Surah Ar-Ra’d Ayat 14; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Ar-Ra'd Ayat 14

Pecihitam.org – Kandungan Surah Ar-Ra’d Ayat 14 ini berbicara tentang kesesatan orang-orang kafir. Ayat ini menerangkan bahwa mereka itu adalah orang-orang yang ingin memperoleh tujuan-tujuan mereka dengan meminta dan berdoa kepada benda-benda atau orang-orang yang memiliki keadaan sama dengan mereka, yaitu memerlukan, miskin dan juga menghadapi berbagai kesulitan.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Sehingga mereka ini tidak mungkin mampu memenuhi permintaan-permintaan mereka itu. Perumpamaan mereka ini seperti orang yang kehausan dan berusaha mengambil air untuk meminumnya. Akan tetapi mereka tidak akan pernah mampu berhasil menemukan dan meminum air tersebut sehingga akan tetap berada dalam kehausan.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Ar-Ra’d Ayat 14

لَهُ دَعْوَةُ الْحَقِّ ۖ وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ لَا يَسْتَجِيبُونَ لَهُمْ بِشَيْءٍ إِلَّا كَبَاسِطِ كَفَّيْهِ إِلَى الْمَاءِ لِيَبْلُغَ فَاهُ وَمَا هُوَ بِبَالِغِهِ ۚ وَمَا دُعَاءُ الْكَافِرِينَ إِلَّا فِي ضَلَالٍ

Terjemahan: Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. Dan doa (ibadat) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka.

Baca Juga:  Surah Ar-Ra'd Ayat 30; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Jalalain: لَهُ (Hanya bagi Dia) bagi Allah swt. دَعْوَةُ الْحَقِّ (doa yang benar) artinya kalimat-Nya, yaitu kalimat laa ilaaha illallaah (tiada Tuhan selain Allah).

وَالَّذِينَ يَدْعُونَ (Dan berhala-berhala yang mereka seru) dapat dibaca yad’uuna dan tad’uuna, artinya yang mereka sembah مِنْ دُونِهِ (selain Dia) yakni selain dari Allah, yaitu berhala-berhala.

لَا يَسْتَجِيبُونَ لَهُمْ بِشَيْءٍ (tidak dapat memperkenankan sesuatu pun bagi mereka) yakni sesuatu dari hal-hal yang mereka minta إِلَّا (melainkan) berkenaan كَبَاسِطِ (yang mirip dengan orang yang membukakan) artinya perihalnya sama dengan seseorang yang membukakan

كَفَّيْهِ إِلَى الْمَاءِ (kedua telapak tangannya ke dalam air) sedangkan ia berada di pinggir sumur, seraya menyeru air لِيَبْلُغَ فَاهُ (supaya sampai kepada mulutnya) sekali pun tempat ia berada jauh dari air yang ada di dalam sumur itu

وَمَا هُوَ بِبَالِغِهِ (padahal air itu tidak dapat sampai kepadanya) ke mulutnya untuk selama-lamanya. Demikian pula keadaan para penyembah berhala itu, berhala-berhala yang mereka sembah itu tidak akan dapat memperkenankan kepada mereka.

Baca Juga:  Surah Maryam Ayat 51-53; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

وَمَا دُعَاءُ الْكَافِرِينَ (Dan doa orang-orang kafir itu) penyembahan mereka terhadap berhala-berhala atau makna yang dimaksud adalah doa yang sesungguhnya إِلَّا فِي ضَلَالٍ (hanyalah sia-sia belaka) tidak ada artinya.

Tafsir Ibnu Katsir: Ali bin Abi Thalib berkata: لَهُ دَعْوَةُ الْحَقِّ (“Hanya bagi Allah-lah [hak mengabulkan] doa yang benar.”) Maksud da’watul haqq itu adalah tauhid, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Jarir. وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ (“Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah.”)

Maksudnya, perumpamaan orang-orang yang beribadah kepada selain Allah itu; كَبَاسِطِ كَفَّيْهِ إِلَى الْمَاءِ لِيَبْلُغَ فَاهُ (“Seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air agar air itu sampai ke mulutnya.”). Oleh sebab itu Allah berfirman: وَمَا دُعَاءُ الْكَافِرِينَ إِلَّا فِي ضَلَالٍ (“Dan doa [ibadah] orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia belaka.”)

Tafsir Quraish Shihab: Patung-patung yang mereka mohonkan sesuatu, baik dalam keadaan takut maupun dalam keadaan aman, tidak akan dapat mengabulkan permohonan mereka.

Baca Juga:  Surah Ar-Ra'd Ayat 32; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Hubungan para penyembah patung dengan patung-patung yang disembahnya itu bagaikan orang yang membuka telapak tangannya untuk menyiduk air kemudian mendekatkannya ke mulut untuk meminumnya, sampai akhirnya hilang rasa dahaganya.

Padahal, telapak tangan yang terbuka itu mustahil dapat membawa air sampai ke mulut. Kalau memang demikian keadaan mereka, maka doa dan permohonan mereka kepada patung-patung itu hanya kesia-siaan dan kerugian belaka!

Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Ar-Ra’d Ayat 14 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S