Ingin Menjadi Istri Sholehah? Ikuti Tiga Tips Berikut Ini

menjadi istri sholehah

Pecihitam.org – Menjadi istri sholehah memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Tentunya, hal ini harus diwujudkan dengan berlatih dan berusaha menjadi seorang istri yang telah dijelaskan dalam Agama. Ada satu hadis yang menjadi rujukan dan tips menjadi istri yang sholehah. Dalam satu hadis, Abu Hurairah r.a, dia berkata:

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ

Artinya: Pernah ditanyakan kepada Rasulullah Saw: “Siapakah perempuan yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, menaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci.”

Hadis di atas mengajarkan kepada kita bahwa untuk menjadi istri sholehah adalah dengan melaksanakan tiga hal yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. Berikut adalah penjelasan mengenai tiga hal tersebut:

Pertama, istri yang menyenangkan suami jika dipandangnya

Tips pertama bisa dilaksanakan dengan mempersembahkan sikap dan senyum terbaiknya kepada suami, bahkan dalam keadaan sesulit apa pun. Sepasang suami istri wajib saling menguatkan dalam suka dan duka.

Baca Juga:  Sombong Yang Diperbolehkan Dalam Islam, Seperti Apa?

Pernikahan harusnya membuat kedua insan yang berumah tangga menjadi semakin dewasa dan meningkatkan kulitas diri masing-masing. Karena itulah Allah Swt menyuratkan sebuah doa dalam Q.S. Al Furqan ayat 34 sebagai berikut:

الَّذِينَ يُحْشَرُونَ عَلَىٰ وُجُوهِهِمْ إِلَىٰ جَهَنَّمَ أُولَٰئِكَ شَرٌّ مَكَانًا وَأَضَلُّ سَبِيلًا

Artinya: “Orang-orang yang dihimpunkan ke neraka Jahannam dengan diseret atas muka-muka mereka, mereka itulah orang yang paling buruk tempatnya dan paling sesat jalannya.”

Kedua, istri yang taat kepada perintah suami

Tips yang kedua adalah apabila istri menuruti suami, selagi suruhan tersebut tidak melanggar ajaran agama, maka ia merupakan istri yang salihah. Sebagai Imam dalam rumah tangga, suami berperan sebagai pengambil keputusan. Maka, istri sudah semestinya mendukung.

Tapi jika suami menyuruh ke dalam hal-hal yang melanggar ajaran Islam, istri juga punya kewajiban untuk menolaknya. Hal ini sesuai keterangan tersebut senada dengan hadis Nabi Saw:

Baca Juga:  Akhlak Islami Dalam Bertetangga

عن عائشة   ان رسل الله صلي الله عليه وسلم  قال  :  لو امرت احدا  ان يسجد لاحد لامرت المرأة ان تسجد لزوجها  ولو ان رجلا امر امرأته ان تنقل الي جبل احمر الي جبل اسود ومن جبل اسود الي جبل احمر لكان نولها ان تفعل

Artinya: Dari Aisyah r.a, sesungguhnya telah bersabda Rasulullah Saw: “Jika saja aku (boleh) memerintah seseorang untuk sujud kepada seseorang, niscaya aku memerintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya. Jika seorang suami memerintahkan sitrinya untuk pindah dari gunung merah ke gunung hitam dan dari gunung hitam ke gunung merah niscaya bagaimana caranya pun istri harus melakukannya.”

Ketiga, istri yang tidak menyelisihi suami ketika sedang tidak bersamanya

Saat istri bisa menjaga diri dan sang suami pun sanggup menjaga diri disaat sedang berjauhan, maka tidak akan hadir yang namanya pebinor (perebut bini orang) atau pelakor (perebut laki orang). Istri senantiasa menjaga diri dan hartanya di saat suami tak ada inilah yang disebut secara langsung dalam Q.S. an-Nisa ayat 34:

Baca Juga:  Bagaimana Menyikapi Sandal Tertukar?

الصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ

Artinya: “Maka wanita yang shalihah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada.”

Dari penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa menjadi istri sholehah bukan perkara mudah. Maka, kerja sama antara suami istri sangat diperlukan dalam membangun rumah tangga. Jika perempuan berjuang menjadi istri sholehah, maka laki-laki juga harus turut berjuang menjadi suami yang shalih agar keseimbangan semesta terjaga.

Ayu Alfiah