hari. Alasannya karena berdiri dan minum air menganggu keseimbangan cairan dalam tubuh yang menyebabkan penumpukan cairan di sendi.
Tak cukup sederet bahaya tersebut, minum sambil berdiri juga tak dapat menghilangkan rasa haus dengan maksimal. Maka itu, disarankan untuk mencari tempat yang memadai untuk duduk sebelum menenggak minuman tersebut.