Nur Muhammad Menurut Kitab Bahrul Lahuut dalam Beberapa Hadis Qudsi

Nur Muhammad Menurut Kitab Bahrul Lahuut dalam Beberapa Hadis Qudsi

PeciHitam.org – Bagi sebagian masyarakat yang concern dalam kajian Tassawuf mungkin akan asing mendengar nama Syaikh Abdullah Arif. Ya, beliau adalah seorang penyebar Islam dari tanah Arab yang Geneologi sejarahnya berdakwah dikawasan Malaya dan sekitar kerajaan Aceh pada kurun tahun 1177 M. Beliau merupakan pengarang Kitab Bahrul Lahuut yang mendalam pembahasannya dalam bidang Tassawuf.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Sumber risalah seminar “Sejarah Masuknya Islam di Indonesia” disinggung Bahwa Syaikh Abdullah Arif adalah salah seorang pendiri Kerajaan Islam Aceh yang berbasis Islam.

Bukti otentik keberadaan Syaikh Abdullah Arif adalah situs makam Jeurut Keling (Makam Keling) yang berada di Kedah (sekarang teritori Malaysia). Keberadaanya ini terdapat dalam buku tulisan T.W. Arnold berjudul The Preaching of Islam dan buku Karya Schrieke, Het Boek an Bonang.

Kitab Bahrul Lahuut karangan Syaikh Abdullah Arif menceritakan bahwa penciptaan Nur Muhammad menjadi dasar penciptaan segala sesuatu oleh Allah SWT.

Penciptaan ini diterangkan tidak bertempat di atas atau bawah, kanan atau kiri atau lepas dari dimensi ruang. Allah mencipta Nur Muhammad dalam waktu 50.000 (Lima Puluh Ribu) Tahun, dengan penciptaan ini mengibaratkan keagungan dan keluhuran Allah SWT. Berikut merupakan halaman muka dari kitab Bahrul Lahuut karya Syaikh Abdullah Arif;

Baca Juga:  Tasawuf dalam Pandangan Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Ulama Panutan Salafi

اذلم يعشق لا مكان ولازمان ولا فوق ولا تحت ولا يمين ولا شمال ونور محمد لم لكن الا العرش والكرشي وسبع سموات والارضين وكل اهلها جميعا يخلق الله من نور محمد خمسين الف سنة يمشي على عظمة الله تعالى وان ذالك من عظمة الله تعالى. اعلم ان جميع الاشياء جعل الله من نور الولاية والنبوة هما صفة محمد صلى الله عليه وسلم عند الباطن اسم الولاية وعند الظاهر اسم النبوة.

Penciptaan Muhammad tidak bertempat, tidak berdimensi waktu, dan tidak berdimensi ruang. Keberadaan Nur Muhammad adalah Keagungan, kekuasaan, dan seluruh penciptaan langit dan bumi beserta isinya. Penciptaan Nur Muhammad dalam masa 50.000 tahun berkejaran/ bersandingan dalam kemuliaan Allah, dan itu bukti keagungan Allah SWT. Dan ketahuilah bahwa segala sesuatu dijadikan oleh Allah dari Nur Wilayah dan Nubuwwah. Keduanya merupakan sifat Muhammad. Dimensi Nur Wilayah berada dalam ranah Batin, dan Nur Nubuwwah berada dalam Dhahir.

Kejelasan dan ketegasan kitab Bahrul Lahuut dalam menerangkan kejadian pertama adalah penciptaan Nur Muhammad. Yang kemudian, dari Nur Muhammad inilah Allah SWT menciptakan Arsy, Kursi (kekuasaan), Lauhul Mahfudz, Qalam (pengetahuan), langit dan bumi. Dasar pengetahuan dan argumentasi Syaikh Abdullah Arif adalah Firman Allah SWT dalam surah Shaff ayat 8;

Baca Juga:  Akhlak Islami, Apa Sih Artinya yang Sebenarnya?

يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

“Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya”

Dan Hadis Qudsi dari Allah SWT ;

خَلَقْتُ الْأَشْيَاءَ لِأَجْلِكَ وَخَلَقْتُكَ لِأَجْلِيْ

“Aku jadikan sesuatu karena engkau (Muhammad) dan Aku jadikan engkau karenaKu”

Melanjutkan dalam kitab Bahrul Lahuut bahwa para malaikat diciptakan dari Nur/ cahaya Insan. Pembahasan yang berbau erat dengan tassawuf dalam sangat mendalam dalam kitab ini.

Melihat tahun aktif berdakwahnya, kita bisa melihat sebuah argumen bahwa Islam masuk ke Indonesia sejak abad ke-12. Dan golongan yang berperan dalam hal ini adalah golongan pada Shufi / ahli Tassawuf.

Bahasa yang digunakan dalam halaman muka kitab Syaikh Abdullah Arif sangat kental nuansa shufinya mengindikasikan penyebaran Islam yang  pertama-tama melalui jalur Tassawuf atau tarekat.

Baca Juga:  Tasawuf: Tujuan Tuhan Menciptakan Segalanya Berpasang-pasangan

Jalur budaya yang bisa ditelisik adalah masih terpeliharanya adat menabuh Nobat atau gendang besar (sejenis bedug di jawa) di daerah Negara Bagian Kedah, yang bermula dari perintah Syaikh Abdullah Arif. Ash-Shawabu Lillah.

Mohammad Mufid Muwaffaq