Panduan dan Doa Jimak dalam Islam, Yuk Amalkan Ini Bagi Pasutri

Panduan dan Doa Jimak dalam Islam, Yuk Amalkan Ini Bagi Pasutri

PeciHitam.org – Mungkin kita sering mendengar bahwa kenikmatan terbesar yang ada di dunia yang diturukan langsung dari surga ialah bersetubuh. Bersetubuh atau berhubungan badan tersebut harus didahului dengan ikatan pernikahan.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Menurut Imam al-Ghazali dalam kitabnya yang berjudul Ihya’ ‘Ulumiddin, menjelaskan bahwa sebaiknya jimak dilakukan setiap empat hari sekali sesuai kebutuhan.

Sebagian ulama ada yang mensunnahkan melakukan jimak pada hari Jumat. Makruh hukumnya berjimak pada awal bulan, tengah, dan akhir bulan. Berhubungan badan di awal malam juga hukumnya dimakruhkan.

Sebelum berhubungan tentu saja pasangan suami istri dianjurkan untuk merangsang pasangan masing-masing terlebih dahulu, bisa dalam bentuk sentuhan, kecupan dan sebagainya. Hal ini bertujuan sebagai pemanasan agar pasangan suami istri tersebut dapat mencapai puncak orgasme secara bersama-sama.

Adapun beberapa amalan atau panduan yang dianjurkan sebelum memulai jimak atau berhubungan badan dalam kitab Ihya’ ‘Ulumiddin karya al-Ghazali, antara lain:

  1. Disunnahkan untuk membaca bismillah
  2. Membaca surat Al-Ikhlas
  3. Membaca takbir dan tahlil (Allahu Akbar, Laailaha illallah)
  4. Sebelum melakukan bersetubuh antara suami istri dianjurkan untuk membaca beberapa doa. Salah satu di antaranya sebagaimana menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menuliskan doa sebelum berhubungan suami-istri dalam kitabnya yang berjudul Al-Ghuniyah li Thalibi Thariqil Haqqi Azza wa Jalla fil Akhlaq wat Tashawwuf wal Adabil Islamiyah berikut ini:
Baca Juga:  Istri Mencumbu Kemaluan Suami, Bagaimanakah Hukumnya?

بِسْمِ اللهِ العِلِيِّ العَظِيْمِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنْ قَدَّرْتَ أَنْ تَخْرُجَ مِنْ صُلْبِيْ، اَللَّهُمَّ جَنِّبْنِي الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Ya Allah, jadikanlah ia keturunan yang baik, jika Kau takdirkan ia keluar dari tulang punggungku. Ya Allah, jauhkan aku dari setan, dan jauhkan setan dari benih janin yang Kauanugerahkan pada kami.”

Dengan doa tersebut, kita mengharapkan perlindungan dari setan yang terkutuk, sekaligus berharap bahwa kelak kita dikaruniai anak yang shaleh.

  1. Tetap memakai penutup kain atau selimut, dan jangan melakukan jimak dalam keadaan telanjang bulat. Kecuali dalam ruangan tertutup yang tidak dimungkinkan adanya orang yang mengetahui atau melihatnya. Rasulullah senantiasa menutupi bagian kepalanya dan memelankan suaranya sembari berkata kepada istrinya, “ Jika kalian berhubungan badan dengan istrinya maka jangan keduanya bertelanjang bulat seperti halnya dua keledai. Dan (sebelum berhubungan badan) hendaknya didahului dengan cumbu-rayu dan ciuman.
  2. Memulai dengan rangsangan baik berupa cumbuan, kecupan, ciuman atau dengan menyentuh anggota tubuh tertentu yang dianggap sebagai titik paling sensitif.
Baca Juga:  Hukum Memelihara Burung dalam Islam Itu Tergantung Pada Pemeliharanya, Begini Penjelasannya

Adapun amalan-amalan atau panduan yang dianjurkan ketika sedang jimak, ialah sebagai berikut:

  1. Sebaiknya menghindari untuk mengadap ke arah kiblat dan tidak menghadap kiblat ketika jimak. Hal ini dilakukan untuk memuliakan kiblat
  2. Kurangi obrolan dan lebih aktif bergerak.
  3. Sekiranya istri sudah hampir orgasme, kemudian suami membaca dalam hati:

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي خَلَقَ مِنَ الْمَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصِهْرًا، وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيرًا

  1. Nah ini yang paling penting, usahakan sebisa mungkin agar dapat keluar bersama-sama. Oleh karena itu, pihak lelaki kiranya dapat mengulur waktu agar jangan sampai lebih dahulu orgasme sebelum pihak perempuan mencapai orgasme. Seorang suami amat disarankan agar mengantarkan sang istri secara perlahan-lahan sampai ia juga mengalami orgasme.
  2. Ketika keduanya menginginkan untuk mengulangi jimak yang kedua maka dianjurkan untuk membersihkan atau mencuci bagian kemaluannya terlebih dahulu. Namun jika ingin menyudahinya atau langsung tidur atau makan maka dianjurkan untuk mengambil wudhu terlebih dahulu.
Baca Juga:  Cara Duduk Iftirasy Dalam Beberapa Riwayat Nabi Muhammad

Demikian beberapa panduan singkat seputar jimak dalam Islam. Hal ini penting disampaikan sebab biasanya orang-orang merasa malu jika harus menanyakan hal tersebut kepada orang lain secara langsung.

Selain itu, di masyarakat kita, membahas hal semacam ini juga masih tabu. Nah semoga dengan adanya tulisan ini dapat menjadi solusi permasalahan di atas. Wallahu A’lam.

Mohammad Mufid Muwaffaq