Inilah Corak Pemikiran Tasawuf Syaikh Yusuf al Makassari

syaikh yusuf al makassari

Pecihitam.org – Beliau dikenal sebagai seorang ulama, Mufti, pendiri tarekat, pejuang bahkan penulis yang berasal dari Makassar, dialah Syaikh Yusuf Al Makassari atau yang lebih dikenal dengan gelar Asy Syaikh Al Hajj Abu Yusuf Abu Mahasin Hadiyatullah Taj Al Khalwati Al Makassari.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Di tanah kelahirannya beliau lebih dikenal dengan gelar Tuanta Salamaka yang berarti Tuan kita yang selamat dan mendapatkan berkah. Beliau Lahir di Moncong Loe, Gowa Sulawesi Selatan pada tahun 1626 Masehi lebih tepatnya 21 tahun sebelum Islam diterima sebagai Agama Resmi di Kerajaan Gowa (1605 M).

Selain itu Beliau dikenal sebagai salah satu tokoh Tasawuf Indonesia, maka darinya untuk mengetahui corak pemikiran tasawuf beliau, berikut ulasannya.

Jika kita mengenal konsep Sufistik yang meliputi dua dasar ajaran Islam terkait Aspek lahir (Syariat) dan Aspek Batin (Hakikat) maka Syaikh Yusuf mengungkapkan paradigma Sufistiknya yang bertolak dari dua Asumsi diatas (Aspek lahir dan batin). Menurutnya Syariat dan Hakikat harus diamalkan sebagai satu kesatuan (Abu Hamid, Syaikh Yusuf seorang Ulama, Sufi dan Pejuang, hlm. 173)

Baca Juga:  Abdul Quddus Pelayan Rasulullah dari Yahudi yang Akhirnya Masuk Islam

Selain itu beliau pun meyakini bahwasanya Tuhan melingkupi segala sesuatu dan selalu dekat dengan sesuatu itu, dalam hal ini Syaikh Yusuf memperkenalkan dan mengembangkan dua istilah yakni Alihathah (Peliputan) dan Alma’iyyah (Kesertaan).

Sehingga dari istilah ini dijelaskan bahwa Tuhan itu turun (Tanazul) sedangkan manusia naik (Taraqi) sehingga pada proses spiritual ini akan membuat keduanya (Tuhan dan Manusia) semakin dekat.

Tentu pada proses ini hamba akan tetap menjadi seorang hamba sekalipun telah naik derajatnya dan Tuhan akan tetap Tuhan walaupun turun pada diri hamba. Maka tak heran jikalau Syaikh Yusuf menggarisbawahi proses ini tidak akan mengambil bentuk kesatuan wujud antara manusia dan Tuhan.

Selain itu, dalam dunia Sufistik lainnya dikenal dengan proses penekanan hawa nafsu sehingga kecintaan dan keinginan terhadap dunia benar benar sirna, dan hal ini memang dilakukan oleh para sufi guna tidak memalingkan hati dan pandangan selain kepada Allah.

Baca Juga:  Abu Sa’id Al-Khudri Sahabat Anshar yang Banyak Meriwayatkan Hadits

Menurut Syaikh Yusuf al Makassari dalam mengarahkan hidup kepada Tuhan pastinya kita perlu mengendalikan hawa nafsu melalui tertib hidup dan disiplin diri atas dasar orientasi keTuhanan yang senantiasa melindungi manusia.

Sedangkan proses menuju atau mendekati Tuhan, beliau membagi atas tiga tingkatan yakni pertama tingkatan orang orang terbaik (Akhyar) dengan memperbanyak Sholat, puasa, membaca Al Qur’an, naik haji, jihad di jalan Allah dan lainnya.

Kedua, orang orang yang melawan kesulitan (Mujahadah Asy Syawaq)  tentu pada tahapan ini orang orang perlu berlatih keras untuk melepaskan perilaku buruk dan menyucikan pikiran dengan memperbanyak amalan lahir dan batin.

Dan pada tingkatakan ketiga ialah Ahli Dzikir (Ahl Adz Dzikr) yaitu mencintai Allah baik lahir dan batin, tentu pada tingkatan ini merupakan jalan bagi orang yang telah kasyaf (Sejenis karamah atau kelebihan Tuhan yang diberikan kepada Hambanya, namun adapula yang mengartikannya sebagai proses terbukanya hijab atau tabir pemisah antara hamba dan Tuhan).

Seperti yang telah disebutkan diatas bahwasannya Syaikh Yusuf al Makassariselain dikenal sebaagi Sufi beliau pun sangat dikenal dengan berbagai karya tulisannya tentang berbagai aspek agama yang tersebar di kalangan masyarakat. Karya-karyanya ini dicetak dalam bahasa Arab dan Melayu.

Baca Juga:  Biografi Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari, Pendiri Jamiyyah NU dan Pahlawan Nasional

Diantara karyanya ialah Zubdah Al Asrar fi Tahqiq Ba’d Musyarib Al Akhyar, Taj Al Asrar fi Tahqiq Masyarib Al Arifin min Ahl Al Istibar, Mathalib As Salikin, Fath Kaifiyah Adz Dzikr dan Habl Al Warid li Sa’adah Al Murid.

Itulah sekilas corak pemikiran tasawuf Syaikh Yusuf al Makassari, semoga bermanfaat!

Rosmawati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *