Surah Al-Isra Ayat 54-55; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Isra Ayat 53-54

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Isra Ayat 54-55 ini, menjelaskan bahwa Allah tidak mengutus Rasul-Nya untuk memaksa mereka melakukan apa yang diridai-Nya. Akan tetapi, Allah mengutusnya sebagai pemberi berita gembira dan peringatan. Itulah sebab-nya Allah melarang Rasulullah melakukan pemaksaan terhadap mereka, dan memerintahkan agar semua sahabatnya bersikap lapang dada.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Allah swt lebih mengetahui keadaan hamba-Nya yang di langit atau di bumi, yang tampak ataupun yang tidak. Dia memilih di antara hamba-Nya, siapa yang pantas menerima tugas kenabian dan pengetahuan agama.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Isra Ayat 54-55

Surah Al-Isra Ayat 54
رَّبُّكُمْ أَعْلَمُ بِكُمْ إِن يَشَأْ يَرْحَمْكُمْ أَوْ إِن يَشَأْ يُعَذِّبْكُمْ وَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ وَكِيلً

Terjemahan: Tuhanmu lebih mengetahui tentang kamu. Dia akan memberi rahmat kepadamu jika Dia menghendaki dan Dia akan mengazabmu, jika Dia menghendaki. Dan, Kami tidaklah mengutusmu untuk menjadi penjaga bagi mereka.

Tafsir Jalalain: رَّبُّكُمْ أَعْلَمُ بِكُمْ إِن يَشَأْ يَرْحَمْكُمْ (Rabb kalian lebih mengetahui tentang kalian. Dia akan memberi rahmat kepada kalian jika Dia menghendaki) sehingga kalian mau bertobat dan beriman أَوْ إِن يَشَأْ (atau jika Dia menghendaki) untuk mengazab kalian يُعَذِّبْكُمْ (akan mengazab kalian) dengan mematikan kalian dalam keadaan kafir.

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ وَكِيلً (Dan Kami tidaklah mengutusmu untuk menjadi penjaga bagi mereka.) oleh karenanya kamu memaksa mereka untuk beriman. Ayat ini diturunkan sebelum ada perintah berperang.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah berfirman: رَّبُّكُمْ أَعْلَمُ بِكُمْ (Rabbmu lebih mengetahui tentang kamu) Wahai sekalian manusia, Aku (Allah) lebih mengetahui siapa di antara kalian yang berhak mendapatkan hidayah, dan siapa pula orang yang tidak berhak mendapatkannya.

Baca Juga:  Surah Al-Isra' ayat 86-89; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

إِن يَشَأْ يَرْحَمْكُمْ (Dia akan memberi rahmat kepadamu jika Dia menghendaki) Yakni, jika menghendaki Dia akan menjadikan kalian taat dan kembali kepada-Nya. أَوْ إِن يَشَأْ يُعَذِّبْكُمْ وَمَا أَرْسَلْنَاكَ (Dan Dia akan mengadzabmu, jika Dia menghendaki. Dan Kami tidaklah mengutusmu) hai Muhammad;

عَلَيْهِمْ وَكِيلًا (Untuk menjadi penjaga bagi mereka) Maksudnya, tetapi Aku mengutusmu sebagai pemberi peringatan. Barangsiapa mentaatimu, maka ia akan masuk surga, dan barangsiapa yang durhaka kepadamu, maka ia akan masuk neraka.

Tafsir Kemenag: Allah swt menjelaskan bahwa Dialah yang lebih mengetahui tentang keadaan orang-orang musyrik itu. Bila Allah menghendaki, tentu Dia akan memberikan rahmat-Nya dengan jalan memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada mereka, sehingga selamat dari kesesatan dan menjadi manusia yang patuh. Tetapi bila Dia menghendaki untuk menyiksanya, tentu mereka tidak akan memperoleh hidayah untuk beriman.

Dalam ayat ini terdapat isyarat bahwa kaum Muslimin tidak boleh menghina kaum musyrikin, dan mengatakan mereka sebagai ahli neraka. Kepastian seseorang masuk neraka ataupun tidak, termasuk masalah gaib yang hanya diketahui Allah swt. Kaum Muslimin juga tidak boleh melaku-kan sesuatu yang membuat mereka malu, karena yang demikian itu hanya menyebabkan mereka dengki dan menimbulkan permusuhan.

Surah Al-Isra Ayat 55
وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيِّينَ عَلَى بَعْضٍ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا

Baca Juga:  Surah Al-Isra Ayat 37-38; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Terjemahan: Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.

Tafsir Jalalain: وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ (Dan Rabbmu lebih mengetahui siapa yang ada di langit dan di bumi) maka Dia mengkhususkan bagi mereka apa-apa yang Dia kehendaki sesuai dengan kondisi mereka. وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيِّينَ عَلَى بَعْضٍ (Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian yang lain) dengan memberikan keistimewaan-keistimewaan tersendiri kepada masing-masing dengan keutamaan,

sebagaimana yang pernah diberikan kepada Nabi Musa yaitu dapat berbicara dengan-Nya, dan Nabi Ibrahim dijadikan-Nya sebagai kekasih-Nya, serta Nabi Muhammad dengan perjalanan isranya وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا (dan Kami berikan kitab Zabur kepada Daud).

Tafsir Ibnu Katsir: Dan firman-Nya: وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ (Dan Rabbmu lebih mengetahui siapa yang [ada] di langit dan di bumi) Yakni tingkatan mereka dalam ketaatan dan kedurhakaan.

وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيِّينَ عَلَى بَعْضٍ (Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian para Nabi itu atas sebagian yang lain) Dan yang terakhir ini tidak bertentangan dengan apa yang ditegaskan dalam kitab ash-Shahihain, bahwa Rasulullah bersabda: “Janganlah kalian saling mengutamakan (melebihkan) di antara para Nabi.”

Yang dimaksudkan dengan pengutamaan dalam ayat di atas adalah pengutamaan dalam batas ashabiyah (kefanatikan), bukan tuntutan dalil. Jika ada dalil yang menunjukkan sesuatu, maka harus diikuti. Tidak ada ikhtilaf bahwa para Rasul itu lebih utama daripada para Nabi. Dan Ulul ‘Azmi dari mereka adalah lebih utama dari mereka secara keseluruhan.

Baca Juga:  Surah Al-A'raf Ayat 50-51; Seri Tadabbur Al-Qur'an

Dan firman-Nya: وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا (Dan Kami berikan Zabur [kepada Dawud]) Sebagai peringatan akan keutamaan dan kemuliaannya.

Tafsir Kemenag: Ayat ini menjelaskan bahwa Allah swt lebih mengetahui keadaan hamba-Nya yang di langit atau di bumi, yang tampak ataupun yang tidak. Dia memilih di antara hamba-Nya, siapa yang pantas menerima tugas kenabian dan pengetahuan agama. Dia pula yang melebihkan hamba yang satu dari hamba yang lainnya, sesuai dengan ilmu dan kuasa-Nya semata.

Ayat ini juga merupakan sanggahan terhadap kaum musyrikin yang mengatakan bahwa jauh kemungkinannya Muhammad yang hanya seorang anak yatim piatu dan diasuh oleh pamannya, Abu thalib, menjadi seorang nabi. Kalau pengikut-pengikutnya hanyalah orang-orang kelaparan, dan berpakaian compang-camping, tidak mungkin orang bangsawan dan pemuka-pemuka Quraisy mau menjadi pengikutnya.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Isra Ayat 54-55 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S